Chapter 8

895 138 0
                                    

Hari ini masing-masing team sudah berangkat sesuai jobdescnya. Jill dan Mia berpakaian rapi dengan beberapa perhiasaan dan tas mahal.

Sedangkan Bard dan Edward memakai pakaian biasa namun memegang rokok, untuk masuk ke perkumpulan tempat berjudi.

Sedangkan Rose kini juga sudah berhasil masuk kedalam lingkup tabib/ilmuwan didaerah itu.

Juneaf dan Jerick memantau pergerakan mulai dari mengawasi Jill dan Mia, berlanjut ke Bard Edward dan terakhir mengawasi Rose.

Alice dan Jayden kini berada dalam satu mobil menuju jalan satu-satunya kerumah Sean.

"Apa memang seperti ini jalannya ?"

"Benar, sesuai dengan informasi yang kudapat, harusnya kita melewati 3patung. Sudah 2 patung kita lewati, kurang satu lagi Jay".

"Apa tidak sebaiknya kita memarkir kendaraan disini ? Monitor, Lion posisi rumah berapa ratus meter lagi ?" Tanya Jayden.

"Kurang 800m, lagi kata DK" ucap Jayden.

Kemudian mereka memarkirkan kendaraannya didekat sebuah pohon yang lumayan jauh dari patung tersebut. Alice dan Jayden kemudian menyusuri bukit itu.

Setelah menempuh perjalanan 15 menit, mereka telah sampai di sekitar pekarangan, Jayden mengintai sekililing. Sedangkan Alice memantau pergerakan dirumah tersebut.

"Ada sekitar 7-8 orang yang berada di halaman hingga pintu masuk" Ucap Alice.

"Ambil senapanmu Alice, arah pukul 10" Ucap Jayden.

"Tembak" Ucap Jayden.

"Berhasil, dan tepat sasaran" Ucap Alice.

Kemudian Jayden dan Alice mendekati mayat tersebut, "Sayang sekali" Ucap Alice.

"Kita masuk lewat sayap kiri" ucap Jayden.

"Siap Leader" Ucapnya kemudian mengekor dibelakang Alice.

Jayden hanya tersenyum karena Alice sedikit jinak, setelah berhasil masuk tanpa diketahui penjaga. Mereka kini berada di sebuah sayap kiri rumah tersebut.

Jayden dan Alice berhasil masuk kedalam rumah tersebut, dan ternyata rumah tersebut sudah berada di kamar utama milik Sean dan Nayla.

Mereka kini berada didekat tembok, sambil melihat sekeliling. Namun mereka mendengar desahan seorang Nayla yang cukup kencang.

Alice tidak terkejut, Jayden menatap Alice. "Kau tidak apa-apa ?"

"Tidak apa-apa, kita tunggu saja" Ucap Alice.

"Bagaimana jika mereka lama ?" Ucap Jayden.

"Tidak akan lama, Sean hanya mampu melakukannya dengan cepat. Begitu juga Nayla"

"Bagaimana kau mengetahuinya" Tanya Jayden namun masih tidak memandang Alice.

"Hahaha bahkan aku pernah menyaksikan mereka berdua berhubungan seksual, mereka begitu payah. Desahan saja yang unggul" Ucap Alice.

Jayden hanya tersenyum mengejek karena ucapan Alice.

"Aku akan keluar sayang, Ahhh" Teriak Nayla.

"Aku juga, Ohhh" ucap Sean.

Alice membisikkan ke Jayden, "Bukankah yang kukatakan benar ?"

Jayden hanya memberi jempol kepada Alice.

***

Kini disebuah ladang yang berisi tumbuh-tumbuhan beracun dan juga berbagai tumbuhan yang bisa menyembuhkan manusia, Rose berjalan menuju perkumpulan tabib.

Leiron - Sound Of HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang