𝒕𝒔𝒖𝒏𝒅𝒆𝒓𝒆 𝒃𝒐𝒚𝒇𝒓𝒊𝒆𝒏𝒅 ||ɪᴛᴏsʜɪ ʀɪɴ

2.8K 112 19
                                    

HAPPY READING.

•••

"HAHAHAHAHAHAHAHAHA"
suara itu berasal dari mulutmu yang tak henti-hentinya tertawa. kamu tertawa bukan karena kamu gila, melainkan karena melihat foto pacarmu yang memakai bando kelinci. itu semua kamu yang memintanya, dan kamu berhasil mempermalukan dia di tempat umum tadi.

"berhenti tertawa, [name]!" seru Rin kesal. ia duduk di pojokan sambil memperhatikan kamu. ia kesal sekali karena kamu terus-terusan menertawainya. dalam hati ia berkata bahwa seharusnya ia menolak permintaanmu tadi untuk memakai bando kelinci.

"HAHAHAHAHAHA!!! t-tapi mukamu lucu, Rin!" balasmu dengan sisa tawa yang tak ada habisnya. kamu menghapus air mata yang keluar akibat terlalu banyak tertawa.

"bisa-bisa kamu gila kalau terus-terusan tertawa," ucap Rin. mulutnya mengerucut lantaran sebal dengan tingkahmu.

tanpa menghiraukan ucapannya, kamu terus saja tertawa sambil menatap layar ponselmu. hal itu membuat Rin semakin sebal. ia berdiri, kemudian menghampirimu yang sedang rebahan di kasurnya. tiba-tiba saja ia naik ke atasmu, mengambil ponselmu dan menjatuhkannya ke karpet yang ada di bawah kasurnya.

"R-Rin?"

Rin yang berada di atasmu menatapmu dengan tatapan kesalnya. kamu menghela napas, alismu terangkat naik seolah menantangnya.

"bisa berhenti ketawa?" tanya Rin dengan suara rendahnya.

"ini aku udah berhenti ketawa. kenapa? kamu marah?" kamu bertanya. kamu lalu melanjutkan, "seharusnya aku yang marah, Rin. kamu lupain hari jadi kita dan lebih memilih tanding."

"kan aku udah minta maaf. lagian aku juga udah terima hukumanku."

ya sih, telah meminta maaf padamu. ia juga telah menjalani hukumannya, yaitu memakai bando kelinci di tempat umum.

"tapi kan aku cuma pengen ketawa, Rin!"

"nggak boleh," putus Rin seenak jidat. matanya ia arahkan ke arah lain.

kamu mengernyitkan alis. "kenapa?" tanyamu.

"jangan ketawa lagi pokoknya!"

"alasannya apa?" kamu bertanya lagi meminta penjelasan. rasanya aneh jika ada orang yang melarangmu untuk tertawa.

Rin masih menatap ke arah lain. ia menjawab dengan suara pelannya, "A-aku horny."

"hah?"

kamu ber-'hah' ria mendengar alasannya. kedengarannya aneh dan juga lucu. kamu pun tak kuasa menahan tawamu lagi. kali ini kamu menertawakan alasan aneh yang Rin berikan padamu. dan tanpa kamu duga-duga sebelumnya, Rin tiba-tiba saja menyerangmu dengan sebuah ciuman ganas di bibir. pemuda itu melesakkan lidahnya masuk dan menginvasi bibirmu. ia bahkan tak segan-segan memberikan gigitan kecil di bagian bawah bibirmu.

kamu membelalakkan mata sambil memukuli bahunya berulang kali. sebab gara-gara ciuman itu, kamu kehabisan napas. dan Rin tetap saja membungkammu dengan bibirnya, seolah mencurahkan seluruh kekesalannya yang sejak tadi ia tahan.

"fuah~ ahh~ hahh~"

Rin akhirnya melepaskan ciumannya. ia melihat dirimu yang kesusahan bernapas. kamu berusaha meraup udara sebanyak mungkin, karena demi apapun paru-parumu butuh pasokan oksigen.

"Rin-"

"let's make love tonight, [name]."

Rin memotong ucapanmu. dengan wajah sayu dan penuh permohonan, ia mengajakmu bercinta.

kamu yang masih berada di dalam kungkungannya pun memiringkan kepala. padahal tadi ia merasa kesal, tapi bisa-bisanya mood Rin langsung berubah dan mengajakmu untuk bercinta dengannya.

𝑶𝒏𝒆𝒔𝒉𝒐𝒐𝒕 𝒃𝒍𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒄𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang