Kita sudah mendapatkan jawabannya. Kita lolos dalam seleksi SNMPTN tahun ini. yang artinya kita akan berpisah nantinya. Jadi kita menghabiskan waktu lebih lama dengan bermain atau pergi liburan. Seperti saat ini. kita menginap di vila bali selama seminggu, yang pastinya di sponsori oleh Jangkar dan aku. Sedangkan Swara hanya membawa badan saja“seru banget healing kaya gini. Untung aja dapet cuti. Gak kebayang kalau gak dapet cuti. Yang ada kalian liburan sendiri” Swara merebahkan tubuhnya
Jangkar melirik kolam renang sekilas “nanti nyemplung situ yuk”
Tentu saja Swara mengangguk paling semangat. Walaupun cuaca tidak terlalu panas tetapi sepertinya akan seru jika kita bisa bermain di dalam kolam itu dangan beberapa balon bebek di atasnya. Jangkar berdiri dan segera ke dapur untuk membuat makan siang untuk kami. Lelaki tubuh tinggi itu mulai mengeluarkan bahan makanan yang sudah dibeli kemarin. Aku lupa memberi tahu kalau hari ini adalah hari terakhir kita berada di villa ini. jadi kita akan menghabiskan banyak waktu hanya di dalam villa daripada keluar mencari angin segar.
Jangkar mengeluarkan daging steak yang masih beku dan mendiamkannya. Aku hanya bisa melihatnya memasak, mungkin cuci piring adalah bagianku lalu bagian merapihkan meja adalah sang bontot Swara, karena itu adalah keahliannya. Swara meneguk ludah tidak sabaran ketika Jangkar mulai memasukan daging steak kedalam frying pan. Aroma sedap daging benar-benar memenuhi seluruh penjuru villa. Kalian tahu? Steak adalah makanan kesukaan Swara nomer 1. Karena baginya itu adalah makanan mahal yang tidak bisa ia beli kapan saja
Setelah beberapa menit Jangkar memasak. Akhirnya makanan lezat ciptaan Jangkar sudah jadi. Kita meneguk ludah tidak sabaran ketika Jangkar menaruh daging steak lembut itu ke meja“wah, gila. Baunya enak banget” seru Swara
Jangkar yang melihatnya hanya tersenyum bangga melihat ekspresi lucu yang dibuat oleh Swara. Lalu memotong dagingnya dan di berikan beberapa potong kepada Swara dan aku. Lalu mengambil sisa untuk dirinya sendiri.
Swara dengan tidak sabaran mengigit steak dengan penuh semangat. Swara tidak pernah berubah dengan kebiasaan makannya yang gragas. Matanya membelalak merasakan nikmatnya daging yang lebut serta harum butter yang menyerbak dalam mulutnyaJangkar menatapnya “gimana Ra, enak?”
Swara hanya membalasnya dengan anggukan. Seberapa enak sih Steak buatan Jangkar? Lalu aku mencoba satu potong daging kedalam mukutku. Duar, rasa mahal dari daging yang lembut dan halus menguasai mulutku. Pantas saja Swara makannya sampai merem melek. Jangkar benar-benar pintar memilih tingkat kematangan dari daging. Aku rasa dia di masa depan bisa menjadi chef pribadiku hahaha.
Selesai makan kita membersihkan sesuai bagiannya masing-masing dan Jangkar hanya duduk manis menatap kita bersih-bersih. Sesekali Swara memberikan lolucon garing agar bersih-bersih tidak terasa sepi. Dan aku, sangat suka dengan sikap positifnya setiap hari. Aku selalu berharap bahwa aku bisa sepertinya yang selalu menerima apapun dengan lapang dada.
Tidak kerasa hari sudah menjelang sore, sesuai dengan rencana awal kita. Kita akan berenang sore ini. Dapat ku lihat Jangkar sudah Bersiap diri di pinggir kolam. Swara menatap mataku dengan tatapan mata jahil. Sepertinya anak itu mengajakku untuk mendorong Jangkar masuk kedalam kolam. Tentu saja tanpa pikir Panjang aku mengangguk setuju atas ide konyol Swara.Kami mendekati Jangkar dengan sangat hati-hati agar ia tidak bisa merasakan kehadiran kami. Dalam kurung waktu yang cepat, kami mendorong Jangkar masuk kedalam kolam hingga basah kuyup. Yang dapat aku dan Swara lakukan hanyalah tertawa puas melihat muka Jangkar kebingungan sekaligus kaget. Namun, aku juga memiliki ide gila. Dalam kurung waktu sebentar ku lihat Swara lengah karena banyak tertawa. Ku ambil kesempatan emas ini untuk ikut serta mendorongnya ke kolam
BYUR….
Swara dan Jangkar sepenuhnya masuk kolam, dan aku tertawa puas setelah mendorong Swara ikut kedalam kolam. Kita semua tertawa, dan menghabiskan waktu berenang Bersama-sama. Aku hanya berharap di masa depan kita bisa seperti ini kembali atau kalau bisa selamanya