𝑹𝒂𝒊𝒏 ||ᴋᴜʀᴏɴᴀ ʀᴀɴᴢᴇ

1.5K 86 18
                                    

°°°°°

Tik tik tik byurrr

Rintik hujan kecil yang perlahan jatuh lama-lama menjadi besar. (Name) yang tengah membersihkan meja makan lantas menatap jendela yang menampilkan derasnya hujan.

"Ah Ranze, Hujan." ucap (Name) sembari menunjuk jendela.

Kurona yang baru saja selesai membereskan alat makan pun menghampiri (Name). "Oh benar. Yah, kita tidak jadi jalan-jalan kalau begitu."

(Name) memasang wajah kecewa, "padahal aku sangat ingin jalan-jalan denganmu."

Kurona terkejut, kemudian mengelus kepala (Name) pelan. "Lain kali, ya? Sepertinya hujannya lumayan deras hari ini, berangin juga. Semoga saja tidak mati lam-"

Tapkkss
"-pu"

Baru saja dibicarakan, lampu tiba-tiba saja mati. Kurona dengan cepat memegang tangan (Name), dia tau (Name) pasti akan takut dan mencarinya

"Nyalakan senter di ponselmu, (Name)," ucap Kurona.

(Name) mengangguk, kemudian mengeluarkan ponselnya dan menyalakan senter. "Sudah," ucapnya.

Kurona tersenyum kecil, "ayo kita keruang tamu."

Diruang tamu, (Name) duduk didepan Kurona yang tengah memeluknya dari belakang. Kurona mengeratkan pelukannya pada (Name) yang tengah memegang selimut, kemudian berucap.

"Kedinginan? Tubuhmu gemetaran."

Wajah (Name) memerah tipis sembari mengangguk pelan. "Ya, sedikit." Perlakuan kecil dari Kurona benar-benar membuatnya jatuh hati pada laki-laki ini.

Kurona tersenyum tipis, "aku rasa kita akan merasa bosan jika tidak melakukan apa-apa, mau mengobrol hal-hal random?" Tanyanya.

"Boleh," jawab (Name).

"Apa Isagi dan teman-teman kita baik-baik saja?" Tanya Kurona.

(Name) mengangguk pelan, "mereka baik. Meskipun sempat down selama beberapa hari."

Kurona tersenyum tipis, "baguslah kalau begitu. Aku sudah lama sekali tidak melihat mereka, agak kangen sedikit."

(Name) terkekeh pelan, "mereka pasti juga kangen."

"Aneh tidak, sih kangen dengan sesama jenis? Aku agak ragu mengatakannya pada mereka kalau aku merindukan mereka" ucap Kurona.

"Takut dikira belok ya?"

"Um! Benar! Aku heran, kalau sesama perempuan bilang 'aku merindukanmu!' Itu tidak terdengar aneh! Tapi kalau laki-laki yang mengucapkannya rasanya agak.. menggelikan?"

(Name) tertawa, kemudian berucap. "Iya juga ya, aku juga tidak tau kenapa seperti itu."

"Iya, kan?! Tidak ada kesetaraan gender!" Ucap Kurona membuat (Name) tertawa lagi.

"Oh iya! Apa kamu ingat Michael Kaiser?!" Tanya Kurona.

(Name) memegang dagunya berpikir sejenak kemudian mengangguk. "Um, ingat. Yang dari Jerman itu, kan? Ada apa?"

"Dia suka kamu tau! Makanya dekat-dekat denganku dan isagi terus biar bisa dekat juga denganmu!"

(Name) seketika terkejut, "eh? Benarkah? Kupikir awalnya ia belok dan suka denganmu."

Mendengar ucapan (Name), Kurona seketika memasang wajah jijik. "Ew, apa-apaan pemikiranmu itu?"

"Ahahaha, maaf. Tapi semuanya juga sempat berpikir seperti itu, loh!"

"Ya.. aku juga sempat berpikir seperti itu sih, Tapi untungnya tidak" ucap Kurona.

(Name) tersenyum, kemudian bersandar kebelakang pada pundak Kurona. "Aku mengantuk.." ucap (Name) tepat di leher Kurona.

𝑶𝒏𝒆𝒔𝒉𝒐𝒐𝒕 𝒃𝒍𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒄𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang