dark rainbow 🌈🌑 3

4 4 0
                                    

Aleta berada di sekolahnya, di kelas, tapi tidak ada orang lain selain dirinya. Kemana para mahkluk mahkluk yang biasa ribut itu. Aleta merasa aneh tapi tetap berjalan keluar kelas dan mencari mereka berharap menemukan salah satu temannya dan bertanya kenapa tidak ada murid ataupun guru padahal jelas jelas bukan tanggal merah ataupun libur sekolah.

Aleta menyusuri lorong sekolah dan melewati kelas kelas, setiap melewati satu kelas Aleta akan membuka pintunya dan melihat ke dalam. Namun, tidak ada apapun disana. Satu per satu kelas di susurinya, tidak ada manusia. Dia mulai panik, berlari kecil sambil memanggil nama teman teman nya "RENDY, DANI, ZEEN, CINDY, WOI DIMANA KALIAN SIH GUE TAKUT"  teriaknya sambil lari menyusuri koridor sekolah yang sedikit aneh, ah... Bukan sedikit tapi sangat aneh. Lorongnya tidak berujung

Aleta terus lari sambil tetap meneriaki nama tenan temannya, hingga dia menemukan pintu di ujung koridor aneh itu. Tanpa pikir panjang dia membukanya...dan tiba tiba dia ada di kamar utu, kamar yang ada di rumah terkutuk itu

Badan Aleta menegang "hah apa apaan ini" Aleta membatin sambil menengok ke kanan dan kiri hingga kemudian dia menatap lukisan yang ia lihat saat itu 'kosong' sosok gadis bernama Sarah menghilang dari sana. Masih dalam rasa terkejutnya dia mendengar suara lembut nan halus berbisik di telinganya "kenapa kalian masuk kesini" suara lembut itu mampu membuat leher Aleta tidak menengok sangking stoknya dia

Aleta sama sekali tidak mengenal suara itu, "Aleta tolong bawa aku" badan Aleta semakin menegang seolah menjadi patung seketika. Bagaimana suara itu tau namanya, Aleta bahkan tidak pernah mendengar suara ini. Aleta memberanikan diri dan memutar kepalanya berusaha melihat siapa yang berbicara di telinganya dan

"AAAAAAAAAAAA" Aleta menutup mata dan menjerit sangat kecang "ALETA kamu kenapa sih mama bangunin dari tadi kok malah teriak!!"  Mendengar suara mama nya Aleta membuka matanya dan ...dia di kamarnya, di atas ranjang kesayangannya, dan di temani mamanya yang sedang memarahinya "kamu kenapa sih ? Udah ya cepet mandi atau kamu telat nanti" kata mama Aleta yang langsung keluar dari kamar Aleta

Aleta memegangi dadanya dan menenangkan dirinya "hah cuma mimpi ternyata" Aleta menghela nafas dan segera mandi

......................................

Di dalam kelas, Aleta dan zeen duduk di bangku mereka, mereka teman sebangku. Namun, biasanya mereka selalu ceria dan bersenda gurau. Tapi hari ini meja mereka benar benar suram. Selama jam pelajaran tidak ada satu pembicaraan pun di antara mereka

Di kelas lain pun sama  baik Cindy, Rendy, dan Dani mereka hanya diam wajah mereka Semua terlihat gelisah

.........................................

Di sini, dimeja kantin mereka berkumpul, tanpa memesan makanan yang banyak seperti biasanya. Cindy hanya memegang botol air mineral dengan sangat erat. Aleta diam memandangi meja yang kosong di depannya. Rendy menatap lurus tapi sepertinya dia melamun. Dani memegang gelas minuman yang dia pesan, tapi minuman itu masih utuh, Dani hanya memegangnya dan tidak meminumnya sama sekali hingga akhirnya zeen membuka suara "gue mimpi aneh" mereka berempat sontak menatap zeen semua. "G-gue mimpiin r-rumah itu" ucap Rendi dengan terbata membuat semua perhatian berpindah padanya "gue...gue juga mimpiin rumah itu" Cindy ikut memberikan pernyataan sambil meremas kuat botol di tangannya "gue juga" Dani lemes kenapa mereka semua mimpiin rumah itu.

Aleta tetap diam, dia bingung, dia juga takut.
"Aleta" panggilan dari Cindy mampu membuat Aleta menatapnya "please Al bilang kalok Lo nggk mimpi tentang rumah itu, please gue mohon" suara Cindy mulai begetar, ya iyalah dia ketakutan Sampek mau nangis. "G-gue" suara Aleta tercekat, dia  nggak sanggup buat ngomong. Badan Aleta bergetar kayak orang mau nangis dan air  matanya jatuh, Aleta menangis sebelum menjawab pertanyaan Cindy. Semua orang di meja itu melihat Aleta nangis langsung saling tatap, selain Cindy. "Kita semua kena kutukan rumah itu" setelah mengatakan itu Cindy ikut menangis.

Ucapan Cindy mampu membuat Rendy, Dani, dan zeen terdiam. Zen mulai berpikir "nggk mungkin kita kesana cuma liat liat, kita bahkan gak nyentuh benda apapun!" Zeen mencoba menyangkal omongan Cindy. Rendi yang mendengar itu tiba tiba teringat dia yang megang kotak di ruang tengah itu, tapi karna melihat semua orang panik dia nggk berani buat ngomong hal itu  jadi Rendy cuma diem aja sambil mikirin gimana kalok ternyata dia penyebab mereka semua bermimpi buruk. "Iya kita cuma liat liat kita juga ngak ngelakuin hal yang aneh aneh" Dani coba ngomong walaupun suaranya bergetar keliatan banget kalok dia takut

"Gimana dong gue nggak mau tiap tidur mimpi kek gitu terus" Cindy merengek "gue juga nggk sanggup kalok gini" Aleta juga ikut ngomong "g-gue juga takut njir" dani akhirnya jujur klok dia takut. "Gue ngak tau harus gimana" zeen yang frustasi ngacak ngacak rambutnya. Zeen juga takut semua orang di meja itu ketakutan

"Ngak papa mungkin guys, ini mungkin cuma kebetulan aja. Kita jalani hari hari kek biasanya aja, nanti juga lama lama kita lupa sendiri" zeen coba ngeyakinin dirinya sama temen temennya kalok itu cuma kebetulan "iya njir mungkin cuma kebetulan" Rendy setuju sama zeen walau agak ragu

Dan hari itu mereka semua tetep diem Sampek pulang sekolah. Mereka bener bener takut .......

##bersambung##
Makanya kalok takut tu jangan aneh aneh Maimunah

dark rainbow (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang