Happy reading
.
.
.Mereka pulang dengan raut wajah yang kelelahan ditambah lagi dengan suasana yang berantakan di penginapan. Kalea menghela napas dengan penat, cukup lelah karena semalaman dirinya harus berhadapan dengan manusia-manusia itu dan harus berlari kesana-kemari demi mempertahankan hidupnya
"Ya ampun... apa yang terjadi?!" Pekik sang bibi pemilik penginapan itu yang baru saja keluar dari kamarnya. Kedelapan remaja laki-laki itu hanya memasang wajah penat sementara Khan sang anak hanya menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal
"Sudah-sudah biar aku saja yang membereskan ini, kalian pergi lah sekolah..!" Sang bibi kemudian membereskan barang-barang yang berserakan yang tentunya dibantu oleh Kalea.
Kesembilan remaja laki-laki itu kini sudah berjalan menuju ke sekolah namun mereka tidak sadar jika sedari tadi Kalea sedang berlari mengejar mereka namun karena langkah mereka lebih panjang dari gadis itu jadi dirinya tertinggal cukup jauh
Napas Kalea tersengal-sengal karena lelah terus berlari mengejar mereka,
"KHAN...!" Kalea berteriak memanggil nya dari kejauhan namun sang pemilik nama belum juga mendengarnya jadi gadis itu memanggil namanya lagi
"KHAN...!" Panggil gadis itu untuk kedua kalinya namun masih tidak terdengar oleh Khan
"BAJINGAAAN..!!!!!" Kalea mengumpat cukup kencang hingga Khan dan berserta kedelapan remaja serigala itu menoleh dengan tatapan terkejut dari kejauhan, sementara sang gadis hanya menyunggingkan cengiran
Kalea datang menghampiri mereka setelah itu dia menyerahkan sebuah kotak makan siang untuk Khan yang buatkan oleh sang ibu,
"Ini.. kau melupakan kotak makan siangmu" ujar Kalea dengan tersenyum canggung, setelah kalea menyodorkan kotak makan siang itu Khan langsung mengambilnya dan berterima kasih. Tahel melihat interaksi keduanya lalu dia langsung menghampiri Kalea dan berdiri dihadapan gadis itu sembari kedua tangannya menengadah
"Bagaimana dengan milikku, kakak? Apa kau tidak membuatkan aku makan siang juga?" Tanya Tahel dengan memiringkan kepalanya
Kalea nampak terkejut saat Tahel tiba-tiba berkata seperti itu,
"Eh? Bukan aku yang membuatnya.. aku hanya menghantarkan itu untuk Khan karena dia lupa membawa kotak makan siangnya yang sudah disiapkan oleh bibi." Jelas ku kepada Tahel. Namun Tahel tetaplah dirinya sang bocah serigala yang keras kepala
"Tapi, kakak.. ayo buatkan aku makan siang juga seperti bibi yang membuatkan makan siang untuk kak Khan.." ujar Tahel dengan manja dan memeluk tangan Kalea, mata yang paling muda menatap gadis itu dengan puppy eyes
"Ya ampun, gemes bangettttt pengen gue culik ke dunia gue" batin gadis itu. Kalea tidak bisa menyembunyikan kegemasan nya kepada Tahel lalu dia mengusap kepala yang lebih muda
"Uhm ... Kalau begitu, baiklah aku akan membuatkan mu makan siang besok~" ujar Kalea sembari tersenyum kepada Tahel.
Tahel yang mendengar itupun menatap Kalea dengan mata yang berbinar
"Benarkah..??" Tanya Tahel memastikan.
"Tentu!" Balas ku dengan terkekeh geli mendengarnya, dan itu mampu membuat ke delapan remaja laki-laki itu memfokuskan pandangannya kepada Kalea dan Tahel
"Cih.. dasar kekanak-kanakan." Decak Najak lalu dia menarik kerah belakang baju sekolah Tahel
"Ayo berangkat ke sekolah anak nakal! Kita akan terlambat." Sambung Najak lalu membawa Tahel bersamanya. Tahel dengan susah payah menoleh kebelakang dan menatap Kalea lalu dia melambaikan tangannya sambil mengeluarkan cengiran lucu dan tentu saja Kalea membalas lambaian tangan Tahel dan terkekeh kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neuf Werewolf
Fantasy❝Mengisahkan tentang seorang gadis pecinta novel fantasi yang tanpa disangka-sangka terperangkap di dalam alam novel tersebut.❞ -on going