Keadaan Damai

102 16 0
                                    

O'cafe

Lonceng itu berbunyi saat pintunya terbuka, menandakan bahwa ada seorang pembeli yang masuk hendak memesan sesuatu. Ini masih pukul 10 pagi, tapi kafe sudah lumayan ramai karena ini adalah akhir pekan.

Roseanne Park, dengan gaya nyentrik khas orang dewasa Amerika memasuki kafe. Lima tahun sudah dirinya tak menginjakkan kaki disini, dan kini saat bagi dirinya untuk kembali bertemu dengan teman-teman lamanya. Roseanne, atau panggil saja Rose, bukanlah seorang gadis biasa.

"Hai, Jennie eonnie!" sapa Rose hangat. Ia duduk tepat di sebelah seorang wanita yang satu tahun lebih tua darinya. "Bagaimana kabarmu? Apakah studimu menyenangkan? Kapan kau kembali?"

"Kau tahu, tidak ada studi yang menyenangkan. Tapi aku sudah kembali ke sini, jadi ini menyenangkan! Aku kembali... Mungkin sekitar seminggu lalu?"

"Glad to hear that. By the way, apa menu yang enak disini?"

-✧ᘛᐷ

BMW 32i itu berhenti tepat di bawah pohon. Rose tak berniat untuk turun dari mobil, dan hanya mematikan mesin mobilnya saja.

Kini ia ada di sekitaran lokasi tempat kejadian baku tembak antara satu kelompok dengan kelompok lain. Bagaimana ia tahu?

Tadi saat kedua sahabatnya yang lain datang, mereka meminta maaf karena terlambat dan mengeluh. Mereka mengeluh karena harus putar balik mencari jalan lain saat jalan yang biasa mereka lewati di tutup. Katanya, jalan itu di tutup karena berkaitan dengan lokasi baku tembak yang sekarang sedang Rose lihat.

Di depan sana, ada dua rumah yang dipasangi garis polisi. Penyelidikan-penyelidikan sepertinya baru saja berlangsung karena ada beberapa polisi, detektif, dan pihak-pihak hukum disana. Rose bisa melihat kaca jendela di salah satu rumah di sisi kirinya pecah, dan halaman-halaman kedua rumah itu tampak berantakan. Sangat kacau.

Ia memperhatikan dua mobil polisi yang terparkir di sisi depan mobilnya, dan satu mobil SUV, lalu kembali ke depan sana bertepatan dengan maniknya yang menangkap siluet seseorang.

Tinggi, tampan, nampak berwibawa, dan sepertinya Rose pernah mengetahui seseorang itu dari sang kakak. Tapi untuk lebih jelasnya, bukankah lebih baik mencari tahu secara langsung?

Rasa gugup adalah yang mendatangi Rose sekarang. Meski tadi ia memberanikan diri untuk turun dan menemui seseorang yang ia rasa mengenalinya, namun tak ayal rasa gugup itu tetap ada. Bukannya ia takut, tapi bagaimana jika ia dianggap penyusup karena datang tiba-tiba seperti ini? Apalagi dirinya tak punya hubungan sama sekali dengan kasus ini.

"Hai, permisi?" sapa Rose.

Pria yang disapanya membalikkan badan dengan raut terkejut. Bagaimana wanita ini bisa masuk?

"Saya Roseanne, kebetulan tadi saya lewat sini" lanjut Rose memperkenalkan dirinya sendiri. Ia tahu, pria didepannya ini sebenarnya kaget, dan mungkin mengira Rose adalah penyusup.

Yang di sapanya hanya mengangguk. "Apa kepentingan mu kemari? Kau tidak lihat sedang ada penyelidikan?"

"Maaf, tapi... Tidak ada polisi yang berjaga di depan. Jadi saya langsung menghampiri anda saja"

"Terimakasih. Tapi jika kau tidak ada kepentingan kau bisa pergi, lewat sebelah sana"

"Sebentar. Anda dokter Jung Jaehyun kan? Saya Roseanne Park, sebentar lagi akan magang di tempat anda bekerja"

Jaehyun diam. Ia mengingat-ingat lagi pembahasan teman-temannya di rumah sakit beberapa hari yang lalu. Katanya, akan ada dokter yang magang untuk sementara waktu, dan dokternya adalah seorang wanita. Apakah ini?

The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang