Warning bahasa kasar dan frontal 🔞⚠️
Anna berjalan mengendap endap kedalam kosannya seperti maling. Waktu menunjukan pukul 11 malam. Anna berharap para penghuni kos sudah terlelap ke alam mimpi. Tapi hari ini dewi fortuna tidak memihaknya. Harapan Anna pupus.
Suara tepuk tangan membuat langkah Anna terhenti. Lampu ruang tengah tiba tiba menyala. Dapat Anna lihat ke 5 manusia gila itu berdiri didepannya sambil bersedekap dada.
"Liat, lonte kita baru pulang." Elang yang pertama kali membuka suara.
"Kemarin abis ngelonte dimana ga pulang?" Tanya Elang.
Percayalah Anna rasanya ingin mati saja. Ke 5 manusia gila itu menatapnya seakan ingin memakannya hidup hidup.
"Jawab lonte!" Bentak Elang. "Abis nyepong berapa k0nt0l sampe ga bisa ngomong hah?!"
Anna semakin gemetar mendengar bentakan Elang. Ini baru Elang, belum yang lainnya.
"Bener - bener bisu lo?" Elang melangkah mendekati Anna.
Elang mencengkeram dagu Anna membuat Anna merintih kesakitan.
"Sshh, s-sakitt." Rintih Anna.
"Jangan kasar kasar bro ama cewek, kasian dia." Tegur Mario sambil berjalan kearah Elang dan Anna.
Mario menghempaskan tangan Elang yang mencengkeram dagu Anna.
"Sakit ya? Maafin Elang ya dia orangnya emosian." Ujar Mario sambil mengelus pipi Anna. Detik berikutnya Mario mendorong Anna membuat punggung Anna menabrak tembok.
"Jawab pertanyaan Elang. Lo kemaren kemana sampe ga pulang?" Mario mengulang pertanyaan yang sama seperti yang ditanyakan Elang.
"G-gua ngerjain tugas bareng ama temen. Terus nginep di rumahnya." Jawab Anna dengan gugup.
"Yakin?" Tanya Mario.
Anna mengangguk sebagai jawaban.
Bara, Saka, dan Dion yang tadi hanya memperhatikan kini ikut maju mendekati Anna.
Dilihatnya wajah Anna yang ketakutan. "Buka Baju lo." Titah Bara tanpa basa basi.
"Maksud, maksudnya?" Anna mengerti, Ia hanya pura pura tidak mengerti. Ia yakin manusia gila didepannya ini akan melakukan hal gila lagi. Bahkan bisa lebih gila.
Bara maju mengikis jarak antara dirinya dan Anna. Tanpa aba aba, Bara merobek kemeja Anna membuat kancing kancing kemejanya berserakan. Dapat mereka lihat bra Anna yang sedikit basah karena air susunya.
Bara merobek bra Anna membuat bagian atas Anna terpampang sempurna tanpa sehelai benang pun.
Setelah bagian atas Anna terpampang sempurna. Bara menelanjangi bagian bawah Anna membuat Anna benar benar full naked.
Anna? Jangan tanyakan keadaan Anna, ia hanya bisa menangis tanpa melakukan apapun.
"Bawa ke red room aja." Saka yang sedari tadi diam kini bersuara.
Ucapan Saka disetujui oleh yang lainnya. Saka pun berjalan lebih dahulu menuju ruangan tersebut.
"Ikutan Saka." Titah Bara, jangan lupakan tatapan tajamnya yang membuat siapapun yang menatapnya menjadi ciut termasuk Anna.
"Siapa yang suru jalan?" Tanya Bara ketika Anna mulai melangkahkan kakinya mengikuti Saka.
"Te-terus?" Tanya Anna dengan gugup.
"Ngerangkak!" Gila, satu kata yang bersarang di otak Anna saat ini.
"Cepet!"
ets, jangan basah dulu, ceritanya masih panjang. Kelanjutannya ada di karyakarsa. Link karyakarsanya aku taro di profil. Silahkan lanjutkan ceritanya. Selamat menikmati.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA
RomantikaAnna senang bisa mendapatkan kos- kosan yang harganya miring. Semua penghuni kos pun ramah-ramah. Mereka benar benar memperhatikan kesehatan Anna. Mereka sering mengajak Anna 'berolahraga' bahkan mereka selalu memberikan vitamin walau terkadang Anna...