"zeen jujur sama gue, Lo ..... Lo taukan soal Sarah?"
Zeen yang denger nama itu langsung membatu "gak mungkin Al, cuma kita yang liat wajah Sarah" sangkal Dani yang merasa gak percaya sama apa yang Aleta omongin karna nyatanya yang liat lukisan itu cuma dia sama Aleta kalau iya berarti zeen memang menyembunyikan sesuatu dari mereka
"Nggak dan, gue yakin zeen tau sesuatu tentang Sarah !" Aleta tetap yakin dengan apa yang dia katakan "zeen please... ! Kita semua gak bisa terus kayak gini, please.... Hiks hiks "Aleta memegang kedua tangan zeen sambil menangis
"G-gue gak tau Al " kata zeen dengan suara pelan, " nggak zeen nggak, Lo tau sesuatu zeen gue yakin, gue yakin zeen. Please" Aleta tetap terisak
Dani yang termenung mendengar semua omongan aleta, Rendy yang tidak tau apa yang mereka bicarakan, "si-siapa Sarah?" Cindy bertanya dengan ragu ke arah zeen, Aleta, dan Dani. Mendengar pertanyaan itu Rendy pun juga ikut nanya "iya siapa Sarah?"
Aleta langsung terdiam dan melihat ke dua temannya "sa-sarah itu cewek yang slalu neror kita " Aleta menjelaskan dengan air mata yang terus berjatuhan "di-dia yang u-dah buat ki-kita kayak gini"
Mendengar itu badan Cindy menegang "hah?, Apa ?, Sarah itu hantu cewek yang neror kita, jadi Sarah namanya?" Kata rendy cemas, dan Aleta mengangguk sebagai jawaban
"Sarah itu........." Belum sempat Cindy melanjutkan omonganya tiba tiba mereka mendengar suara
Gubrakk..
Mereka semua berlari keluar kamar dan menuju ruang tamu zeen
Betapa terkejutnya mereka melihat sesuatu yang tergeletak di atas meja ruang tamu tersebut...
Seutas tali tambang dengan simpul di ujungnya, simpul yang biasa digunakan untuk bunuh diri. Tali itu di lumuri darah dan darah juga berceceran di sekitar meja bahkan sampai mengenai meja, mungkin akibat tali yang terjatuh dan menghantam meja.
Badan Aleta mulai bergetar hebat menghiraukan Dani, Rendy, dan Cindy yang kebingungan.
"Bangsat. Apa apaan sih" zeen marah dan mengambil tali itu kemudian di keluar rumah dan berteriak " woy bangsat, Lo pikir lucu Lo main beginian, keluar Lo anj*ng kalo Sampek ketemu gue bunuh lo" kemudian zeen membuang tali itu kedalam kotak sampah dan masuk kembali kerumah
Dengan badan yang masih gemetar Aleta Berpikir tenang 'gue gak bisa ketakutan kek gini, gue harus tenang. Yang penting masalah ini selesai dulu, soal zeen dan Sarah gue akan cari tau sendiri kalok memang dia gak mau ngasih tau ke gue' Aleta melihat pintu tempat zeen keluar dan ngomong ke temen temennya " ki-kita harus bersihin dulu nodanya." "Iya bener" Cindy menanggapi dan menarik Aleta untuk ke kamar mandi mengambil air dan Rendy bersama Dani mereka mencari kain untuk digunakan menghapus noda itu
"Zeen gada kain yang bisa langsung di buang aja kah ? " Kata rendy
"Iya zeen, ini kan darah gak bisa bersih kalok dicuci, mending cari yang bisa langsung di buang aja" Dani
"Gue gak tau bik inem lagi pulkam, gue gak tau apa apa, soalnya udah biasa semuanya tersedia" jawab zeen yang masih setengah emosi
Aleta dan Cindy kembali ke ruang tamu dengan membawa ember berisi air mereka, ada dua ember yang sama sama tidak terisi penuh (🙃 berat ges klok ember penuh).
"Kenapa cuma setengah ?" Kata Dani "diem Lo dan .... Sebelum gue buat kepala Lo jadi setengah" sinis Aleta tapi nadanya masih keliatan banget kalok dia abis nangis + ketakutan " eh santai al gue cuma nanya lo" Dani menciut dan mendekam ke Rendy, sedangkan Rendy hanya melihat Dani kemudian roll eyes.
Aleta masih menatap zeen dengan tatapan yang sulit diartikan. Zeen sendiri menatap kosong ke arah noda darah yang banyak berceceran.
Cindy mendekat ke arah sofa, dia mengambil semua barang yang di atas meja kaca itu. "Dan, Ren Lo berdua bersihin barang barang ini, harus selesai sebelum nyokap sama bokap zeen pulang" Rendy dan dan Dani menurut kemudian mereka pergi ke arah belakang untuk mencuci barang barang itu
"Lo zeen" panggilan Aleta berhasil membuat zeen menatapnya lalu sepersekian detik, zeen mengalihkan pandangan seoalah sengaja memutus kontak mata "hah...." Aleta membuang nafas lalu berbicara " ada tisu?" Cindy dan zeen menatap Aleta "seenggaknya tisu bisa langsung di buang atau kalau perlu di pendam aja" Aleta menjelaskan dengan malas
"Bener zeen ada tisu? " Cindy juga bertanya dan akhirnya zeen mengangguk dan berlari ke kamarnya untuk mengambil tisu. Setelah memberikan tisu itu zeen bilang mau ngecek lantai dua, karna pasalnya ruang tamu itu menjulang tinggi tanpa ada lantai dua dan langsung bertatap dengan langit langit rumah, jadi ada kemungkinan seseorang yang melempar tali berdarah tadi
.......
Zeen dengan buru buru menaiki anak tangga menuju lantai atas, dia mengelilingi lantai atas mencari sesuatu yang mungkin berhubungan dengan si pelempar tali. Namun nihil boro boro nemuin orang lantai di atas aja bersih kinclong, tanpa ada noda sedikitpun (cling..✨✨ bersih tanpa kaca)
'mustahil dia bawa tali yang Segede itu tanpa ninggalin jejak apalagi talinya kotor' zeen berpikir sambil berkacak pinggang "ah..bangsat" zeen mengguyar rambutnya dan menendang angin di depannya
Angin be like : salah gue apa bang?🙃
Zeen turun kembali dan melihat Aleta dan Cindy yang hampir membersihkan seluruh noda dan mendekat ke arah mereka. Saat zeen sudah dekat Aleta berbalik dan menatap zeen "Lo nemuin apa di atas ?" Tanya Aleta "gada" zeen menjawab dengan nada kesel, gimana gak kesel tiba tiba rumah ikut di teror
"Gimana kalok kita lapor polisi aja ini kn udah masuk tindakan kriminal" usul Cindy,
"Kriminal nya diman?" Rendy dan Dani mengatakan itu berbarengan sambil membawa benda benda yang sudah bersih
"Dih apaan sih Lo ngikutin omongan gue lagi" Dani Dengan tengilnya ngejek Rendi "Lo kali yang ngikutin gue, mana ada orang ganteng ngikutin modelan opet kek Lo" Rendy tentu saja tidak terima dong, nma baiknya sebagai orang ganteng terluka "ISS si anjir" Dani mengangkat benda di tangannya seolah akan memukul Rendy
"Kalian terusin lagi, gue siram pake air ini" Cindy mengancam mereka, dan berhasil mereka diam. Aleta menanggapi hal itu dengan roll eyes " tapi cin, untuk dilaporkan sebagai tindak kriminal, minimal kita bisa nyebutin orang yang kita curigai" Aleta nih memang kadang kadang normal ya kawan kawan
"Bener kata Aleta gak mungkin kita buat laporan karma kecerobohan kita, yang ada kita yang dapet masalah" kata zeen ikut membenarkan.
"Oke terus sekarang gimana?" Tanya seorang Dani Pedrosa"sekarang Lo buang air ini dulu" kata Cindy yang menaruh ember ember dengan air keruh itu ke depan Dani " eh eh apa apaan in...." Dani melihat wajah Aleta yang masih tidak bersahabat dan " oke"
Setelah Dani membuang air tersebut, mereka duduk di ruang tamu dengan pikiran masing masing ...........
###bersambung####
Kalian penasaran gak sih 😭 Sarah itu siapa? kok bisa lukisan dia disana? Kok bisa Aleta nyangka zeen tau sesuatu tentang Sarah?, Atau yang lain?
Sama guys aku juga penasaran tapi.............aku jadi agak kurang semangat soalnya sepi 🙃😗
Makanya guys dukung aku ya selain ngasih vote (mencet gambar bintang di bagian bawah itu) komen juga ya guys
Hehe makasih 😗
Btw kalok ada yang typo ingetin ya
KAMU SEDANG MEMBACA
dark rainbow (Hiatus)
Korkukarena sering mendengar rumor aneh tentang rumah kosong di ujung kota sekelompok anak SMA nekat mendatangi rumah itu. namun mereka malah terjebak kutukan dari seorang jiwa perempuan yang terikat di sana. bisakah mereka lepas dari kurukan rumah itu...