Chapter 7

822 65 12
                                    

Beberapa jam kemudian,rony bangun dari tidurnya. Melihat kekasihnya tertidur di sofa,dengan posisi yang menurut rony itu pasti kurang nyaman.

Rony masih merasakan sakit di kepalanya. Tapi ia berusaha untuk tetap bangun. Ia menghampiri perempuan yang ada dihatinya sejak 5 bulan lalu.

"Sal,aku sayang kamu. Aku cinta kamu sal.." gumam rony sambil mengusap pipi halus salma.

Setelah mengucapkan itu entah mengapa rony ingin pulang,rony tidak enak membangunkan salma dan rony tidak enak menginap dirumah salma yang nantinya hanya ada mereka berdua. Menurut rony itu bukan adab yang baik.

Rony memasuki mobilnya,dan ia menjalankan mobilnya.

"Perasaanku kok gaenak ya,apa nabila sama raisa kenapa kenapa? Ah paling cuman perasaan."

Setengah perjalanan,dia lupa bahwa dompet dan ponsel nya tertinggal di laci kamar salma.
Ia segera putar arah,lalu bergegas kerumah salma. Rony mengemudi dengan kecepatan diatas rata rata. Walaupun hanya dompet dan hpnya yang tertinggal,tapi entah mengapa rony ingin segera sampai.

Setelah memasuki halaman rumah salma,rony melihat ada satu motor yang ia tak tau siapa pemiliknya.

Ia masuk,karna pintu terbuka,ia pikir salma menerima tamu. Tapi saat ia masuk tak ada siapa siapa. Ia mendengar di halaman belakang ada suara yang sangat ia kenali.

"Tolong aku,siapapun tolong ! Tolong aku !"
Iya,itu suara salma.
Rony berlari kehalaman belakang.
Ia menemukan 2 orang seperti preman,dan kekasihnya yang diikat di gazebo taman belakang.

"Siapa lo? Berani beraninya lo masuk" ucap salah satu preman tersebut

"Lo yang siapa,gua pacarnya !"

Tak segan segan rony menghajar preman preman tersebut, mereka yang tak mau kalah juga membalas hajaran rony. Mereka bertiga berkelahi. Salma yang melihat itu segera sebisa mungkin melepaskan ikatan pada tangannya yang terikat di pilar gazebo.

Saat terlepas,salma menendang salah satu preman menggunakan heelsnya.
Bertepatan dengan preman yang tergeletak kesakitan,satu preman lainnya menendang rony hingga kepala rony membentur batu dan mengeluarkan darah segar.

Kedua preman tersebut langsung berlari.
Salma berkata
"HEI,KALIAN BERDUA. AKAN DIBALAS PERBUATAN KALIAN OLEH ALLAH. TEGA SEKALI KALIAN !!" dengan airmata yang tak bisa dibendung. Salma terduduk menangis melihat rony tergeletak di pahanya berlumur darah dikepalanya.

"Ron,bertahan ron. Aku telpon ambulance dulu ron. Bertahan demi kita ron !" Dengan suara bergetar,dan menatap penuh arti sang kekasih salma meraih hpnya yang terletak tak jauh dari situ.

"Sal.. aku sayang kamu sal.. kita sama sama terus ya sayang...." itu kata kata terakhir rony sebelum ia pingsan tak sadarkan diri.

"RON !" , salma cepat cepat menelpon rumah sakit terdekat,menelpon raisa dan menelpon abangnya alvin.

****

Ruang VVIP Salmon 03

"Ron bangun ron,aku disini ron jangan tinggalin aku ron"

"Kak salma..." ucap raisa menangis membuka pintu,memeluk salma.beriringan dengan alvin.

Sayup sayup rony mendengar suara itu.
Salma masih menggenggam tangan rony. Tiba tiba ia merasakan tangan rony bergerak.

"Raisa,tangan abangmu gerak ra"

Rony membuka matanya yang terpejam,ia melihat seluruh ruangan perlahan. Ia tau ini di rumah sakit. Ia melihat satu satu wajah yang ada disekitarnya. Ia tak mengenali satu orangpun. Iya,ia tak mengenali bang alvin,bahkan salma dan raisa sekalipun.

Menghargai Kata RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang