4

4.9K 337 5
                                    

Chenle terlihat murung setelah balik dari membeli permen kapas tadi, chenle hanya diam sambil memakan permen kapas nya, menatap langit atau pun orang orang yang berlalu lalang.

'Bear, temen kamu kenapa dari tadi cemberut terus. Kasian aku liat nya' mark

'Ah iya kak, bentar gue tanya dulu deh' haechan

Haechan menghampiri chenle
'Le, lo kenapa dari tadi diem aja?'
Haechan

'Gapapa chii, gue lagi nikmatin suasana aja hehe' chenle tersenyum

Haechan tau bahwa chenle sedang kecewa, heyy mereka sudah berteman sangat lama

'Jangan bohong le, lo mau pulang? Gue sama renjun temenin lo ya? Apa gue harus nginep?' haechan

'Gapapa echi, gue balik sendiri aja ya. Nanti mobil lo ambil aja oke?' chenle

'Serius le?' haechan

'Iya, bilang renjun hyung kalo gw balik duluan ya' chenle.

'Yaudah, hati hati ya' haechan

Chenle pulang sendiri, melewati kerumunan dan menikmati angin malam sendirian. Chenle bukanlah tipe orang yang menangis hanya karena cinta. Jika ia menangis, ia akan merutuki dirinya sendiri.

Chenle sampai di asrama dan langsung memasuki kamar nya, merebahkan dirinya di kasur kesayangan nya.

'haaahh benar, jangan baper. Hehehe' chenle berbicara sendiri

Chenle menyalakan musik di speaker nya, chenle bernyanyi nyanyi sangat keras hingga larut malam untuk melupakan kejadian tadi. Dan sekarang chenle mulai kelelahan, ia menyetel lagu" sad kesukaan nya, bukan untuk diratapi namun untuk dijadikan lagu tidur.

Chenle tertidur dengan kondisi speaker masih menyala

Tok tok tok! Pintu kamar chenle di ketuk

'Woi!! Matiin speaker lo dong! Gue mau tidur!' ucap jisung dari luar.

'Chenle!!! Zhong chenle!!, haishhh bocah ini tidur kah?' jisung

Jisung mencoba membuka kamar chenle, dan ternyata tidak terkunci. Jisung memasuki kamar chenle untuk mematikan speaker yang berisik itu

Jisung memandang chenle, ntah suruhan darimana, jisung merasa ia ingin memandang chenle dari dekat

'Hah? Nangis?' jisung memandang mata chenle yang terlihat habis mengeluarkan air mata

'Dia.. Nangis? Kenapa?'

Jisung merasa ada pergerakan dari chenle, jisung terkejut dan langsung berlari keluar kamar chenle.

'Huh.. Gw ngapain si? Tapi dia nangis? Kenapa ya?' jisung

Jisung memilih kembali ke kamar nya dan tidur karena ini sudah pukul 02.30,iya jisung baru pulang dari acara nongkrong nya itu.

Dipagi harinya.

Chenle terbangun, ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 7 dan jam 10 nanti dia akan ada kelas.

Ia berjalan ke arah meja rias dan berkaca.
Matanya sembab, chenle tak sadar bahwa ia menangis semalam.

'Nangis? Huh.. Bodoh' chenle

Chenle kemudian memilih untuk mandi dan pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

Jisung juga sudah bangun dan duduk di meja makan

'Le, bikinin ya' jisung

'Bikin sendiri.' chenle ketus

'Pelit banget si' jisung

'Terus?' chenle

'Tolong beresin ruang tengah le, berantakan banget' jisung

'Gue ada kelas jam 10, lo beresin aja sendiri' chenle

Chenle memakan sarapan nya di meja makan, saat jisung ingin membuag sarapan nya, jisung melihat sarapan nya sudah dibuatkan oleh chenle. Dan diletakan di meja dapur

'Buat gua?' jisung

'Makan.' chenle

Jisung membawa sarapannya ke meja makan dan makan sarapan bersama dengan chenle.

Chenle sadar, jam sudah menujukan pukul 9 dan ia harus berangkat sekarang

'Gw berangkat' chenle

'Hm'




jichen Room mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang