02

915 85 0
                                    

💄💄💄

Selama dua jam Alice duduk diam dan mendengarkan omelan Alisha sementara Darla hanya bisa menghela nafasnya merasa hidupnya berat hari ini, secara dia harus menangani banyak kasus yang masih belum selesai

Darla menjelaskan semuanya kepada Alisha, Aldi, dan Alden mengenai Alice yang lupa ingatan semenjak kejadian kemarin

Sementara Alden tertawa singkat meledek dengan wajah datarnya itu."Mih ini bukan satu dua kalinya Alice buat masalah,"namun mengingat perkataan Alice tadi, berarti dirinya tidak salah dengar bahwa adiknya berbicara aneh

Alisha memegang kepalanya yang sudah sakit itu sementara Aldi suaminya mencoba menenangkannya."Darla! Saya gak mau tahu ingatan Alice harus kembali dalam tiga hari!"

Darla ingin berteriak sekencengnya, bukan ini dia tidak pernah mendapatkan libur walau satu hari, selalu saja setiap selesai masalah muncul datangnya berjamaah

Sementara Alice duduk santai seolah-olah tidak mendengarkan semua perdebatan mereka dan mengangkat satu kakinya dan membuat mereka membulatkan matanya kaget

Alice mengambil kotoran hidungnya menggunakan tangannya sendiri, dengan posisi satu kakinya angkat di kursi

"Aldi kepalaku sakit," ujar Alisha yang membuat Aldi membantunya membawa ke kamar, mengapa putri yang selalu bersikap elegan dan anggun bisa menjadi seperti ini

Sementara Alden menggaruk kepalanya sambil tertawa singkat sambil menggelengkan kepalanya lalu pergi

Darla langsung menarik tangan Alice yang masih sibuk mengupil dengan santainya itu

"Kenapa sih lo? Gak lihat gue lagi ngupil apa?"

Darla menutup matanya berusaha sabar."selepas pulang sekolah besok mohon untuk menunggu Saya,"ujar Darla sehabis itu pergi meninggalkan Alice yang melanjutkan mengupil

Bagaimana kalau suatu saat mereka kembali ke tempat masing-masing, mungkin Alice akan mengurung dirinya karena harga dirinya yang anggun sudah hancur dimata orang-orang

Alice bangkit dan melihat empat orang dalam foto dengan bingkai yang besar itu sambil tersenyum meremehkan terutama kepada wajah Alice

Setiap saat Alice muncul di bagian bab novel Butterfly itu pasti ia merasakan emosi yang memuncak hanya karena tulisan nama Alice

Berjalan dan memandangi seluruh isi rumah ini, ternyata kekayaan tidak menjamin kebahagiaan.

Alden Marcello male lead novel Butterfly yang dingin. Alden mungkin akan bisa ceria dan bersikap lembut kalau saja keluarganya yang memberikan contoh sejak ia kecil. Keluarga neraka dan lahir lah Alice membuat semua orang menjulukinya anak iblis

Tiba-tiba saja ia merasa bahwa dirinya sedang di gendong, perasaan tadi ia sudah merebahkan dirinya di kasur empuk nan mahal itu

Membuka perlahan-lahan matanya melihat semua pelayan sedang memandikannya membuatnya membulatkan matanya

"DARLAAA!"

"Ya Saya disini nona?"

"Tolong usir mereka semua! Mulai besok gue gak mau dimandiin, enak aja dikira gue bayi apa!"

Darla memberikan intruksi yang membuat semuanya pergi keluar membuat Darla menghampiri Alice yang masih berendam dengan mawar-mawar itu

"Kalau boleh tahu, apa ada diantara mereka yang membuat mood anda rusak?"

"Lo gila aja! Yakali gue sebesar ini dimandiin,"

"Tapi biasanya begitu nona,"

Alice menepuk jidatnya baru menyadari bahwa anak iblis ini sangat manja dan pemalas

Change roles (Alice Magnolia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang