Pagi hari terasa sangat menyilaukan mata untuk hari ini. Entah mengapa cuacanya sangat berbeda dengan yang kemarin. Beberapa hari terakhir terjadi badai yang di sertai dengan kilatan kilatan petir yang membuat beberapa sekolah harus memberhentikan kegiatan belajarnya untuk sementara waktu.
Terlihat seorang han gyeol sedang berjalan menuju kelas dengan langkah terhuyung. Hyung seok senang melihat kekasihnya datang lebih awal dari biasanya.
"Halo sayang~" ucap hyung seok sambil merangkul bahu gyeol.
"Apaan sih. Jangan deket deket. Pinggang gue sakit tahu" han gyeol berucap sambil memegang pinggangnya yang kesakitan.
"Emangnya lo ngapain sampai pinggang lo sakit? Hmm~? " hyung seok bertanya. Ah tidak, lebih tepatnya menggoda gyeol.
"Nggak usah pura pura lo. Lo kan yang buat gue jadi kayak gini"
"Kayak gini apa maksudnya?" Dengan muka polosnya hyung seok memberi senyum licik.
"Hah- gue capek tau nggak. Pergi nggak lo!"
"Iya iya. Sayang jangan marah dong. Ehh leher kamu kenapa merah gitu?"
Hyung seok menyentuh leher gyeol yang terdapat bekas merah yang sedikit tertutup kerah seragam. Han gyeol sedikit merinding ketika Hyung seok menyentuhnya. Dia jadi teringat kejadian tadi malam yang membuat batin dan fisiknya lelah.
"....." Gyeol hanya terdiam. Enggan menjawab.
"Pftt kamu manis banget. Ikut kakak yuk"
Hyung seok menyeret gyeol ke dalam toilet. Hyung seok memilih bilik kamar mandi yang paling ujung. Han gyeol sedikit takut jika Hyung seok akan melakukan sesuatu di sekolah yang masih sepi ini. Han gyeol menyesal berangkat pagi. Padahal dia berangkat pagi untuk menghindari Hyung seok. Tapi dia malah sial.
Hyung seok memojokkan gyeol hingga gyeol terduduk di atas toilet duduk.
Hyung seok mengurung gyeol agar dia tak bisa lari darinya. Tak lupa Hyung seok mengunci pintu bilik.
Hyung seok mulai membuka dasi dan kancing baju gyeol. Gyeol terdiam tak ingin melawan karena dia tak cukup kuat untuk melawan Hyung seok sekarang.
Hyung seok mulai mengendus leher putih gyeol yang sudah ternodai bercak merah bekas dirinya semalam. Hyung seok kembali menghisap leher itu hingga meninggalkan bekas merah lagi.
"Ahh- seok"
"Eh? Kenapa? Sakit kah?" Hyung seok merasa jika gyeol kesakitan sekarang. Dia terus meringis kesakitan ketika menggerakkan pantatnya.
Hyung seok khawatir dan mengelus lembut pipi gyeol dengan kedua telapak tangannya.
"Sakit seok, lubangku sakit"
"Aa- maaf sepertinya tadi malam Aku terlalu kasar padamu. Jadi kita akan melanjutkannya atau tidak?"
"Terserah kamu saja"
"... "
Hyung seok merasa tak tega melihat ekspresi gyeol yang kesakitan. Dia memutuskan untuk berhenti dan memakaikan kembali seragam gyeol dengan rapi.
"Ehh- kenapa nggak jadi?" Gyeol terlihat bingung dengan Hyung seok yang berubah pikiran. Tak seperti Hyung seok yang semalam dan hari lainnya.
"Aku tak tega. Aku akan memberimu istirahat dulu baru Aku akan melakukannya lebih brutal. Jika Aku melakukannya dengan tubuhmu yang kesakitan sekarang tak adil kan? Aku senang dan kau sengsara. Aku tak mau itu terjadi padamu"
Hyung seok mencium setiap inci wajah gyeol dengan penuh kasih sayang. Dia tak ingin kekasihnya terluka karena dirinya.
"Seok, kamu tahu? Aku menerima mu menjadi kekasihku karena sisi baik mu ini. Aku mencintaimu seokie"
KAMU SEDANG MEMBACA
lookism bxb
Fiksi Ilmiahwarning warning!!! ⚠⚠⚠ yang masih di bawah umur jangan baca ya. niatnya mau buat Hyung seok harem aja tapi setelah di pikir pikir kalo buat boys lookism gay bagus juga. yang mau request couple bl favorit kalian, bisa bilang aja. nanti aku buatin. T...