8) Kiss me

1.4K 285 54
                                    

▶️🎶 Follow & Vote dulu

.
.

Semakin kesini semakin banyak teror yang berdatangan pada Claudia. Ia selalu merasa waspada jika sendirian.  Tidak hanya waktu ia sendiri saja, pada saat ia bersama keluarga nya pun sudah hampir 3 nomor ponsel yang tidak dikenalinya mengirim pesan ancaman. Bahkan dimalam hari pun ia mengirimkan ancaman padanya.  Satu pertanyaan, siapa orang ini?


"Nanti malam gue ceritain semuanya soal Arsen itu, pokoknya lo harus tau Clau." ujar Tata

"Oke."

"Gue pulang duluan. See you!"

Tata pamit pulang terlebih dahulu.

"Cape banget ya?" tanya David padanya menyerahkan sebotol air dingin padanya

"Lumayan. Soalnya gue lagi susah tidur."

"Kenapa?"

"Belajar." alibi Claudia

David tersenyum mengecak rambut Claudia gemas, "jangan terlalu dipaksa, inget kesehatan juga." ucapnya. Claudia mengangguk.

"Pulang naik apa?"

"Ini baru aja minta jemput sama sopir rumah."

"Kalau gitu gue pulang dulu ya Clau. Hati-hati sudah soree soalnya."

"Tumben ngga nawarin tumpangan nih?" Claudia terkekeh

David tertawa kecil,"Lo mau pulang sama gue?" tawar David

Claudia menggeleng

"Tuh kan. Lo yang sering nolak diantar pulang."

Claudia tertawa

"Sampai jumpa besok, baby." David memakai helmnya dan sempat mengedipkan sebelah matanya padanya sebelum melenggang pergi

"Dasar cowok." 

Claudia berjalan keluar halaman sekolah. Ia merasa ada seseorang yang mengikuti dari arah belakang. Claudia memberanikan diri untuk melihat kearah belakang.

Mata laudia melotot ketika melihat bayangan seseorang bermantel serba hitam dengan tangan memegang sebilah pisau bersembunyi dibalik tembok.

Dengan cepat Claudia berlari sekencang mungkin. Langkah kaki saling beradu, orang itu ternyata mengejarnya. Claudia berkeringat dingin dan terus mempercepat larinya hingga ia berhasil sampai di halte bus.

Nafasnya memberat. Ia berhenti sejenak melihat kearah belakang dan orang itu tidak ada.  Tanpa pikir panjang Claudia menelpon sopirnya agar cepat datang. Selama menunggu pandangannya selalu memerhatikan sekitarnya.

Berkali-kali ia melihat ponselnya belum ada tanggapan dari sang sopir membuat Claudia semakin panik. Ia di halte sekolah sendirian.

Tap Tap Tap

Deg

Pandangan Claudia tertuju pada seseorang yang berjalan lambat kearahnya.

"Dia belum pergi?"

Claudia langsung mengambil tas nya dan berlari menjauh dari area halte.

Claudia berlari.

Sebuah mobil melaju dan berhenti tepat di samping Claudia ketika ia hendak menyebrang kearah sisi jalan. Claudia bergerak mundur menjauhi mobil itu. Hampir saja ia tertabrak.

Pintu mobil terbuka perlahan sepatu pantofel hitam terlihat keluar dari dalam mobil dan menghampirinya, "Kamu nggak papa?"

Claudia memeluk tubuh orang itu dan menangis dalam pelukannya, "Elano gue takut.. "

Our Love STORY [SEQUEL OF ATS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang