3. KELINCI PERCOBAAN

68K 119 0
                                    

warning bahasa kasar dan frontal!

⚠️🔞⚠️

Anna sedang tiduran di kasurnya sambil membaca sebuah novel. Ia hanya menggunakan lingerie tanpa dalaman. Ia dilarang menggunakan dalaman kemanapun. Semua dalamannya di bakar.

(Lingerie yang Anna pakai)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Lingerie yang Anna pakai)

"Hai lonte" sapa Saka membuat Anna mengalihkan pandangannya ke arah Saka.

Saka berjalan mendekati Anna, "lagi ngapain sih?" Tanya Saka sambil meremas t3t3k Anna.

"Ahh shakahh." Desah Anna.

"Kalo ditanya itu jawab, bukan malah ngedesah." Ujar Saka sambil memelintir p3ntil Anna, menariknya dengan kuat, bahkan menggigitnya membuat Anna meringis kesakitan.

"Sshh, l-lhagihh bhacah ahh sshh,"

Saka menyudahi kegiatannya. "Ikut gua sekarang." Ujarnya sambil beranjak dari kasur Anna.

"Kemana?" Tanya Anna.

"Ga usah banyak tanya, mau gua bawa lo kemanapun itu urusan gua. Lo harus inget kalo hidup lo itu udah bikin milik lo tapi milik kita."

"Lo mau jalan sendiri apa mau gua seret?" Geram Saka karena Anna yang tidak beranjak dari tempat tidurnya.

Alarm bahaya muncul diotak Anna. Dengan cepat Anna beranjak dari tempat tidurnya.

Saka berjalan mendahului Anna sedangkan Anna hanya mengekor di belakang saka. Jujur saja kini perasaan Anna campur aduk. Feelingnya tidak enak.

Anna terus berjalan mengekori Saka. Saka keluar dari kos menggunakan pintu belakang. Jujur Anna baru tau ternyata ada pintu belakang. Di belakang kosnya terdapat sebuah rumah kecil seperti gudang.

Saka membuka pintu dan menyuru Anna untuk masuk, setelah itu Saka kembali menutup pintu dan menguncinya.

Sedangkan Anna? Ia menatap sekitar rumah ini dengan ngeri. Ini seperti lab. Terdapat berbagai macam alat kedokteran disini.

"Ayo," ujar Saka.

Anna kembali mengekori Saka. Banyak sekali tirai tirai yang menghalangi jalan mereka. Hingga sampai pada tirai terakhir ia melihat sebuah kasur rumah sakit dan berbagai macam alat - alat medis.

Ia mengerutkan keningnya. Sebenarnya ada apa ini? Dan untuk apa Saka membawanya kesini. Ia terus berkutat pada pikirannya hingga tak sadar bahwa di ruangan tersebut bukan hanya ada dia dan Saka.

"Hai lonte," sapa Bara membuyarkan lamunan Anna. Anna terkejut karena semua penghuni kos lainnya ada disini. Sekarang Anna sadar bahwa posisinya sedang dalam bahaya.

"Ka-kalian disini? Ini maksudnya apa? Kenapa kalian bawa gua kesini?" Tanya Anna.

"Ngapain ya?" Gumam Dion seakan sedang berpikir. "Oh iyah, kita mau menghasilkan sesuatu dari tubuh lo. Asi misalnya."

Anna menggeleng mendengar perkataan Dion. Mereka semua benar benar gila. "Enggak, gua enggak mau. Kalian semua benar benar gila." Ujar Anna. Ia mengambil ancang ancang untuk melarikan diri. Namun sayang pergerakannya sudah di baca oleh Mario.

Dengan sigap Mario mencekal lengan Anna dengan kuat. "Ga usah takut sayang, ini gaakan sakit. Justru ini akan membuat lo merasakan kenikmatan yang sangat amat nikmat." Bisik Mario sensual tepat di telinga Anna sambil sedikit menjilatnya.

"Taro, sekalian borgol biar dia ga berontak." Ujar Dion.




ets, jangan basah dulu, ceritanya masih panjang. Kelanjutannya ada di karyakarsa. Link karyakarsanya aku taro di profil. Silahkan lanjutkan ceritanya. Selamat menikmati.

ANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang