Cuman Temen : 15

36 4 0
                                    

Kamu sama duo buntut kamu sekarang lagi main di arcade. Tapi kelihatannya malah si kembar yang asik banget mainnya. Padahal cuman game biasa tapi mereka kaya kompetitif banget, seakan akan nanti kalau menang mereka bakalan dapet door prize.

Apalagi waktu main basket, bisa dilihat mereka pada serius pingin dapetin skor paling tinggi.

"Cobain main itu, yuk! Tapi gue enggak paham." Kata kamu sambil nunjuk permainan tembak tembakan.

Kayanya inti permainannya cuman tembakin zombie, tapi kamu enggak ngerti gimana cara mulai game sama nembaknya.

"Sini gue ajarin!"

"Sini Jisung ajarin!"

Kata mereka barengan.

"Mending Lo diem aja, Lix! Gue lebih jago dari Lo!" Ucap Jisung ketus. 

"Apasih Lo! Mending gue aja, Lo balik latihan aja sana! Ganggu mulu!" Ucap Felix enggak kalah ketus.

"Duel Lo ama gue kalo berani!" Tantang Jisung pake muka songong dia.

"Ngapain gue harus takut ama lo?!" Jawab Felix enggak mau kalah.

Detik berikutnya mereka rebutan buat main game nya dan berakhir mereka saling tinggi tinggi skor.

Sedangkan kamu setelah liat kelakuan mereka langsung mundur, karena ngerasa kayanya ini bakalan mereka doang yang main. Akhirnya kamu pergi ketempat capit boneka, terus kamu pilih mana yang menurut kamu isi box bonekanya yang paling lucu lucu.

Selang beberapa menit kamu asik sama kegiatan kamu, meskipun belum dapet boneka sama sekali. Duo buntut kamu yang tadinya lagi main tembak tembakan nyamperin kamu.

"Eh, y/n! Sini gue aja yang main. Gue jago main ginian." Ucap Felix yang tiba tiba langsung ambil posisi disebelah kamu.

Jisung yang liat, langsung ikutan karena enggak mau kalah. "Sama Jisung ajaa. Jisung enggak kalah jago!" Kata Jisung yang ambil posisi di sisi lain kamu.

Terus mereka saling dorong dorong rebutan buat mainin capit boneka yang lagi kamu mainin tadi. Karena tenaga mereka yang lebih gede daripada kamu, kamu yang berdiri di tengah tengah merasa terhimpit sama mereka.

"Udah kenapa sih!! Jangan berantem mulu! Gue juga mau main!" Kata kamu mulai kesel.

Mereka berdua langsung diem, terus mundur buat ngasih ruang ke kamu yang udah kejepit sama badan mereka.

"Kalian ini kenapa deh! Kalau mainnya gini, semuanya enggak ada yang dinikmati! Kirain makin rame jadi makin seru. Kalau gini mending kalian aja deh yang main, aku pergi aja!" Kata kamu yang mulai jengkel.

"Jangan!" Kata mereka barengan.

Kamu cuman diem liatin mereka yang mau nahan kamu buat pergi.

"Lo ngapain ikutan mulu!" Suara Jisung sambil sedikit mendorong Felix.

"Lah! Lo yang tiba tiba dateng, udah tentram gue berdua sama y/n. Lo ngapain tiba tiba dateng." Kata Felix enggak mau kalah dan ikut dorong Jisung.

Enggak tau gimana ceritanya yang tadinya cuman dorong dorongan biasa, sekarang mereka berdua udah mulai saling pegang kerah baju satu sama lain.

"Eh! Kalian ini kenapa deh!?" Kata kamu misahin mereka.

"Malu diliatin orang!!" Lanjut kamu sambil berdiri diantar keduanya.

Sebenernya tempat capit boneka lagi sepi, tapi tetep aja ada cctv disana. Kan malu juga diliatin dari ruang keamanan, terus kalau viral gimana?

"Kalian ini kenapa sih?! Bisa gak mainnya enggak usah pake emosi atau kebanyakan ngeluarin jiwa kompetitifnya. Biar kita bisa sama sama enjoy!" Kata kamu.

"Tadi maksudnya apa coba sampai hampir tonjok tonjokan!? Kalian ini adik kakak loh!" Lanjut kamu.

"Y/n! Mending kita jujur ajalah!" Ucap Felix.

"Soal apa?" Tanya kamu.

"Sebenernya gue sama Jisung naksir sama Lo. Hari ini gue jalan sama Lo buat nembak Lo. Cuman Jisung enggak terima jadi dia ikut dateng kesini." Ucap Felix.

Kamu nge-blank. "Hah?" Kata kamu.

"Gue yang suka Lo duluan. Dia cuman ikut ikutan!" Kata Jisung.

"Cinta datang karena terbiasa. Lo enggak bisa salahin gue gitu aja! Kalo Lo suka dia duluan kenapa enggak dari dulu! Pengecut Lo!" Kata Felix.

"Maksud Lo apaan?!"

Dengan gerakan cepatnya Jisung langsung pegang kerah baju Felix dan langsung ambil ancang ancang buat kaya mau mukul.

"Ehh!!! Enggak usah berantem!!" Buru buru kamu lerai dua duanya.

"Felix Lo berdiri disini! Jisung disini!! Cepet!!" Kata kamu berusaha bikin mereka berjarak biar enggak ada tragedi gebuk gebukan.

"Gue enggak bisa berkata kata lagi! Sekarang gini aja deh, kalian maunya apa?" Tanya kamu.

"Lo pilih gue apa Felix?" Tanya Jisung.

"Pilih apa anjir! Lo berdua temen gue, ya enggak bisalah gue pilih salah satu!" Kata kamu.

Jisung berdecak. "Masa Lo masih enggak paham sih!? Kita berdua sama sama pingin jadi cowok Lo. Lo harus pilih satu antara kita berdua!" Kata Jisung.

"Kenapa bisa anjir!?" Kata kamu.

"Ya Lo pikir aja anjir, cewek sama cowok temenan tapi enggak ada rasa. Enggak mungkin anjir." Kata Jisung.

"Y/n, Lo enggak perlu maksain kalau enggak bisa jawab sekarang. Kalau pun Lo enggak pilih gue, gue bakal support hubungan Lo." Kata Felix.

Kamu diem, mencerna situasi barengan sama kata kata apa yang harus diucapin ke mereka. Masalahnya kamu enggak tau ini bakal kejadian. Karena mereka ini ngasih tanda tanda naksir kamu nya enggak begitu jelas. Apa mungkin kamu aja yang kurang peka?

"Jadi Lo mau nya gimana?" Tanya Jisung.

"Gue bingung mau jawabnya gimana." Ucap kamu.

"Enggak apa apa, y/n. Kita udah janji buat terima apapun jawaban Lo." Ucap Felix.

Kamu menggigit bibir bawah kamu, perasaan kamu mulai ragu dan campuran aduk.

Kamu menghela napas. "Sebelumnya gue mau bilang makasih banget ke kalian. Tapi gue enggak bisa pilih salah satu dari kalian buat jadi cowok gue. Cuman tenang aja! Kalian masih bisa jadi temen gue!!" Kata kamu.

Felix senyum. "Enggak apa apa kok, gue hargain keputusan Lo, apapun alasannya itu." Ucap Felix.

Sedangkan Jisung liat kamu dengan tatapan kurang puas. "Kenapa?" Tanya dia.

"Gue enggak bisa jawab."

"Tapi gue mau tau! Lo juga kan Lix!" Kata Jisung.

"Udahlah Sung. Hargai keputusan y/n, kadang enggak semua hal harus kita tau alasannya." Kata Felix dengan perasaan yang tidak mengenakkan.

Dalam hati, dia juga penasaran setengah mati terkait alasannya.

Jisung liat kearah kamu. Detik berikutnya dia menghela napas berat. "Kalau malam ini gue enggak bisa tidur sampai sakit, gue salahin Lo ya." Ucap Jisung dan kamu langsung menghela napas.







































"Sorry banget. Tapi gue udah jadian sama Seungmin. Anak SMA sebelah." Cicit kamu.














-END-

[2] Cuman Temen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang