CHAPTER 7: serigala Tahel

129 22 0
                                    

Happy reading
.
.
.

Sepanjang perjalanan pulang Gadis itu terus merangkul tubuh Tahel yang semakin melemah dan bahkan Tahel sepertinya sudah tidak kuat lagi untuk hanya sekedar berjalan.

Sebenarnya Tahel bisa saja menyembuhkan dirinya sendiri dalam waktu beberapa menit, namun karena melihat situasi yang seperti ini, Tahel rasa dia tidak akan bisa menyembuhkan luka-luka di badannya dengan cepat, karena pada saat masa penyembuhan, manusia serigala harus merubah wujudnya menjadi serigala agar luka ditubuh mereka cepat mengering

"Tahel.." ujar Kalea tanpa menoleh kearah lawan bicara. "sebenernya.. aku ingin buang air kecil.." sambungnya dengan nada yang pelan diakhir kalimat

Tahel sempat terkekeh dengan tingkah Kalea yang sering kali tidak masuk akal, dan bahkan di situasi yang seperti ini saja dirinya sempat berbicara seperti itu

"Kita kesana saja, ya." Kalea menunjuk kearah hutan yang tak jauh dari jalanan dan dibalas anggukan oleh Tahel

Gadis itu meletakkan Tahel dibawah pohon itu dan segera pergi menjauh dari sana guna mencari semak-semak untuk membuang tampungan kandung kemihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu meletakkan Tahel dibawah pohon itu dan segera pergi menjauh dari sana guna mencari semak-semak untuk membuang tampungan kandung kemihnya. Tahel yang melihat kepergian Kalea pun tanpa pikir panjang langsung segera merubah wujudnya menjadi serigala

Terlalu lama Tahel membiarkan lukanya hingga sang serigala yang berada didalam tubuhnya juga ikut merasakan sakit, serigala Tahel berbaring lemas dibawah pohon itu sembari sesekali merintih kesakitan

"awoo.." rintihan Tahel terdengar dengan lirih dan bahkan hampir tidak terdengar.

Kini gadis itu sudah selesai dengan urusan pribadinya dan hendak kembali ketempat dimana dirinya meletakkan Tahel namun karena suasana hutan yang sangat gelap dirinya sangat sulit untuk mencari jalan

"Aduuhh jangan nyasar dong," monolog Kalea sembari melangkahkan kakinya dengan penuh keyakinan didalam kegelapan hutan "gue tinggal lurus aja kan"

Gadis itu terus berjalan dan sepanjang langkahnya juga cahaya yang berasal dari jalanan itu memancar masuk hingga membuat dirinya yakin bahwa jalan yang ia ambil adalah arah jalan yang tepat

Kalea mengedarkan pandangannya ke beberapa pepohonan disana guna mencari keberadaan Tahel, namun kedua manik matanya sama sekali tidak melihat keberadaan lelaki itu

"Tahel.. TAHEL!" Panggil gadis itu dengan sedikit berteriak guna memanggil sang serigala muda. Gadis itu terus menyusuri tempat itu hingga dimana dirinya mendengar dengan sayup-sayup suara rintihan dari balik pohon besar yang hanya berjarak empat pohon dari tempatnya

"woof~"

Kalea segera berlari kecil kearah pohon itu dan saat dirinya memeriksa apa yang ada di balik pohon itu seketika dirinya langsung terdiam saat melihat seekor serigala yang terbaring lemas dengan luka yang kini sudah hampir mengering. Gadis itu seketika teringat tentang fakta yang tertulis di buku novel-nya, bahwa saat seorang manusia serigala terluka dirinya harus merubah wujud menjadi serigala agar luka yang ada di tubuhnya cepat sembuh

Gadis itu lalu menghampiri serigala Tahel dengan penuh kehati-hatian agar tidak ada suara yang timbul dan membangunkan tubuh yang sedang beristirahat itu, Kalea duduk bersilang disebelah kepala serigala Tahel dan kemudian gadis itu memberanikan diri untuk mengelus dengan perlahan bulu-bulu lembut yang tertanam ditubuh serigala itu, namun saat tangannya menyentuh bulu-bulu halus itu, serigala Tahel langsung berdiri dan segera menatap dengan tajam orang didepannya sembari menggeram merasa terancam

"T-tahel tenang, ini aku.. Kalea." Panik gadis itu

"Kakak? Bagaimana dia bisa tahu kalau ini aku.. sementara saat ini aku bukanlah dalam wujud manusia" batin Tahel yang masih terdiam ditempatnya

"Aku sudah tahu bahwa kalian semua adalah manusia serigala, jadi.. tidak ada salahnya untuk menjadi diri sendiri di hadapanku" ujar Kalea sembari beranjak guna menghampiri sang serigala itu, Kalea masih tidak menyangka bahwa serigala Tahel cukuplah besar hingga sejajar dengan pinggangnya. "luka ditubuh mu belum sembuh sepenuhnya, Tahel. Beristirahatlah sejenak dan juga ada sesuatu hal yang ingin aku sampaikan"

Kalea duduk dihadapan Tahel dan mengisyaratkan untuk sang serigala berbaring di pangkuannya. Serigala itu menurut dan meletakkan kepalanya di kedua kaki sang gadis sembari mencari posisi yang nyaman

"Aku boleh pegang, kan?" Tanya Kalea yang hendak mengelus kembali bulu-bulu halus itu. Tahel diam lalu tak lama serigala itu menggoyangkan ekornya kesana kemari

"Hahaha aku anggap itu sebagai persetujuan, ya?" Kalea mengusap-usap bulu halus yang dimiliki serigala itu

Hangat dan lembut. Gadis yang memiliki Surai coklat sebahu itu sangat menyukainya,

kalea kembali menceritakan tentang berita mengejutkan yang tadi ia lihat di televisi sembari mengelus lembut tubuh serigala muda itu dan dapat dilihat raut wajah serigala itu nampak terkejut dan sedih,

"Kalian harus lebih berhati-hati, ya? Aku akan bantu kalian semampu aku" ujar Kalea sembari tersenyum

Saat mendengarkan perkataan Kalea diakhir Tahel sedikit merasa lega karena setidaknya ada salah satu manusia yang mengerti tentang mereka.

Tubuh Tahel kian membaik dan bahkan luka yang ada di tubuhnya sudah menghilang, Tahel segera merubah wujudnya menjadi manusia kembali dan kemudian mereka berdua melenggang pergi dari sana.

Kedelapan remaja itu kini sedang berada di atap penginapan guna mengistirahatkan kelelahan mereka setelah insiden disekolah tadi

"Aku harap Tahel baik-baik saja.." ujar Najak dengan frustrasi karena sedari tadi dirinya mencari keberadaan Tahel disekitaran sekolah itu namun nihil Tahel tidak ada disana

"Tenang saja, aku yakin dia akan baik-baik saja," ujar Ruslan menenangkan Najak

"Iya, lagi pula aku masih bisa mencium bau Tahel, beda halnya jika sudah tidak tercium.."

"KAU INI! JANGAN BERMAIN-MAIN DENGAN NYAWA ADIKKU!!" Marah Najak sembari memukul kepala milik Luka dan muncullah perkelahian antara kedua orang itu

"Kalian ini selalu saja berkelahi...!" Ujar lelaki itu sembari menjewer telinga keduanya

Najak dan Luka yang merasakan sakit di telinganya pun menoleh kearah pelaku penjeweran telinga

"Tahel?!" Pekik Najak lalu memeluk sang adik dengan sayang

"Kau ini sungguh berlebihan, kak..!" Tahel berusaha melepas pelukan itu dan setelah berhasil melepaskan pelukan itu mereka kembali duduk bersebelahan dikursi.

Setelah banyaknya drama yang dilakukan oleh dua saudara itu, kini mereka kembali ke topik obrolan mereka yang tidak ada habisnya membahas sang musuh bebuyutan

"...saat para manusia-manusia itu berhenti menyerang kita, apa kalian mencium bau aneh?" Tanya Mahan

"Iya, aku mencium bau itu, bau yang sangat menyengat seperti.."

"Sihir." Ungkap Enzy dan Louis pada saat bersamaan setelah memotong perkataan Khan












To be continued
.
.
.

semoga ceritanya gak ngebosenin ㅠㅠ

Oh, iya, kalian bisa ngasih kritikan atau apapun Unek-unek yang pengen kalian suarakan di tellonym yang ada di profil aku ya (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍ )

Jangan lupa VOTE dan comment

Go go!

Neuf Werewolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang