5. Jam kosong dan Rooftop

37 17 0
                                    

-YOUTH-

Athazia merebahkan dirinya di pinggir lapangan dengan napas yang terengah-engah. Zoya di sampingnya duduk dengan kedua kaki yang dijulurkan.

"Capek banget," lirih Athazia berusaha mengatur napasnya.

Saat ini mereka memiliki jadwal olahraga sedangkan guru yang mengajar ada kesibukan lain. Joan si Ketua kelas diperintahkan oleh guru tersebut untuk mengintruksikan teman-teman kelas agar melakukan pemanasan dan lari lapangan sebanyak 3 kali. Setelah itu, bebas mau melakukan apa saja.

"Beli minum yuk, haus banget butuh yang seger-seger," ajak Zoya seraya berdiri, tangannya terulur ke arah Athazia.

Athazia menyambut uluran Zoya dan keduanya berjalan santai menuju kantin.

Gadis berkacamata dengan rambut yang terikat asal itu mengambil dua botol air mineral dari dalam lemari pendingin untuk dirinya dan Zoya.

Baru Athazia tutup lemari pendingin tersebut, Gibran kembali membukanya dengan mengambil dua botol yang sama. Satu untuk Rafa di sebelahnya.

"Oi," sapa Gibran akrab. Athazia mengangguk seraya tersenyum tipis.

Ia berusaha membuka tutup botol sedangkan Zoya sudah meneguk air mineral miliknya hingga setengah botol, saking hausnya.

"Tolong buka dong, susah banget punya gw," pinta Athazia kepada Zoya yang tengah menghabiskan minumannya.

"Lemah, gini doang nggak bisa." Zoya menyambar botol Athazia, membantu temannya itu untuk membuka tutup botol namun nihil hasilnya, Zoya mengeluarkan cengirannya.

"Lo juga sama," ledek Rafa terkekeh. Kemudian, membuka botolnya dan meneguknya dengan pelan.

Gibran yang hendak meneguk minumnya itu mengurungkan niat, menutup kembali botol air mineral yang hampir menyentuh bibirnya itu. Menyerahkannya kepada Athazia.

"Ambil yang ini aja, belum gw minum kok."

Athazia spontan menerima botol tersebut. Gibran mengambil botol milik Athazia dari tangan Zoya.

"Makasih," ujar Athazia pelan. Gibran senyum, mengangguk.

Zoya dan Rafa saling melemparkan pandangan satu sama lain. Mereka berdua hendak menggoda kedua temannya itu.

Rafa menyerahkan botol air mineral miliknya kepada Zoya. "Airnya kurang nggak? Ambil punya gw nih, gw udah nggak haus lagi," candanya.

Zoya tersenyum dibuat-buat. "Nggak, makasih. Nanti perut gw kembung, mending lo beliin gw risol."

Raut wajah Rafa seketika berubah menjadi datar. Zoya tertawa.

"Eh kebetulan ada Athazia di sini," celetuk seseorang tiba-tiba.

Athazia yang merasa dipanggil menoleh ke sumber suara. Dilihatnya, Bu Nia, salah satu guru piket berjalan mendekat. "Ada apa, Bu?"

"Ini kalian semua kelas 11 IPA 2, kan?"

Mereka semua mengangguk.

"Nanti belajar Bahasa Inggris?" tanya Bu Nia lagi.

Lagi-lagi mereka mengangguk.

YOUTH • ZB1 TAERAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang