Empatbelas

279 30 6
                                    

"Kenapa." Jawab Rain, dengan suara berbisik juga.

"Kak Prapai lagi marah padaku." Wajah Sky kembali cemberut, menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan yang berada di atas meja.

₩₩₩₩₩₩₩₩

Flashback On

Dimalam itu hujan sangat deras, pemuda manis yang tak lain adalah Gulf tengah berada didepan pintu ibunya dengan keringat dingin, padahal cuaca sedang hujan dan sangat dingin. Ia ingin mengetuk pintu tapi urung dan melakukannya berkali kali, sampai ia memberanikan diri untuk mengetuknya.

Pintu terbuka, terlihat wanita yang sudah tua tapi terlihat masih awet muda dan cantik, ibunya mengajak Gulf masuk ke kamarnya.

"Ibu." Badan Gulf gemetar, ia takut akan mengatakan yang sebenarnya.

"Kau sakit nak? Kenapa sayang? Mana yang sakit?" Ibu Gulf terlampau khawatir melihat anaknya seperti ini.

"Ibu~ ibu jangan marah ya."

"Tidak, ibu tidak akan marah. Ayo katakan ada apa nak?" Sang ibu mengelus elus punggung anaknya itu.

"Ibuuu, aku hamil." Setelahnya Gulf menangis sejadi jadinya, ia berlutut di kaki ibunya sambil mengucapkan kata maaf.

Ibu Gulf terlalu syok mendengar itu, ia hanya diam dan tatapan matanya kosong lurus ke depan. Gulf hanya bisa menangis dan meminta maaf pada ibunya, ia letakkan kepalanya di atas telapak kaki ibunya.

Flashback End

.

.

"Sky~ filenya tolong kau kirim ulang, aku lupa nyimpannya."

"Aku tidak menyalinnya Rain, sudah aku kirim tempo lalu. Coba kau tanya sig, mungkin dia belum mengirim filenya."

Rain bangkit dari duduknya, ia menemui sig di ruangan sebelah. Dan menanyakan hal yang sama kepada Sig.

"Aku juga tidak menyalinnya Rain. Bagaimana kau minta ke pak Direktur?"

"Ey, mana mungkin." Bibir Rain mulai cemberut.

"Kalau begitu kau coba tanyakan ke kak Prapai, sepertinya dia ada salinannya."

Mata Rain berkedip kedip kesana kemari seperti memikirkan sesuatu, kemudian ia tersenyum evil, langsung melengos pergi tanpa pamit dan tanpa menjawab.

"Astaga, sabar sig sabar. Emang itu anak gak ada sopan² nya." Sambil mengelus dada dan gelengan kepala.

Rain menghampiri Sky kembali, mata Sky menyipit melihat Rain duduk dan menatap dirinya dengan senyum yang mengerikan bagi Sky.

"Ada apa dengan wajahmu?"

"Aku ada ide. Kau ada marahan kan dengan kak Prapai."

"Hmm, trus?"

"Nah, kau harus minta file ke kak Prapai untukku dan bonusnya kau bisa membicarakan masalahmu dengan kak Prapai."

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang