Mei

57 7 0
                                    

Mei 20xx

Aku terbangun karena terik matahari yang menusuk mataku. Dengan perasaan berat hati, aku bangun dari tempat tidurku dan segera membersihkan diri. Semalam kepalaku sangat sakit hingga aku tidak bisa bangun dari tempat tidurku sendiri. Namun Jangkar menemaniku semalaman berjaga agar ketika aku membutuhkan sesuatu, ia dapat segera menolongku

“AZKAAA”

Tentu aku sudah hafal suara ini. suara Swara yang selalu tinggi dan menggema di kepalaku. Swara baru saja menjengukku. Karena kemarin ia sibuk mengurus perkerjaannya. Aku tersenyum ketika Swara mulai menyentuh pucuk kepalaku dan mengelus rambutku, seperti memastikan apakah aku sudah baik-baik saja. Aku hanya mengangguk berkata bahwa aku baik-baik saja.

“lain kali kamu istirahat yang cukup, gak tega aku ngeliat kamu ngeluh Panjang kemarin malam. Gatau aja seberapa paniknya aku dengerin keluhanmu di balik telfon Jangkar” cemberutnya

Aku tersenyum “Maaf ya”

Lalu aku menemukan raut wajah Lelah dari Swara. Keringatnya, serta mimic wajah yang Lelah itu benar-benar tidak bisa di sembunyikan. Apakah Swara overworking?

“kamu capek ya?” tanyaku padanya
Namun tidak ada jawaban dari lawan. Ia hanya terdiam sembari menutup matanya. Sepertinya Swara tengah tertidur dan larut dalam mimpi indahnya. Aku sangat berharap bahwa ia juga bisa mendapatkan semua apa yang ia mau. Walaupun seaslinya aku ataupun Jangkar sangat bisa mengabulkannya

“Azka”

Aku menoleh dan melihat Jangkar berdiri di depan pintu “makan dulu” sambungnya

Aku berusaha menaruh kepala Swara dengan lembut agar sang empu tidak terbangun nantinya. Aku mulai melahap makanan yang di berikan oleh Jangkar. Masakannya tidak pernah gagal membuatku kagum. Selalu enak, dan memiliki cita rasa khas yang dimiliki Jangkar saat memakan

“Azka kayanya Swara nambah perkerjaan baru deh” Jangkar membuka suara padaku

Aku terdiam cukup lama “perkerjaan apa yang dia ambil kali ini?”

“kalau gak salah dia jadi kurir anter makanan, gatau ngojek juga apa engga” ucapnya

Lalu aku hanya dapat melihat muka Swara yang tengah tertidur dalam mimpi indahnya. Sepertinya sangat indah hingga dia tersenyum dalam tidurnya.

17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang