7

1.2K 204 17
                                    

Jihoon mengerjapkan mata.

Tangannya terangkat untuk menggosok kedua matanya. Beberapa kali, sampai Soonyoung yang tadinya jalan santai di depan kini ikut berhenti. Menoleh ke belakang, menarik tangan sang kekasih supaya berhenti melukai manik kesayangan.

"Hei, hei.
Jihoonie ada apa? Matamu gatal? Sesuatu masuk ke matamu? Biar aku lihat-"

"Tidak. Minggir sebentar, aku salah lihat pasti."

"Huh?"

"Itu Jun.
Temanmu, Soon."

"Ya, iya.
Jun temanku. Temanmu juga, kan."

"Aish, dia datang satu jam sebelum bel seperti kita, bodoh!"

"..kok iya?!
Dia- huh? Aku jadi tidak bisa berduaan denganmu di kelas kalau ada dia!"

"Mesum sekali, awas. Aku mau ke sana."

Kaki kecil Jihoon berlari menghampiri sosok di gerbang, sementara Soonyoung cukup berjalan saja sudah berhasil menyamai langkahnya dan sampai di waktu yang sama.

Keduanya menatap Jun dari kepala sampai kaki, meyakinkan kalau teman mereka benar-benar berdiri di sini di jam segini.

"Kalian seperti melihat hantu."

"Kenapa-.
Tunggu. Ini Jun, benar.
Yah-"

"Aku juga tidak mau serajin ini, jujur."

"Lalu?"

"Well, aku sudah berjanji akan menjadi pangeran pada seseorang."

"Wow. Siapa princessmu hari ini, Yang Mulia?"

"Seseorang yang tidak bisa jalan gara-gara kebodohanku, Soonyoung.
Lupa?"

Ah.
Xu Minghao.

Jihoon ingat, makanya tidak bersuara lagi. Sementara Soonyoung masih berpikir dulu, sebelum akhirnya menyerah dan minta Jihoon memberinya jawaban.

Beruntungnya, jawaban yang Soonyoung cari langsung ada.

Sebuah mobil berhenti di hadapan mereka.

Jun langsung melangkahkan kaki untuk membuka pintu penumpang. Bicara beberapa kata, sekedar mengingatkan untuk berhati-hati sebelum akhirnya membiarkan sosok tersebut berdiri sendiri dengan dua tongkat penyangga di tangannya.

"Terima kasih."
Ucap Minghao secara lembut, setelah Jun selesai dan kini sibuk merapihkan rambut kekasihnya supaya tidak menghalangi pandangan.

"Aku iri."

"Huh? Kau mau diperlakukan seperti itu juga dengan Jun?! Aku di sini loh, Ji!"

"Kau di sini, tapi aku seperti punya anjing besar bukannya seorang pangeran."

"At least kita saling sayang Ji, tidak seperti mereka cuma hubungan bohongan saja."

Oh very very good, tuan Kwon.

Kini kau dapat segala perhatian dari semuanya.

Satu berusaha membunuh dengan mata, satunya melirik tajam tanpa bicara, sementara satu lagi menatap bingung sambil bertanya, "siapa-?"

"Ah, mereka temanku.
Soonyoung, Jihoon, ini Minghao.
Minghao, ini Soonyoung dan Jihoon."
Jawab Jun, menyudahi lirikan tajamnya kala bersitatap dengan Hao.
"Ayo ke kelas.
Nanti keburu banyak orang yang melihatmu."

"Iya-"

"Wow, buru-buru sekali??
Aku belum kenalan- oh maaf. Tanganmu sibuk menyangga tongkat jadi aku tidak akan berjabat, tenang."

I Dislike My Boyfriend [JunHao BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang