Chapter 7

181 12 0
                                    

🎐ANGIN🎐ANGAN🎐
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Masa sekarang-2023]


"Satria! Melamun terus, ayo naik!"

Dihari yang lumayan panas ini Satria berdiri di depan minimarket, depan kampus dua. Masih lengkap dengan seragam karena sedang menunggu Fandi menjemput.

Tapi... Ini kenapa yang sampai di depannya saat ini Gema?


"Kok lo yang jemput? Fandi mana?" Heran Satria.

"Masih di sekolah. Tadi dia bilang ke gue buat jemput lo, kelasnya lagi kena hukum." Jelas Gema sembari menyodorkan helm.

Setelah memakai helm, Satria melihat tempat pijakan kaki pada motor sport milik Gema tidak ada.

"Gue naik gimana?" Tanyanya.

"Ya tinggal naik doang susah amat lo."

Satria memutar bola matanya dengan malas. "Setidaknya lo pasangin kek pijakan kakinya. Biar gue bukan Fandi tapi gue sahabatnya, njing." Celoteh Satria sembari berusaha sekuat tenaga menaiki boncengan pada motor Gema.

Gema tertawa melihat wajah Satria memerah dengan napas yang lumayan ngos-ngosan.

"Jangan pegang-pegang, ntar Fandi sayang cemburu." Celetuknya saat Satria meremat seragam Gema di bagian belakang.

Tanpa aba-aba Gema melajukan motornya membuat Satria hampir terjungkal ke belakang. Langsung saja helm Gema di pukul kuat oleh Satria.

"Bangsat! Lo mau bikin gue mati ya anjing?!!" Mulai deh mulut Satria tidak ramah. Gema sih mancing-mancing.

Sedangkan sang pelaku tidak perduli, hanya tertawa dan semakin melajukan motornya agar segera sampai di sekolah pacarnya yang bisa menempuh waktu dua puluh lima menit dari sekolah Satria.

Dalam waktu lima belas menit, motor Gema sudah terparkir di bagian depan gerbang gedung junior yang berhadapan dengan gedung senior tempat Fandi sedang menempuh pendidikannya.

Fandi melanjutkan SMAnya di sekolah yang sama dari mereka SMP. Bintang Internasional School.

Sedangkan Satria pergi melanjutkan pada SMK Negeri Satu.

Gema? Anak STM.

Setelah turun dari motor Gema, Satria mengembalikan helmnya pada Gema yang masih nyaman duduk di atas motor.

"Satria!!" Panggil temannya semasa SMP. 95% anak SMA seangkatan dengan Satria adalah teman Satria semasa SMP yang lanjut di sekolah yang sama, kayak Fandi.

"Ngapain ke sini?" Tanya seorang gadis. Crush nya Satria pada kelas delapan lalu.

"Lagi nunggu Fandi, lo kok udah keluar, Beck?" Heran Satria. Becky nih sekelas sama Fandi soalnya.

"Oh, ada keperluan di Dispar. Jadi gue bersih-bersihnya lebih cepet. Bentar lagi Fandi sama yang lain keluar kok." Ujarnya.

Satria mangut-mangut.

"Yow bro!"

"Woi Aviitt!" Satria ber-tos dengan teman dekatnya.

"Gimana kabar? Sekolah lancar?" Avit Bertanya dengan senyuman meledek.

"Brutal, sibuk terus.. keos banget pokoknya dah." Jawabnya. Dia mengerti senyuman meledek dari Avit. Setelah ada Fandi dan Pomi yang memaksanya untuk lanjut di SMA yang sama dengan mereka, Avit ini juga jadi salah satu seperti mereka berdua.

Angin Angan || WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang