𝒌𝒐𝒍𝒆𝒌𝒔𝒊 𝒇𝒊𝒍𝒎|| ᴋᴀʀᴀsᴜ ᴛᴀʙɪᴛᴏ

1.6K 72 16
                                    

Sebenarnya lagi malas, tapi gabut:v
Happy reading~

•••••

Pagi ini ruang kelas nampak kacau. Akibat para guru mengadakan rapat, semua murid diharuskan untuk diam di dalam kelas dan mengerjakan soal yang sudah diberikan.

Meskipun begitu, para murid masih saja ada yang berkeliaran ke luar kelas hingga ke kantin.

[name] sendiri yang telinganya sudah kebal dengan bacotan teman - teman sekelas hanya bisa diam sambil berusaha fokus untuk mengerjakan tugasnya agar ia bisa cepat selesai lalu tidur di kursinya.

"[name], boleh aku lihat jawabanmu?"

Karasu, teman sekelas [name] sekaligus tetangganya ini selalu berlangganan soal menyontek tugas.

[name] tidak pernah keberatan kalau itu Karasu, karena ada kalanya lelaki itu sering membantu [name] dengan hal lain.

"Ini" [name] menggeser bukunya. Karasu mendudukkan diri di samping [name] untuk menyalin jawaban milik perempuan itu.

Keduanya masih sibuk menyelesaikan tugas mereka, sedangkan di ruang kelas terlihat bahwa banyak murid yang bermain atau bahkan turun ke kantin.

Mata [name] sangat mengantuk, salahnya sendiri karena semalam begadang untuk menyelesaikan seri film favoritnya hingga ia hanya mendapat jatah tidur selama tiga jam.

Tubuh [name] terkejut merasakan ada sebuah tangan yang menggerayangi bokongnya.

[name] pikir ia sedang berhalusinasi, ia menolehkan kepalanya ke samping dan melihat Karasu yang masih memandangi lamat buku tugas di meja.

Nyatanya saat [name] sedang kembali mengerjakan tugas, tangan itu masuk ke dalam roknya lewat belakang, melewati resleting roknya dan menyelip di antara celana dalamnya.

Dapat [name] rasakan dengan jelas bagaimana jari itu mengelus bagian tengah bokongnya sambil sesekali mengusap lubang analnya.

[name] kembali menolehkan pandangannya kepada satu-satunya orang yang ada di sampingnya. Tangan kiri Karasu yang telah menyentuh lubangnya dan kini tengah mencoba masuk kedalam.

"Diamlah dan kerjakan soalmu" Karasu berkata dengan suara pelan.

[name] mengalami keterkejutan yang amat tinggi sehingga membuat tubuhnya tidak dapat digerakkan sesuai keinginannya.

Ia hanya bisa diam dan menggigit lidahnya sendiri saat jari Karasu berhasil masuk ke dalam lubang anal miliknya.

Memutar dan menggeliatkan jari itu di dalam lubang [name], si perempuan bergerak tak nyaman sambil menahan suara erangan yang bisa keluar kapan saja.

"[name], kau tidak apa - apa?" [name] kian terkejut melihat teman satu sekelasnya sudah duduk di tempatnya, di depan [name].

Sepertinya ia merasa khawatir dengan [name] yang tubuhnya bergerak naik turun di kursinya,

"Mm, t-tidak apa-apa. Aku hanya sedang.. eh, sakit perut" senyuman [name] nampak aneh, namun dibiarkan begitu saja oleh orang itu.

"Kalau benar-benar sakit biar aku antar ke UKS"

"Ti-tidak! Tidak. Tidak apa-apa kok"

"Mm. Baiklah"

Orang itu kembali menghadapkan dirinya ke depan.

[name] sedikit lega ketika menyapu pandangan ke sekeliling kelas melihat murid-murid lain sedang sibuk membolos.

"Tabito.. sshh.. tunggu-" dengan tangan dinginnya [name] mencoba menahan tangan Karasu yang sudah dikeluarkan dari lubang analnya, dan kini sedang menanggar kepada lubang satunya.

Karasu tidak menggubris permohonan [name] untuk berhenti bergerak, lelaki itu langsung saja memasukkan jarinya ke lubang vagina [name] yang sudah sedikit basah akibat perlakuannya yang tadi

Mengocok jarinya lebih cepat, mencoba memuaskan perempuan di sampingnya.

Karasu masih memasang muka datarnya sambil satu tangannya menyalin tugas.

Tubuh [name] menggelinjang, tangannya memegang pulpen lebih erat, sedang tangan satunya mencengkram ujung meja untuk menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Nnhh.."

DUK

[name] menjatuhkan kepalanya ke meja, seketika orang yang duduk di depannya kembali menoleh ke belakang.

"Dia mengantuk. Biar aku bawa ke UKS"

Karasu mengeluarkan jarinya dari lubang [name], merapikan roknya lalu membangunkan perempuan itu.

Keduanya tengah berjalan melalui lorong sekolah yang masih ramai dengan permainan konyol murid - murid lain yang membolos.

Karasu berjalan santai di samping [name], sedangkan perempuan itu berjalan sedikit tertatih sambil menundukkan kepalanya.

UKS tak pernah berpenghuni, pintu selalu tertutup namun tak pernah terkunci.

Karasu mendorong [name] agar perempuan itu tiduran di kasur.

"Tidurlah. Kau pasti begadang lagi kan semalam" Karasu membalikkan tubuhnya ingin beranjak pergi, namun langkahnya terhenti saat [name] menarik tangan lelaki itu.

"T-tadi itu apa Tabito?" [name] mendudukkan dirinya di pinggir kasur, masih memegang lengan Karasu dengan erat.

"Aku hanya ingin saja" jawaban itu sedikit menyakiti perasaan [name]. Perempuan itu menunduk sambil memikirkan kemungkinan atas alasan yang diberikan. Tangannya melemas lalu melepas genggamannya.

Melihat si perempuan menunduk, Karasu mendekatkan dirinya lalu memegang pundak [name].

"Maaf. Aku hanya tidak bisa menahannya lagi. Melihat orang lain melakukannya, aku jadi penasaran" penuturan itu membuat [name] mengangkat kepalanya.

"Kau lihat dimana?"

"Koleksi film Shidou"

Pfft-

"Tidak ku sangka kau suka menonton yang seperti itu"

Sudah berteman sejak kecil bahkan sering menginap bersama, [name] tidak pernah mengetahui soal ini. Wajah Karasu yang terlihat stoic sepanjang masa sangat ampuh untuk menutupi hal ini dari siapa saja.

"Aku juga tidak tahu kenapa aku suka" kini Karasu yang menundukkan wajahnya, [name] dapat melihat wajah Karasu yang memerah.

Pintu UKS terbuka, seorang guru datang untuk menaruh beberapa kotak kasa baru.

"Oh [name], bisa tolong jaga UKS sebentar? Rapat masih berjalan, saya harus kembali ke ruang guru. Ini tolong di susun ya" guru itu menunjuk kotak kasa yang ia letakkan di meja.

[name] hanya mengangguk lalu segera berdiri untuk menjalankan perintah.

Modus [name] untuk dapat membolos kelas dan menjadikan ruang UKS sebagai kamar tidurnya adalah dengan menjadi anggota kesehatan sekolah.

[name] merapikan kotak-kotak tersebut di tempat seharusnya lalu kembali kepada Karasu yang masih berdiri di samping kasur.

"Mau apalagi Tabito?"

"Aku mau menyelesaikannya [name], seperti yang ada di film" Ucap Karasu mendekati [name]

_____

Selebihnya khayalin sendiri oke? Mandiri itu baik:D

𝑶𝒏𝒆𝒔𝒉𝒐𝒐𝒕 𝒃𝒍𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒄𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang