Chapter 12

872 61 5
                                    

Pagi ini rony terlihat masih nyaman di kasur. Memang dasarnya orang suka tidur jadi ia masih betah dengan kasurnya.

"Bang rony turun disuruh mama makaann !" Ucap raisa dari bawah.
Suara raisa memang paling nyaring diantara keluarga rony,bahkan mengalahkan suara mama rony. Rony yang mendengar teriakan adiknya itu segera mengumpulkan nyawa untuk bangun dari tidur yang sangat lelap.

Rony bergegas ke toilet untuk menyegarkan mukanya agar tak ngantuk lagi. Ia menuruni anak tangga dan menemukan mama,papa dan raisa sedang ada dimeja makan.

"Bila mana ca?" Tanya rony ke adik pertamanya itu.

"Bila sakit bang" jawab raisa.

"Sakit apa dek?"

"Gatau panas badannya,terus lemes gitu pokoknya"

"Kamu hari ini kuliah?" Tanya rony mengalihkan pembicaraan.

"Iya bang,raisa ada matkul penting. Wajib,soalnya pengaruh ke nilai ujian akhir." Jawab raisa sambil menyuapkan serealnya.

"Abang anter." Ucap rony.

Raisa tersedak. Bagaimana tidak,jarang sekali rony mau mengantar adik adiknya untuk sekolah. Sekedar berbelanja saja tak mau apalagi sekolah ataupun ke kampus. Jika pernah,paling karena waktunya mepet dan dipaksa mama.

"Beneran? Aku udah janjian dianter sama kak alvin lagi bang.." ucap raisa dengan nada sedihnya.

"Batalin." Jawab rony singkat.

Abangnya ini kenapa? Raisa tak habis fikir. Bang rony biasanya membiarkannya untuk berangkat bareng teman temannya,apalagi jika berangkat bareng kak alvin. Abangnya sangat memberi lampu hijau untuk itu. Tapi sekarang ada apa dengan bang rony? Batin raisa.

"Oke bang."
Raisa bergegas menuju taman belakang,menelpon lelaki yang akan menjemputnya beberapa menit kedepan.

"Ron? Kamu beneran mau anter raisa?"

"Iya pah,sekalian rony mau kelabel ada meeting tentang album kedepan."

"Kasian alvin udah mau jemput raisa bang..." ucap mamanya

"Nanti abang ngomong ke bang alvin mah." Jawab rony singkat

"Halo kak"

"Iya sayang,gimana?"

"Emm..,jemput akunya kapan kapan aja ya kak. Soalnya bang rony nyuruh berangkat bareng dia. Sorry kak." Ucap raisa.

"Ohh.. yaudah gapapa sayang,hati hati ya. Have a nice day babe." Ucap alvin lalu menutup telfonnya

Raisa berharap,alvin tak ngambek kepadanya.
Rony menyimak pembicaraan adiknya dengan pacarnya itu.
Terbit sedikit senyuman di bibirnya.

"Ca,ayo." Ajak rony.

"Iya bang,aca ambil tas dulu" jawab raisa.

Didalam mobil

"Kenapa bang rony mau nganter aca?" Tanya raisa memecah keheningan.

"Gapapa,biar kamu gaberangkat sama alvin. Abang mau nganterin adek kesayangan abang ini." Ucap rony tersenyum dan mengacak rambut raisa.

"Kasian kak alvin baangg,ish abang berantaakaann" ucap raisa kesal.

"Gapapa,lagian dia udah abang kasi tau semalem. Kan bisa dirapihin lagi aca sayang." Ucap rony

"DIH MALES BANGET,BASI BANGET. udah dari sd sayang sayang geli baangg"

"Dih,kalo yang manggil "sayang" alvin kok gapapa?"

"Ya kan anu,itu kan ya gituuu"

"Pacarnya? Yaampun adek abang yang gabisa iket tali sepatu udah punya pacarr. 'Bang ony,iketin tali cepatu laicaa!' Siapa yaa" ucap rony tertawa dan menirukan suara adik kecilnya dulu.

Menghargai Kata RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang