03. One Night

1.3K 141 107
                                    


***

Xino menghela nafasnya panjang lalu menghembuskan-Nya perlahan, "Bagaimana caranya aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu?" - batin-Nya.

Di tengah angin dingin yang menerpa, Xino duduk di sebuah halte sambil menunggu taxi yang lewat. Xino pun pulang ke rumah untuk membersihkan diri dan bersiap pergi ke kelas.

Di sepanjang kelas, Xino tampak tidak fokus, Xino hanya terus memerhatikan ke depan tanpa tahu apa yang sedang dijelaskan oleh dosen di depan sana, saat ini pikirannya dipenuhi dengan berbagai macam hal yang menumpuk hingga membuat kepalanya tak bisa menerima banyak informasi yang masuk.

"Kalau begitu, cukup untuk hari ini, sampai jumpa di kelas selanjutnya." ucap dosen itu sebelum pergi dari ruangan.

Kelas telah selesai, Xino segera merapihkan kembali barang-barangnya dan memasukannya ke dalam tas, setelahnya Xino segera bangkit dari kursi dan berjalan keluar dari ruangan.

Saat itu, langkah Xino tiba-tiba terhenti kala melihat Vishal di ujung ruangan, pria tampan itu tengah berbicara dengan teman-temannya. Seperti biasa, Vishal selalu dikerubungi oleh banyak orang seperti gula di tengah-tengah kelompok semut. Orang-orang itu seakan tak pernah meninggalkannya sendiri, dan sulit bagi Xino untuk mendekati pria itu.

Xino hanya mendongak sesaat ke arah Vishal, tatapan mereka bertemu untuk beberapa detik sebelum Xino memutuskan tatapannya dan berbalik lalu pergi. Xino mengeluarkan ponselnya dari dalam saku untuk memeriksa pesan dari bos-Nya, manager Kasino.

Xino bekerja sebagai Dealer sekaligus Coins loader di sebuah kasino mewah, tepatnya tempat perjudian yang bernama One Night. Sejak tahun lalu One Night telah membangun gedung yang lebih tinggi dengan 5 lantai, dan tempat itu ikut membuka sebuah bar, tempat karaoke, dan juga kasino.

"Aku harus segera ke tempat kerja." - Xino membatin.

Xino menggeser layarnya untuk mengirim pesan pada managernya, "Aku akan bertanya apakah ada pekerjaan lain yang bisa ku kerjakan..." - gumamnya dalam hati.

Xino terus berjalan sambil melihat layar ponselnya tanpa henti, sampai suara seseorang tiba-tiba terdengar, saat itu Xino akhirnya menghentikan langkahnya kemudian berbalik.

"Xino!"

Seorang pria berambut pirang dengan kulit putih dan mata coklat, dia adalah orang Eropa yang berimigrasi ke Jepang, orang yang bukan lain adalah Vishal, tepatnya Vishal Angrew, Seniornya.

Mendapati Vishal yang berjarak beberapa langkah di belakangnya, Xino pun mengernyit, "Senior...?" - batin-Nya.

Vishal berlari ke arah Xino dan berhenti tepat di hadapannya, "A-Apa kau marah?"

"Marah?"

"Yah... Ku kira kau marah karena aku meninggalkan mu kemarin." ucap Vishal sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Marah...? Ah, apa dia berbicara soal yang kemarin? Memang sudah seharusnya aku marah sih, kau memotong ku begitu saja... Tapi mengapa kau bertanya?" - batin Xino.

"Ah, tidak. Aku hanya sibuk." jawab Xino.

"Benarkah?"

Xino bersiap berbalik, "Iya, Senior. Kalau begitu aku akan pergi--"

"Apa kau ingin aku mengantar mu?"

"Ah, tidak perlu. Aku baik-baik saja." jawab Xino dengan senyum tipis, "Aku tidak bisa membiarkan dia tahu jika aku bekerja di Kasino..." - lanjutnya dalam hati.

"...? Kau serius...?" tanya Vishal yang memasang wajah tak enak.

"Iya, sampai jumpa lain kali, Senior."

Flower And Rum || DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang