CHAPTER 3: penginapan Khan

230 29 4
                                    

Happy reading
.
.
.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini ketujuh orang itu sudah duduk di kursi mereka masing-masing demi menyantap makan malam yang sudah disediakan oleh sang empunya penginapan

"Kau bilang, tadi kau tidak tahu kenapa bisa berada ditengah hutan pada malam hari?" Tanya Najak sembari menyuapkan nasi ke mulutnya dan dibalas anggukan Kalea

"Jadi tuh gini, aku lagi mau turun tangga, terus tiba-tiba jatuh dan pas ngeliat sekeliling tiba-tiba aku ada di hutan" jelas Kalea yang dibalas tatapan aneh dan bingung dari keenam lelaki itu

Kalea selalu saja memelihara kebodohannya hingga dia sering kali lupa jika mereka tidak mengerti bahasa seperti itu.

Gadis itu kemudian menepuk jidatnya "astagah... Maaf ya," ujar Kalea sebelum mengulang penjelasannya tadi agar mudah dipahami oleh yang lain.

Setelah selesai dengan penjelasannya, ke-lima lelaki itu melontarkan tatapan mengintimidasi sehingga membuat suasananya menjadi dingin.

Khan yang dikecualikan pun menyantap makanannya dengan santai seakan-akan bertingkah acuh dengan hal itu

"Sudahlah, cepat selesaikan makanan kalian dan pergilah tidur" ujar Khan sembari beranjak dari meja makan

***

Pagi ini Kalea terbangun dari tidurnya dengan pemandangan dan suasana kamar yang sama seperti kemarin, padahal Kalea menyangka hari ini dia tidak akan berada disini lagi, tapi ternyata dirinya masih berada di tempat yang sama

Kalea beranjak dari tidurnya lalu menuju kearah tangga untuk turun, sepanjang langkahnya gadis itu terus tersenyum dengan bahagianya sembari bersenandung kecil

Gadis itu telah tiba di lantai bawah tetapi ia tidak melihat adanya kehidupan di sana,
"Mereka udah pada pergi?" Monolog gadis itu sembari membuka kenop pintu itu lalu menyembulkan kepalanya keluar
"Ah, pasti mereka sekolah, jadi pengen liat deh" gadis itu lalu beranjak dari sana dan menuju ke kamar mandi guna membersihkan tubuhnya.

Keempat anak remaja itu kini sudah sampai dikelas masing-masing dan duduk manis dikursi kelas mereka

"Tentang gadis itu, bagaimana pendapatmu?" Tanya Najak sembari menatap wajah Enzy dengan penasaran

"...entahlah, aku tidak yakin. Tapi," ujar Enzy yang ragu atas ucapannya "mata gadis itu—"

Tuk!

Neuf Werewolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang