15. Cella dan Siaran Perdana

751 152 9
                                    

"Jadi, kapan siarannya?"

Cella berguling, natap Jio yang lagi main game di ruang tengah rumahnya.

"Minggu depan. Aku deg-degkan banget anjir, Jiiiii. Gimana dong?"

Cowok itu terkekeh pelan, masih fokus pada permainan sepak bola yang terpampang di layar besar rumah Cella.

"Bisa kok pasti."

"Iya sih, cuma aku tuh masih kelas satu, Ji. Nggak enak sama yang lain."

"Pas kamu jadi penanggung jawab, ada yang protes ngga?"

Cella berusaha mengingat kembali rapat penetapan struktur kemarin setelah dilebur dengan radio sekolah, nggak ada yang protes kok pas Kak Chantika nulis namanya sebagai penanggung jawab.

Lagian kata kak Nana juga, nggak melulu harus dia yang siaran, anak-anak lain juga bisa tapi emang secara garis besar, dia yang paling punya peranan.

"Nggak."

"Yaudah, berarti kamu capable untuk ada di posisi itu."

Cella dan overthinkingnya emang kadang bikin Jio kesel, sejak masuk SMA, gadis itu cenderung menarik diri, cuma eskul mading yang narik perhatiannya.

Padahal dari mereka sekolah dasar sampe sekolah menengah, Cella termasuk anak yang aktif ikut beberapa ekstrakurikuler di sekolah, dia juga ketua kelas abadi yang bikin Jio kadang manggil dia Buketu saking terbiasanya.

"Tenang aja," tangannya menepuk puncak kepala Cella, meyakinkan kalo semua akan baik-baik saja, "Aku bakalan support kamu, no matter what happens."

***

Soft launching yang dimaksud anak-anak mading akhirnya terlaksana juga hari ini.

Chantika udah stand by di ruang mading yang kini gabung bareng radio sejak bel istirahat pertama berbunyi.

Nggak lama kemudian, sosok Nana masuk ngerangkul Cella, keduanya lagi ngobrol seru, mungkin juga yang lebih tua nenangin sosok yang lebih muda karena harus siaran perdana hari ini.

"Gimana Chan?"

Navameera ngambil posisi di depan Chantika, ngeliat draft yang dipegang gadis itu.

"Aman-aman aja, Jay sama Dery juga udah stay buat bantuin. Hari ini Cella siarannya sama gue."

Hela napas lega terembus dari bibir Cella, dia udah ngehapalin intro sejak beberapa hari yang lalu, udah latihan bareng Jio sebagai pendengar, udah ngerecokin mama dan adik-adiknya buat dengerin dia ngoceh.

And finally, the day.

Dia masang headphone ke kepalanya, natap Chantika yang keliatan santai, di depan mereka, ada Hendery dan Bima yang bertugas di bagian audio kontrol, sementara Jay dan Nana berdiri di depan ruang siaran, siap memberi aba-aba.

Sebelas pas.

Hendery menggeser tombol off ke tombol on, membuat jingle sekolah mereka terdengar cukup nyaring, Nana ngangguk kecil, intro satu menit udah cukup.

"Selamat siang, masyarakat Neo School." Suara Cella terdengar sedikit gugup, ngebuat Chantika meremas tangannya lembut.

"Ini adalah siaran perdana radio sekolah setelah dilebur dengan mading. Gimana? Ada yang kangen nggak? Coba tebak, siapa yang jadi dj hari ini?"

Di ruang latihan panahan, Jio yang lagi ngebersihin sepatunya menyunggingkan senyum kecil.

Suara Cella terdengar halus, lembut namun masih menyisakan ketegasan di sana, mengalung bersama musik kecil yang bisa didengar sayup-sayup di telinganya.

"Ini dj Cell dan hari ini bakalan ditemenin sama Kak Chantika dari mading yang mau menyampaikan beberapa hal penting untuk para masyarakat."

"Halo warga Neo, Chantika speaking."

Chantika Helenina.

Siapa yang nggak kenal waketos sekaligus ketua Mading. Rasanya satu sekolah udah tau siapa dia.

"Tapi, sebelum kita lanjut lebih jauh. Aku mau puterin satu lagu yang udah disiapin nih. Enjoy yaa!"

Suara Kaleb J terdengar sampai ke kantin sekolah, Mark yang lagi makan bareng beberapa temen kelasnya tersenyum kecil.

Mading dan Radio bener-bener udah berkembang, nunjukin apa yang mereka bisa lakukan ke siswa lain yang selama ini meremehkan mereka.

"Itu tadi satu lagu yang cukup galau ya, padahal ini cerah banget. Salahin tim audionya mading yang nyetel lagu itu."

"Hahaha, kenapa malah tim audio yang salah?"

Ah, tawa itu.

Mark menggigit bibir, masih dengerin suara Cella dan Chantika dari speaker di ujung ruangan.

"Kayak yang aku bilang tadi, Kak Chantika di sini mau ngasih beberapa penyampaian yang cukup penting nih buat masyarakat Neo. Mungkin bisa disimak ya, silakan Kak Chantika."

"Haloo semua, pertama aku mau bilang makasih banyak untuk yang masih dukung mading dan radio sampai detik ini, we really appreciate it."

"Selama beberapa minggu kemarin, tim kami udah diskusi tentang gimana kelanjutan mading ke depan, juga inovasi apa aja yang akan kita kembangkan. Akhirnya, mencapai beberapa keputusan yang bakal aku kasih tau hari ini!"

Nggak cuma di kantin atau di ruang latihan panahan, satu sekolah agaknya mulai fokus dengerin siaran perdana itu di sela-sela aktivitas istirahat mereka.

"Pertama, radio sekolah akan mengudara selama tiga kali seminggu, yaitu di hari senin, rabu dan jumat!"

Suara teriakan terdengar jelas dari luar ruangan, Nava tersenyum kecil, seneng ngeliat reaksi anak-anak sekolah mereka.

"Kedua, kami membuat akun sosial media yang berfungsi sebagai wadah untuk menampung aspirasi siswa, sistemnya adalah autobase. Jadi, siapapun yang sudah di follback, boleh banget mengirim menfess. Akunnya @NEOfess."

Yanira selaku admin base ngangguk kecil, follower mereka makin meningkat, nggak cuma dari siswa tapi juga alumni dan sekolah lain.

Soalnya Neo School, tempat mereka sekolah ini, termasuk sekolah unggulan dengan prestasi yang banyak, juga dikenal karena banyak siswanya yang good-looking.

"Ketiga nih, kami juga membuka paid promo untuk kegiatan apapun, sekadar mau ngucapin selama ulang tahun secara anonym untuk yang tersayang juga boleh banget, nanti kami bantu pikirin konsepnya! Ini cocok buat kamu yang selama ini jadi secret admirer!"

Pemberitahun ini bikin Mark mengangkat alis.

Menarik juga inovasi anak Mading, mereka bener-bener memanfaatkan sosial media sebagai wadah untuk tetap mendapatkan dana operasional.

"Keempat, maaf ya lumayan banyak, danusan anak mading juga masih tetap berjalan, kami menjual berbagai jenis sotf cookies, cupcake dan buket bunga! Jadi, bisa banget kalo mau pesen."

"Kelima dan yang terakhir! Mading akan tersedia dalam versi digitalnya! Bisa banget untuk subscribe di web kami, juga kami terbuka untuk tawaran kerja sama. Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi Navameera! Sekian dan terima kasih atas waktunya!"

Siaran hari ini masih berlanjut sampai lonceng masuk kembali berbunyi, Cella melepas headphone dari kepalanya, natap Nana yang mengangkat kedua jempol untuknya.

"Keren bangeeeet!"

Gadis itu memeluknya erat, ngebuat rasa tegang dan gugup yang tadi bersarang luruh begitu saja.

"Makasihhhh!"

"Hebat deh, terharu banget nih gue."

Cella terkekeh pelan, "Aku masuk duluan ya kak."

"Iya, biar gue sama Jay aja yang beresin."

Pas ngebuka pintu sekret, Cella dihadapkan pada sosok Jio yang nyodorin ultra milk strawberry, cowok itu tersenyum kecil, menepuk kepalanya pelan.

"You did great, Cella."

***


philocalyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang