Charlie & Delta Team

69 2 2
                                    

Mindanao

Sebuah rumah sakit di kota terpencil di pulau Mindanao, para teroris Hurd dhahabi sedang berjaga disekitaran halaman. Sementara itu diatas langit sebuah pesawat C-295 milik Angkatan Udara Filipina sedang mendekati rumah sakit itu dengan membawa 20 orang anggota Joint Task Force 11

 Sementara itu diatas langit sebuah pesawat C-295 milik Angkatan Udara Filipina sedang mendekati rumah sakit itu dengan membawa 20 orang anggota Joint Task Force 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(C-295🖕)

Diantara anggota Joint Task Force 11, terdapat Kapten Marwah dari GNRI yang menjadi pimpinan mereka

"Oke semuanya turun!" Perintah Marwah

Para anggota JTF-11 pun turun. 10 orang akan turun di halaman sedangkan 10 orang lainnya akan mendarat diatas gedung, Marwah ikut sama yang mendarat di atas gedung rumah sakit. Rumah sakit ini punya 5 lantai. Oh ya, tim yang ikut Marwah bernama tim Charlie dan rumah sakit yang dikuasai teroris itu sudah tak dipakai sejak lama

"Semuanya, saya dapat laporan dari Intel Filipina kalau para teroris ini menyandera beberapa orang. Kita habisi mereka dan selamatkan sandera!"

Mereka pun langsung bergerak ke lantai bawah dan menghabisi tiap teroris yang menghadang. Saat sampai dilantai 4, 6 orang teroris yang siap menembak mereka, namun mereka berakhir tewas saat seorang anggota JTF-11 menembakkan MGL ke arah mereka

Masuk ke salah satu ruangan, Marwah dikejutkan dengan seorang teroris yang keluar dari balik lemari dan langsung menembak Marwah dan berhasil mengenai lengan kirinya

Beruntungnya ada salah satu anggota JTF-11 berhasil menembaknya, teroris itu terjatuh dan anggota JTF-11 itu langsung membantu Marwah

"Thanks, Eva"  kata Marwah

Teroris itu hanya tertembak dibagian perut, ia mengambil kembali senapan AK-47 nya. Baru saja memegang AK-47, Eva menembak kedua tangannya

"Katakan dimana para sandera?!" Tanya Eva sambil mengarahkan M4A1 ke kepala teroris itu

"Me-mereka dilantai 3" jawab Teroris itu

"Lalu dimana Al-Dhiyb?"

"A-aku tak tahu, sungguh"

Beres menjawab pertanyaan, teroris itu langsung di habisi oleh Eva, sementara Marwah sedang mengobati luka tembak di lengan kirinya

"Eva, lanjutkan! Saya akan menyusul nanti, komando saya serahkan padamu, Sergeant!"

"Yes, Ma'am"

Eva bersama delapan orang lainnya turun ke lantai 3 begitu selesai mengecek tiap ruangan di lantai 4. Sampai dilantai 3, mereka pun menemukan para sandera yang sedang dijaga oleh 5 orang teroris 

"Menyerahlah dan serahkan senjata kalian, atau kubunuh mereka!" Ancam salah satu dari teroris itu

"Kalian keras kepala sekali sih" Eva lalu menghubungi seseorang dengan tactical headset. "Gerry, aku butuh bantuan! Tapi hati-hati ya saat memberikannya!"

Girls In War : War on TerorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang