Chapter 2

1.1K 202 8
                                    

Sakura tidak percaya apa yang dia lihat saat ini. Sasuke menendang kaca spion mobil barunya. Sakura langsung menghampiri mobilnya lalu mendorong Sasuke, tapi itu tampaknya sia-sia karena Sasuke masih berdiri dengan kokoh di tempatnya.

"Apa kau gila?!" teriak Sakura. Sakura menatap nanar kaca spionnya yang sudah tergeletak dengan naas di bawah.

"Aku sudah memperingatkanmu," ucap Sasuke. Dia lalu membuang rokoknya ke tanah dan menginjaknya, setelah itu dia berjalan menjauhi gadis itu.

Teman-teman Sasuke hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat perbuatan Sasuke di pagi yang cerah ini. Poor girl. Mereka tahu berapa harga mobil gadis itu dan Sasuke dengan gilanya menghancurkan spion mobilnya.

Melihat Sasuke yang menjauh membuat Sakura menggeram. Dia kemudian mengambil kaca spionnya yang jatuh itu lalu melemparkannya kearah Sasuke.

"Perbaiki mobilku, berengsek!" teriak Sakura.

"Shit!" umpat Sasuke saat merasakan sebuah benda keras menghantam punggungnya. Walaupun tubuhnya kekar dan lemparan gadis itu tidak terlalu kuat, dia tetap merasakan ngilu di punggungnya.

Ino dan Temari meringis melihat Sakura melempar Sasuke dengan kaca spion. Mereka berdua kemudian menoleh kearah Sakura yang terlihat sangat marah. Sementara itu, para lelaki terdiam dan menunggu apa yang akan Sasuke lakukan untuk membalasnya.

Mereka sudah sangat tahu kalau Sasuke tidak pernah memandang siapa lawannya, baik itu laki-laki ataupun perempuan—walaupun sejauh ini target ANBU mayoritas laki-laki. Sasuke selalu memperlakukan mereka sama. Jika orang itu mencari gara-gara dengan Sasuke, mereka akan terlibat masalah besar.

Sasuke menatap Sakura sangat tajam, lalu kemudian dengan langkah panjangnya dia kembali menghampiri Sakura. Dia mendorong Sakura sehingga gadis itu terpojok di mobilnya sendiri. Sasuke mengurung Sakura dengan tubuhnya.

Sakura meringis pelan ketika punggungnya menabrak mobilnya sendiri. Awalnya Sakura sangat terkejut Sasuke tiba-tiba mendorongnya dengan kasar, tapi dia tidak ingin terlihat lemah. Sakura sangat benci berandalan seperti lelaki—yang bahkan tidak dia ketahui namanya ini.

Sakura membalas tatapan Sasuke dengan tidak kalah tajamnya karena lelaki dihadapannya ini sama sekali tidak merasa bersalah. Padahal dia yang mencari gara-gara duluan.

"Lepaskan aku!" bentak Sakura.

Sasuke mencengkram kedua pipi Sakura dengan tangan kanananya. "Beraninya kau melemparku dengan benda sialan itu, bitch," ucap Sasuke. "Kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa saat ini," sambungnya lagi.

Sakura menggertakan giginya marah. Lelaki ini baru saja mengatainya. Sakura tentu saja tidak menerima itu. Dia kemudian berusaha mendorong Sasuke dengan kedua tangannya tapi Sasuke sangat kuat dan semakin menghimpitnya. Sakura semakin kesal karena sekumpulan orang yang sedang melihat mereka saat ini tidak ada yang berusaha membantunya. Mereka membiarkan lelaki gila ini bertindak kasar. Disana bahkan ada perempuan, apa mereka tidak punya rasa simpati?

"Lepaskan aku, berengsek!" teriak Sakura lagi.

"Lebih baik kau minta maaf sebelum aku melakukan hal yang lebih buruk lagi," kata Sasuke.

"Kau yang merusak mobilku, harusnya kau yang minta maaf padaku, jerk!" bentak Sakura.

"Aku sarankan lakukan saja sebelum kau menyesal, pretty," seru Naruto.

Ino merasa kasihan melihat gadis itu terpojok tapi dia tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikkan Sasuke. Sejauh ini tidak ada yang bisa menjinakan ketua geng mereka itu. Apalagi jika dia sedang marah seperti saat ini. Ino memilih untuk tidak ikut campur.

Crazy Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang