1. Susu coklat dan Almet

90 20 0
                                    

-YOUTH-

"Atha! Udah siap belum? Ini abang udah mau berangkat!"

Teriakan Mama di pagi hari merupakan hal yang biasa bagi Athazia, mungkin juga bagi anak-anak sekolah yang lain.

"Iya!"

Buru-buru Athazia keluar kamar, berlari menuju pintu, mengambil sepatu dan memakainya. Sementara, Deon, Abang Athazia, sudah memanaskan motor. Ia berdiri, berbalik badan.

"Ma?!" panggil Athazia setengah berteriak sebelum keluar. Ia tidak melihat Mama dari tempatnya berdiri.

"Pergi aja! Mama lagi mandiin Adek!" teriak Mama dari dalam kamar mandi.

"Jangan lupa tutup pintunya!" tambah beliau lagi.

Athazia menutup pintu dan berjalan cepat ke arah Deon dan menerima helm pemberian Abangnya.

Setelahnya Deon menaiki motor matic-nya. Kemudian, ia menurunkan pijakan kaki motor untuk Adeknya. Segera Athazia naik setelah berhasil memakai helm.

"Ada kelas, Bang?" tanya Athazia ketika motor sudah jalan.

"Ada," jawab Deon singkat.

Athazia membulatkan bibirnya berbentuk 'O' pertanda mengerti.

Jarak yang di tempuh Deon untuk mengantar Athazia ke sekolah adalah ±3km. Jika ditempuh dengan motor dapat memakan waktu selama 5-10 menit tergantung kecepatan motornya. Belum lagi jarak rumah ke kampus Deon sekitar ±2km. Bisa dikira-kira sendiri berapa waktu yang dibutuhkan Deon jika kecepatannya rata-rata.

Sebenarnya Sekolah Athazia dan kampus Deon berlawanan arah. Athazia sering merasa tidak enak dengan Abangnya itu karena harus bolak-balik. Padahal Deon sendiri tak keberatan. Apa salahnya bolak-balik untuk mengantar Adek ke sekolah? Pikirnya begitu.

-YOUTH-

Athazia turun dari motor dan melepaskan helmnya. Ia menyodorkan helm tersebut dan langsung diterima oleh Deon.

"Thanks," cicitnya. Demi apapun Athazia pantang sekali mengucap kata 'Terima Kasih' secara lantang kepada Deon, anggota keluarga maupun kerabat keluarga. Maklum, gengsi katanya.

Lalu, ia pun berbalik badan, berjalan menjauhi Abangnya. Sedangkan, Deon acuh tak acuh dan segera pergi ke kampus.

"Zoya!" panggil Athazia melihat Zoya berjalan di depannya. Ia menjajarkan langkahnya dengan Zoya.

Zoya berbalik badan. Kemudian, melihat Deon yang masih belum jauh dari pandangan.

"Widih, di anterin AbaTaSa nih?"

"Hah? Maksud lo?" Athazia benar-benar dibuat bingung pagi ini. AbaTaSa? Ini anak mau mengaji?

"Abang kiTa berSama."

Reflek Athazia memukul pelan bahu temannya itu. Ada-ada saja kelakuannya.

"Iya deh yang nggak punya Abang. Punyanya Kakak galak."

"Anjir, kejam banget lo. Gw tersinggung." Zoya merengut dan bertingkah seolah-olah dirinya merajuk sambil mengusap bahu yang tadi dipukul Athazia.

-YOUTH-

"ZIA!!! Udah ngerjain PR Matwa belum?!"

Baru masuk satu langkah ke dalam kelas, Athazia sudah dibuat menghela napas pasrah pagi-pagi.

YOUTH • ZB1 TAERAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang