01. Gagal move on

1 1 0
                                    

happy reading, hope you enjoy🎉🎉🎉

"Dunia hanya perihal datang,pergi dan menghilang dan pada akhirnya semua orang akan pergi,bahkan ketika mereka sudah berjanji.janji itu akan diingkari dengan begitu mudahnya"


***

"Askara tuh ji",Jia hanya menatap askara yang sedang bercanda dengan teman-temannya didepan kelas,Jia tersenyum melihat askara yang tertawa bersama teman-temannya.matanya yang sipit ketika sedang tersenyum menambah nilai plus untuk wajahnya yang menenangkan dan manis.

"Gamon nih jii"riri dengan sengaja menyenggol lengan Jia dengan senyuman jail.

"Paansih"setelah mendengar ucapan riri senyum Jia langsung meluntur.

"Kenapa diem aja?,tadi ngajak ketoilet"tanya riri yang melihat Jia hanya berdiri didepan toilet.

"Ga ngapa-ngapain si,males aja dikelas terus"

Riri yang mendengarnya hanya menghela nafas,gapapa udah biasa untung temen.

"Udah ayo balik kelas"menggandeng tangan riri keluar dari area toilet.

Saat dilobi TU,ada askara dan kedua temannya tepat didepan jia dan riri. Riri yang melihat itupun melirik kearah jia yang hanya diam berjalan dengan langkah pelan dengan tatapan menuju ke punggung askara.

"Jangan diliatin mulu nanti tambah gamon"Jia langsung menatap riri dengan mata melotot,gila saja Riri mengucapkan hal seperti itu dengan suara yang lumayan keras .mau ditaruh dimana muka jia.

Askara dan temannya menengok kebelakang menatap kearah jia dan riri,yang juga menatap mereka dengan tatapan yang kikuk.astaga Jia sangat malu sekarang ingin rasanya menghilang saja dari muka bumi ini.

"Eh,hai askara ini temen gw gamon sama lo"setelah mengatakan hal yang pasti akan membuat temannya malu,riri langsung ngibrit lari meninggalkan Jia yang masih cengo."sialan anaknya tari"Jia bergumam dengan lirih menatap kepergian riri dengan tatapannya yang tajam.

Tanpa mengatakan apapun dan tanpa menatap askara Jia langsung lari menyusul teman sialannya itu.huh, sekarang riri bukan lagi temannya setelah membuatnya malu setengah mati.

***

"Woy anaknya tari"dengan nafas yang masih belum teratur Jia langsung menggebrak pintu kelas dengan sangat keras hingga beberapa teman kelasnya terkejut.

"Apaan si ji dateng-dateng bikin kaget"

"Duh anaknya bapak rahmat selow dong,jangan teriak-teriak"

Ini juga,tidak tau apa jika Jia sedang kesal malah ditambah kesal pake nyebut nama bapaknya lagi.

"Apa lo rohmat,ga usah banyak bacot"

"Malah adu nama bapak,selow kali ji.atur nafas dulu"

"Npc,mana anaknya tari"to the point,hanya anaknya tari yang sedari tadi ia cari.

"Selow ji,kita bicarakan secara kekeluargaan"

"Kaga ada secara kekeluargaan,bogem kanan kiri udah cukup buat gw"

"Yaelah ji sama temen tega amat lo"

"Temen??,lo udah buat gw malu setengah mati ya nyet.kita unpren"

Jia yang sudah tidak tahan dengan wajah tanpa berdosa riri,langsung mendekati Riri yang masih berdiri dibelakang kelas.riri yang melihat Jia mendekat langsung lari.tiada hari tanpa kejar mengejar dikelas.

"Aelah gabisa gitu sehari aja kelas ini damai tentram dan sunyi"

"Kayaknya ga bisa,ni kelas tuh istimewa.punya biduan yang suaranya aduhayyy,isi kelasnya pun ga ada yang kalem,titisan reog semua.

"Kok udahan kejar-kejarannya?"celsi menatap kearah Jia dan Riri yang sudah tepar dibelakang kelas sambil berusaha mengatur nafasnya yang sangat tidak teratur.

"Bentar dulu banh,cape istirahat dulu baru lanjut part 2"

"Part 2 palalu,kaki gw sakit gara-gara ngejar lo"

"Gw nyuruh lo buat ngejar gw?"lagi dengan wajah tengilnya riri dapat memancing emosi Jia dengan hitungan detik.

"Saennnn dekkk"

"Sialan lo tari,awas aja Lo"

"Awas apa dek,awas lo mau kentut gitu"

Teman sekelasnya yang mendengar itupun langsung tertawa,ingin rasanya Jia memusnahkan riri dengan begitu hidupnya akan terasa lebih damai.

***

"Kiw cewe liatin apa"

Setelah adegan kejar-kejaran dengan riri,Jia memilih duduk di bangku belakang yang langsung mengarah dengan pemandangan yang menampilkan kantin sekolah.kelas Jia memang dekat dengan kantin bisa dikatakan sebelahan,banyak untungnya juga Jia masuk kelas tersebut.

Selain dapat membeli jajan dengan cepat,Jia juga dapat melihat askara ketika cowo itu sedang jajan.askara yah,Jia jadi dejavu dengan hal-hal yang sudah terjadi selama ini.jia rindu masa itu,masa dimana dia masih memiliki aksara.

"Jan gamon mulu dek"

"Diem lo"jawab Jia dengan nada sinis

"Buset galak amat,cari cowo lain aja yok.bareng gw biar ga jones"

"Lo tuh miris banget kalo gw liat-liat yah,udah jones gamon lagi" sambung riri yang langsung mendapat geplakkan ditangannya.

"Bacot amat lo anaknya tari"

"Diem ga usah banyak nyocot,sono balik ketempat duduk udah bel tuh"sambung Jia yang melihat riri akan membalas ucapannya.

Jia mengikuti jam pelajaran dengan tenang dan tentram sampai bel istirahat berbunyi, teman-teman kelasnya langsung berhamburan keluar kelas setelah guru mapel keluar dari kelas.

"Mau jajan ga ji"

"Ayo,cel jajan ga lo"tanpa menjawab pertanyaan Jia, Celsi langsung menggandeng tangan riri dan Jia menuju kekantin.

Saat akan kembali kekelas,Jia papasan dengan askara yang baru datang kekantin denga teman-temannya.jia yang melihat askara berpura-pura tidak melihat askara dan tetap berjalan tanpa menoleh keaksara.

"Lo sadar ga si ji,pas dikantin tadi askara ngeliatin lo"tanya celsi saat mereka sudah sampai dikelas.

"Sadar"singkat , padat dan sangat jelas

"Ga mungkin dong ji,lo yang baru kemarin pasang story gamon sekarang udah move on"

Jia yang mendengarnya hanya menghela nafas,"gw harus gimana?,harus liatin dia?,gw pelototin dia?,kalo kaya gitu kapan gw move on nya,gw sekarang lagi berusaha buat lupain dia dengan cara ga peduliin dia ada disekitar gw",Jia memang cengeng hanya mengatakan hal tersebut mata Jia langsung berkaca-kaca.

Riri dan celsi yang melihatnya hanya diam mendengarkan Jia mengeluarkan unek-uneknya.

"Haha, sorry sorry gw baperan yah.ngerusak suasana aja"

Jia tidak dapat mengendalikan emosinya,mungkin temannya hanya berniat bercanda malah dianggap serius oleh dirinya.

*****

"Jika senja dapat mengalah demi malam,maka aku akan mengalah demi keputusan mu"-jia

"Mengalah-lah demi keputusanku,karena itu kebahagiaanku jangan jadi penghambat bagi kebahagiaan seseorang"-askara

Tbc

Cerita apa nih gajelas amat,wkwk.







EX  [ ASKARA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang