𝒘𝒐𝒓𝒌𝒑𝒍𝒂𝒄𝒆 ||ʀᴇᴏ ᴍɪᴋᴀɢᴇ

2K 84 17
                                    

Chigiri kembali ke ruang tunggu ia diam mengamati, sadar ada yg hilang dari dalam ruangan

"Hinata, kemana perginya Reo dan [Name]??"

"Setelah selesai meeting pertama tadi, Mikage-san pergi dengan menarik Kazuki-san entah pergi kemana Chigiri-san saya tidak tau" jawab Hinata [Kazuki marga Name]

"Dasar anak itu! Tidak tau tempat! Belum selesai sepenuhnya, sudah bermain!" Umpat Chigiri

•••••

Diruangan lain tempat keberadaan [Name] yang ditarik masuk oleh Reo. Suasana senyap yang mendukung aksi mesra dua insan. Pipi sang gadis bersemu merah, tangannya menahan bibir yang siap menciumnya.

"Reo-kun... Ini masih di tempat umum."

Reo sedikit kesal, akhir-akhir ini ia kesulit bertemu dengan sang gadis. Telapak tangan mungil yang menutup labium dicium, sengaja ia menjilat permukaan kulit itu, dan taring kecilnya memberi luka di tangan rapuh itu.

Kini Reo terlihat berbeda, bukan Reo yang diatas lapangan, atau si tukang copy gaya. Reo yang ini jarang di temukan, agresif dan menggoda iman.

Tatapan tajamnya mendebarkan jantung. Reo melepaskan tangan itu, ia menarik rahang jelita lalu mencium bibir mungilnya. Dengan sengaja menggigit bibir bawah [Name] hingga terasa perih. Lidahnya masuk, melintir lidah gadisnya, ia menuntun cumbuan ini dengan lembut sekalian menikmati sensasinya.

[Name] meremas bahu Reo, setiap perlahan yang ia coba berakhir gagal. Ini menjadi kesenangan bagi Reo melakukan hal ini pada hawa. Reo melepas cumbuan, saliva terputus oleh jarak. Ia tersenyum.

[Name] tersenggal. Rasa manis cumbuan masih terasa.

Reo menjatuhkan dagu di bahu [Name], lebih erat memeluk pinggal puan.

"Nee boleh kan?"

"Jelas nggak lah."

"Kenapa?"

"Kita di tempat kerja."

"Aku ingin melakukannya sekarang."

Ia mencium harum jelita, bibirnya memberi tanda kepemilikan. Dari bawah rok pensil [Name] tangan Reo menyelinap masuk ke dalam celana dalam [Name]. Dua jarinya membuka kewanitaan dan satunya masuk ke dalam liang sempit nan basah. Jarinya terhisap laiknya itu miliknya.

"T-tunggu tunggu..."

[Name] tersentak, mencakar bahu Reo. Suara manis yang mencoba menahan desahan sangat nikmat di telinga Reo.

Reo tersenyum senang dengan [Name] yang berusahan menahan kenikmatan ini. Jemarinya bertambah, masuk lebih dalam mengobarak-abrik [Name]. Gerakan mencoleknya memberi rangsangan kuat.

"Reo...-kun hentikan."

[Name] menutup mata, lebih kuat lagi meremas bahu Reo. Tubuhnya bergetar, cairan bening keluar dari kewanitaannya. Reo menarik keluar jarinya.

"Hee~ [Name] cepat banget keluar."

"Ukh... berisik."

Reo jongkok di bawah perut [Name]. Tangannya mengangkat rok jelita, ia bersiul dengan pemandangan di bawah. Dengan mulus tangan Reo melewati paha [Name], bibirnya dengan nakal mencuim dan meninggalkan warna merah dan juga bekas gigitan.

Celana dalam [Name] yang telah basah di turunkan hingga ke lutut. Air ejakulasi jelita menghias di permukaan merah muda. Lidah Reo menjilat permukaan apik itu, memainkan klitoris. Jarinya melebarkan area [Name] lantas lidahnya masuk mengobrak-abrik, menyesap nektar bening.

[Name] membekap mulutnya, pipinya menghangat, tubuhnya bergetar kembali akan lidah Reo bermain-main nakal di dalamnya. [Name] ejakulasi kedua kalinya. Ia tak tahan dengan nikmat luar biasa ini. Reo menjauhkan diri, cairan [Name] merenggang di udara. Ia menjilat bibirnya menghadiahkan smirk seksi.

Reo kembali berdiri, ia tak dapat menghapus garis cantik di labium akan raut muka [Name] yang erotis menggoda kegembiraannya. Ia jadi bersemangat untuk menggoda si gadis lebih intens lagi. Reo memutar posisi mengurung [Name] dalam kabedon. Akan perbedaan tinggi yang tipis Reo sedikit menunduk untuk bisa mematap wajah tomat manis jelita.

Reo menuntun [Name] untuk mengalungkan tangan di lehernya. Punggung [Name] bertubruk dengan dinding kala lututnya di angkat. Karna [Name] tak berat, Reo dapat menahan posisi mereka dengan satu tangan. Satu tangannya lagi tengah melepas resleting celana dan mengeluarkan kejantanan dari sarang. Iris ungu sang pria jatuh ke bawah dimana miliknya berusaha masuk ke dalam lubang [Name].

"Ukhh..."refleks jelita merintih.

Ini bukan pertama kali tetap saja rasa perih di bawah menusuknya belum bisa di obati.

"Masih sakit aja padahal udah pernah."

"Berisik...."

Perlahan Reo mendorong kejantanan masuk ke dalam jelita. Punggung Reo menjadi media pelampiasan [Name]. Reo memberi kecupan di dahi dan kelopak mata pada sang gadis untuk memberi rasa aman.

"Kan ku akhiri secepatnya."

"Reo-kun!"

[Name] belum siap untuk tempo ini, dorong Reo begitu dalam, kasar dan agresif. Matanya bergulir ke belakang, pelupuk mata di isi oleh air, [Name] tak dapat menahan ekspresi ahegao.

Gerakan piston Reo menggemakan suara decak kulit, dan suara erotis manis [Name] saling menyaut di udara. Suara yang nikmat mendorong semangat Reo untuk bergerak lebih cepat, lebih memberi nikmat.

"Reo-kun... pelan..." air mata jatuh.

[Name] tak bisa membedakan rasa sakit dan nikmat, itu sudah tercampur dalam wadah ia pun terbutakan oleh nikmat surgawi. Suaranya tak terkendali. Irama main di ikuti.

[Name] merasakan kejantanan Reo membesar di dalamnya, lubangnya menjepit benda itu membuat Reo mengerang rendah semakin ingin merobek liang sempit.

"Ahhhh!"

"Ah! Ah! Ha! Ha! Ngahhh!!"

[Name] tak kuat lagi dengan dorong yang sangat nikmat ini asyik menggoda titik kenikmatan. Ia menggigit bahu sang pria untuk melampiaskan rasa campur aduk dengan air mata yang mengalir tipis di pipi. Reo berdesis karna gigitan [Name]. Tangannya mendorong bokong [Name] membantunya menjangkau ke tempat yang lebih dalam.

"Hh...~ Reo-kun... Come! Come!"

"Cum with me."

"Hnnnn~"

Dua tubuh insan menegang akan pelepasan bersama. Mata [Name] bergulir ke belakang. Dia melihat kilat putih sesaat saat ia mencapai pelepasannya. [Name] dapat merasakan rasa hangat di dalam dirinya dan kejantanan Reo yang berkedut didalamnya. Reo terengah. Ia merasakan lubang [Name] masih menjepit kejantanannya dengan sangat erat laiknya pelukan.

Reo biarkan kejantanannya berada di dalam diri [Name] beberapa menit. Tangannya menyapu halus di surai sang gadis. Bibirnya menyebarkan ciuman. Perlahan Reo menarik keluar miliknya. Cairan cum dua insan yang bercampur jatuh dari dalam [Name] akan tidak muat menampung sprema yang melimpah. Napas [Name] teratur dengan lembut. Ia tak sanggup lagi untuk menggerakan satu tangan pun.

"Kau... berlebihan...."

"Gomen..."

•••••

Omake

Reo dan [Name] kembali dengan keadaan semula tapi.. [Name] jalan sedikit tertatih-tatih sedangkan Reo dengan santay jalan disampingnya tanpa rasa bersalah.

"Sudah selesai mainnya?" Tanya Chigiri

[Name] tersipu malu karna Chigiri tau apa yg baru saja ia lakukan dengan Reo

""Ya. Apa sudah dimulai lagi?" Ujar Reo

"Oh? Masih mikirin kerjaan toh" ucap Chigiri dengan nada mengejek

Sedangkan Hinata hanya diam melihat [Name] yg tengah duduk sembari meringis dan mendengarkan perdebatan Reo dan Chigiri

_____

Nah Tuan Muda Kita next kenyu atau sae?

Cepet bet waktu kek nya, besok aku udah ujian belum up tiktok sma bikin draf wp. Mana tanggal ujian aku aneh masa Senin, Selasa, Rabu, trs Senin, sama Selasa lagi, 5 hari anjir lah

𝑶𝒏𝒆𝒔𝒉𝒐𝒐𝒕 𝒃𝒍𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒄𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang