Lampu merah membuat mobil hitam yang dikendarai Eros terhenti. Sebenarnya itu adalah mobil milik Narren—satu-satunya kendaraan yang bisa mereka gunakan saat ini sebab yang lainnya sedang dalam masa perbaikan di bengkel milik Samuel. Dan juga karena Eros tidak mau mempertaruhkan nyawanya dengan skill mengemudi Narren, jadi saat ini ia yang membawa mobilnya.
Joshua, Mahesa, Arbian dan Narren sibuk bermain dengan ponselnya di kursi belakang sedangkan sebuah kado besar untuk coach mereka di letakkan di kursi penumpang depan. Sebab tak satu pun dari mereka yang mau duduk di sebelah Eros. Mereka mungkin akan terus mendengarkan Eros mengeluh tentang para pengemudi yang ceroboh seolah-olah lelaki itu adalah pemilik jalanan dan tidak pernah melakukan hal tersebut. Seperti nya Eros lupa bahwa dirinya adalah pembalap jalanan ilegal.
Kelima pemuda itu saat ini mengenakan sebuah jas dengan gagah. Biasanya mereka jarang menghadiri acara formal, tetapi karena ini adalah acara pernikahan sang pelatih mau tidak mau membuat pemuda-pemuda itu menghadirinya.
Eros mengalihkan pandangannya ke halte bus di seberang jalan dan sudut bibirnya secara tidak sadar tertarik ke atas saat ia menemukan presensi seorang gadis yang akhir-akhir ini sering mengisi pikirannya. Gadis yang kerap ditemuinya saat sedang bermain piano, Jenesais.
Matanya memindai gaun indah yang panjangnya hingga ke pergelangan kaki sang gadis. Dengan warna baby blue yang cantik membuat kulitnya tampak lebih bersinar daripada biasanya. Detail renda menambahkan kesan keanggunan. Gadis itu seperti baru saja keluar dari film princess disney yang Eros tidak ingat namanya.
Eros merasa penasaran, ingin pergi kemana gadis itu sehingga membuatnya berpenampilan sangat cantik. Kemudian tak lama laki-laki itu mengerutkan keningnya ketika sebuah mobil berhenti tepat di depan sang gadis, dan itu menghalangi pandangannya. Eros berusaha melihat lebih dekat pada pengemudinya dan menyaksikan Jene menyapa seorang pria dengan senyum yang indah lalu menyampirkan rambutnya ke belakang telinga.
Hal tersebut membuat Eros entah mengapa tiba-tiba merasa kesal. "Jadi dia udah punya pacar?" Lelaki itu mendesah sedih. Namun pikirannya buyar saat Joshua menepuk pundaknya sambil menunjuk ke lampu lalu lintas.
"Jalan, bro. Udah ijo itu lampunya."
Eros mendongak ke arah lampu lalu lintas dan menyadari bahwa lampu sudah berubah. Dengan cepat lelaki itu menginjak pedal gas lalu melaju kencang sebelum pengemudi lain dibelakangnya membunyikan klakson. Ia menghela napasnya dan mencoba melupakan apa yang baru saja dilihatnya.
***
"Kenapa lama banget, sih?! Gatau apa ini gue kepanasan?!" keluh Jene begitu dia duduk di dalam mobil Nathan.
"Sorry, Jen. Tadi gue telat bangun ditambah jalanan macet banget ternyata." ucap Nathan sambil terkekeh meminta maaf. Lelaki itu tersenyum memperhatikan bagaimana gadis disebelahnya berpakaian. Jarang sekali melihat Jene menggunakan sebuah gaun, kecuali untuk acara seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Fanfiction[ON GOING] [Taennie Story] Ketika sang penguasa jalanan tertarik pada gadis yang tak sengaja ditemuinya di arena balap. ⚠️WARNING⚠️ [Better for 17+] [Lokal fanfic/au] [Baku non baku] [Cringe, cheesy] [Taennie shipper area] [SLOW UPDATE] Highest R...