Bagian 14

501 64 36
                                    

CHAPTER 14

CHAPTER 14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Jeffrey]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[Jeffrey]

Selepas pulang dari panti Leo chat dan mengabari bisa bertemu apa tidak, karena kebetulan hari senin ini kami ngga ada kelas, hanya ada jadwal bimbingan yang dijadwalkan jam 11 untuk Edgar dan Minggu –dosen pembimbing skripsi mereka sama, sedangkan gue udah bimbingan jam 1, maka di waktu menjelang pukul 15.30 WIB kami bertiga bisa mampir ke MYF untuk menemui Leo.

" EIYOOOOO BANG LEOOO!"

Suara heboh Minggu disambut tak kalah heboh sama Leo.

" WHATS UP, BRODIE SUNDAY!"

Walaupun memang Leo dan gue terpaut usia 3 tahun, lidah gue tetap ngga terbiasa manggil dia pakai sapaan bang. Secara kami sudah temenan dari orok, pernah ngompol dicelana bareng dan iseng pencetin bel rumah juga sudah pernah kami lakukan. Jadi perbedaan usia diantara kami tidak begitu terasa.

" Traktir sepuasnya ya, Bang?" celetuk Edgar waktu kami bertiga sudah duduk dan disodori daftar menu.

" Ah tapi harusnya lo ngajak ketemuan kita di Horizon Bar aja, Bang. Biar gue bisa minta traktir sampe mabok." Sela Minggu protes.

Gue tertawa waktu mendapati wajah Leo berubah kecut. " Anying, ngga tau diri lo pada."

" Seorang bos sultan masa ngga mau traktir, ngga malu lo sama isi rekening? Ngga kasihan sama rakyat-rakyat jelata kaya kita?" tambah gue sembari menaik turunkan alis yang langsung di soraki dukungan sama Edgar dan Minggu.

" NAH, NTUH DENGERIN NGAB!" Minggu berorasi semangat.

Telunjuk Leo menunjuk-nunjuk gue, " Budak satu ini memang kadang tidak tahu diri ya, orang kaya tapi sukanya gratisan."

" Maka dari itu bang, si jep tuh pelit kalo sama kita-kita, perkara risoles aja dia ga mau bagi-bagi, jadi lo harusnya kasihan sama gue dan Edgar."

Kini gantian Minggu yang cari muka. Gue mendengus, perkara risoles aja masih diungkit nih bocah bekantan. Edgar yang sibuk main hape cuma tertawa menanggapi acting Minggu yang ngga alami sama sekali.

Jatuh Hati [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang