Chapter 1

2.1K 231 15
                                    

— Part I —

"Yo Sasuke!"

Sasuke turun dari mobil Jeep Wrangler hitam miliknya lalu kemudian mengangkat dagunya dan tersenyum miring—angkuh—untuk membalas sapaan dari seorang lelaki dengan rambut pirang yang saat ini sedang duduk diatas sebuah mobil berwarna merah.

Para mahasiswi yang melewati parkiran tersebut tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari Sasuke, apalagi dengan penampilannya saat ini yang menggunakan pakaian serba hitam. Mulai dari kaos V neck hitam, jaket kulit hitam, celana jeans hitam, yang kemudian dilengkapi dengan sneakers berwarna hitam pula. Sangat tampan. Hanya dengan melihatnya saja mampu membuat para mahasiswi itu jatuh cinta.

Siapa yang tidak mengenal Uchiha Sasuke?

Si berandalan tampan dari University of Konoha—salah satu universitas yang bertaraf internasional di Kota Konoha. Mereka sering mengatakan 'dimana ada masalah, disitu pasti ada Sasuke'. Sering terlibat perkelahian, jarang masuk kelas—jika dia hadir sudah pasti dia terlambat—dan selalu berpesta adalah image dari seorang Uchiha Sasuke. Namun, walaupun jarang masuk kelas Sasuke tidak khawatir dengan nilai-nilainya. Well, sebagai putra dari donatur terbesar kampus ini, Sasuke bisa mendapatkan nilai bagus dengan sangat mudah.

"Lihatlah para gadis itu, Teme. Mereka seperti akan memakanmu," ucap Naruto—lelaki pirang yang menyapa Sasuke tadi.

Seperti biasa Sasuke tidak perduli dengan gadis-gadis itu, dia lebih memilih menyalakan rokoknya lalu kemudian bersandar di mobilnya. Walaupun dia sangat sadar dia tampan, tapi Sasuke tidak pernah menggunakan kelebihannya itu untuk asal meniduri perempuan. Dia adalah tipe yang bisa dikatakan dingin terhadap perempuan, menurutnya perempuan sangat merepotkan. Sasuke termasuk lelaki yang tidak pernah percaya dengan cinta. Itu hanya omong kosong menurutnya.

Berkelahi, berpesta dan mabuk adalah kegiatan favoritnya.

"Kau sudah dapat tempat untuk party malam ini?" tanya Sai—seorang lelaki yang berkulit pucat dan memiliki rambut hitam klimis. Dirangkulannya ada seorang perempuan dengan rambut pirang yang dikucir satu, itu adalah kekasihnya Yamanaka Ino.

Sasuke menghembuskan asap rokoknya. "Hn, kurasa kita akan mengadakannya di markas saja," ucap Sasuke dengan nada datar.

"Bukankah minggu lalu kita mengadakannya disana juga? Ayolah kita perlu tempat lain yang lebih menarik!" protes Naruto.

"Akui saja kau tidak ingin membersihkan markas setelah itu," ucap Shikamaru—lelaki yang sedang berbaring diatas sebuah mobil klasik berwarna abu-abu. Temari—kekasih Shikamaru—yang berdiri di depan mobil tersebut terkekeh mendengar itu.

"Siapa yang ingin membersihkan rumah sebesar itu?!" seru Naruto tidak terima dengan ucapan Shikamaru.

Bisa dikatakan markas mereka bukanlah markas yang hanya tempat perkumpulan biasa.  Markas mereka adalah sebuah rumah yang  lumayan besar dengan dua lantai dan bergaya eropa. Markas mereka tidak terlalu jauh dari kampus. Rumah tersebut dibeli oleh Sasuke sejak dia resmi menjadi mahasiswa dua tahun yang lalu. Mereka menyebutnya markas karena itu tempat  mereka—Anggota ANBU berkumpul dan berpesta. Sebagian anggota geng  mereka—termasuk Sasuke—tinggal di rumah tersebut.

"Kita sudah berbagi tugas kan? Minggu ini adalah jadwal kau, Neji dan juga aku," ucap Sasuke.

"Aku akan menghajarmu jika tidak menjalankan tugas!" seru Neji—lelaki berambut gondrong dengan headband di jidatnya— yang sedari tadi hanya diam mendengarkan percakapan lainnya. Naruto menggerutu karena sudah diancam oleh Neji.

Crazy Over YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang