Dia Adalah Pengancamnya

10 6 0
                                    

Jam pertama dimulai, Bu Joy ngajar dengan sangat tertib

Berbeda dengan beberapa murid, ada yang tertidur padahal masih pagi, ada yang main pesawat pesawatan juga ga salah kalok banyak yang ngobrol sendiri sendiri

Bu Joy memanggil nama macia sedari tadi, tapi macia tak kunjung menjawabnya, padahal pandangan macia ke arahnya.. tapi pandangannya seperti kosong?

"Macia!"

"Ahh iya Bu?"

"Kamu kenapa kok bengong gitu?"

"Ah enggak Bu"

"Beneran? Gak biasanya lho kamu kayak gitu"

Harua langsung melihat ke arah macia

"Mm saya mau izin ke kamar mandi Bu"

"Yaudah, sekalian cuci muka biar gak bengong terus"

"Iya Bu"

Macia langsung jalan ke kamar mandi, sesampainya disana ia langsung membasuh muka sesuai apa yang disuruh oleh Bu Joy

Setelah selesai membasuh muka, ia memandang wajahnya dicermin, fikirannya sedang tidak baik baik saja sekarang

"Apa ini, gak biasanya kamu Sampek kayak gini macia!! Jernihin fikiranmu!"

"Kamu harus bisa ngadepin ini! Jangan hanya perkataanNya kamu jadi gak bisa berfikir jernih kayak gini"

Macia kembali membasuh wajahnya dan kembali lagi memandangi wajahnya dicermin

"Ok, kamu jangan takut.. inget! belum tentu juga itu ancamannya asli, kalo memang asli yang tinggal jalanin aja.. gausah pake acara jauh jauhin harua segala"

"inget kalo harua pernah bantuin kamu, dia baik sama kamu. jadi jangan dengan bodohnya kamu jauhin harua cuman gegara ancamannya!"

Macia sudah yakin dengan tekadnya, lalu ia kembali membasuh wajahnya yang ketiga kalinya lalu mengeringkannya dengan tissue yang berada di dekat cermin yang memangs udah disediain disana

Macia kembali kekelas dengan wajah segarnya

"Gimana? Udah Segeran belum?"

"Udah Bu Joy hehe makasih"

"Nah gini kan enak, yaudah sana kerjain LKS bab 3 uji kompetensi Romawi satu Sampek dua"

"Iya Bu"

Disaat macia jalan kembali ke bangkunya, ia tersadar bahwa sedang ditatap oleh harua

Macia melihat ke arah harua dan benar, lalu macia senyum ke arah harua

Harua terlihat bingung tetapi juga ia membalas senyuman harua dengan manis

.....

Skip, pelajaran selesai.. sekarang waktunya istirahat

"Minji, Rua yok ngantin"

"Ayok, dah laper banget aku tuh"jawab Minji sambil memegang perutnya ditambah muka melasnya

"Iya ayok"
Yang ini harua dengan senyumannya

Mereka bertiga ke kantin lalu membeli pesanannya bareng bareng tanpa ada yang disuruh

Setelah selesai dengan pesanannya, mereka mencari tempat duduk, dan ketemu.. duduknya di pojokan tapi gapapa

Mereka memakan makanannya dengan khidmat tanpa ada suara dari mulut mereka

Love,  HaruaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang