Bonchap 2

108 15 3
                                    

Ehehehe sorry lupa.






Ji-ro sekarang berusia 20 tahun, dan hari ini hari ulang tahun ji-ro yang ke-20.

Sama Seperti ulang tahun yang sebelum-sebelumnya, ji-ro tidak pernah mengundang temannya.

Ya sanji dan zoro mengira akan seperti itu tahun ini tapi kali ini sepertinya berbeda.

Ji-ro membawa seorang pria yang cukup membuat sanji terkejut, pria yang dibawa ji-ro adalah penyelamat sanji.

"CHI?!" teriak sanji terkejut

"Sanji-san? " ucap pria yang dipanggil chi oleh sanji.

"Hm? Mommy mengenal chi?" tanya ji-ro bingung, sedangkan zoro yang sendari tadi hanya diam di sebelah sanji langsung angkat bicara.

"Duduk." ucap zoro menyuruh mereka semua duduk, ini adalah kebiasaan keluarga roronoa ini. Mereka kalau sedang asik pasti melupakan untuk duduk.

"Ehehe, chi itu guru magang di tk dede. " jawab sanji, dan seperti perintah zoro tadi.

"Terus? Kalian saling kenal karna apa?" tanya sanji setaunya anaknya, dan guru anak bungsunya ini tidak pernah bertemu.

Tanpa mengatakan apapun ji-ro langsung duduk dibawah yang tadinya duduk disofa, langsung menunduk seperti orang yang bersujud.

Zoro dan sanji yang melihat kelakuan anaknya itu langsung terkejut, sedangkan chi hanya diam memperhatikan ji-ro.

"Mom, dad. Ji-ro mau minta maaf karna udh ngecewain mommy sama daddy, ji-ro itu anu itu sama chi itu itu mom dad" ucap ji-ro tidak jelas, sanji menghela nafasnya. Sanji lelah kebiasaan zoro kalau berbuat salah selalu gagap sekarang nurun ke anak sulung nya.

"NGOMONG YANG BENER, BISA NGOMONG GA SIH?! sama banget kaya daddy nya" ucap sanji, kebawa emosi sanji tuh bun.

"Haiss... Sanji-san, aku aja yang ngomong. Kalau ngarepin ji gabakalan selesai urusannya. " ucap chi, dia ingin cepat rebahan pinggangnya sakit.

"Hum benar juga, yaudah kenapa, km?" tanya sanji kepada chi, ji-ro masih dalam posisi sujudnya.

"Sebelum cerita, aku mau minta maaf sanji-san. Maaf aku sempat kepikiran buat bawa kabur bayi, maaf udah bikin kalian kecewa. Aku minta maaf karna sudah membawa ji ke masalah ini, aku minta maaf hiks... Aku- aku" ucapan chi terpotong karena ji-ro yang langsung memeluk nya erat.

"Haaa....kan? Apa kata ku? " ucap zoro kepada sanji.

"Iya iya, maaf ga percaya sebelumnya. " jawab sanji menatap sinis zoro.

"Chi... Jangan nangis, kami sudah mengetahui semuanya. Ini bukan salah mu, ini salah anak bodoh ini yang sudah tahu ingin rut tapi malah berkeliaran." ucap sanji dan memukul kepala ji-ro yang masih memeluk chi erat.

"Mommy... " ucap ji-ro yang masih memeluk chi.

"Tapi ji-ro, sesuai perjanjian yang kita sekapati dulu. Kalau kau sudah memiliki pasangan maka kau siap untuk mengurus perusahaan, kau harus kuliah sambil mengurus perusahaan. " ucap zoro sambil tersenyum mengejek.

"DADDY MENYEBALKAN" teriak ji-ro dan memeluk chi lagi.

"Hiks sanji-san maaf aku-aku membuat kalian jadi seperti ini, aku menjadi aib keluarga kali--"

"HEH!! " teriak sanji berbarengan dengan zoro dan ji-ro, mereka tidak menyukai apa yang diucapkan chi tadi.


















"Jangan pernah ngomong gitu lagi, ya? Gada yang jadi aib keluarga" ucap sanji menenangkan chi yang terkejut karna teriakan mereka tadi.

"Hum hum, bener apa yang dibilang mommy. Gada aib keluarga, eh ada sih aib keluarga. Soalnya dia pernah salting di kiss bye sama mommy terus jatoh ke got. " ucap ji-ro menyindir zoro yang nyatanya itu memang pernah terjadi setahun lalu.

"Oi oi bocah apa kau ingin mati? " tanya zoro sarkas.

"Aihh udah udah, kalian ini bikin pusing aja. Zoro udah jam 10 jemput anak-anak, terus ji-ro lepasin pelukan kamu dari chi. Kepanasan anaknya" ucap sanji, dan mengelus peluh yang berada di dahi chi,

"Jiiii, chii engap jii" teriak chi karna bukannya melepaskan pelukannya seperti yang disuruh sanji tadi, ji-ro malah mengeratkan pelukannya.

"Sialan... " gumam sanji melihat muka anak sulungnya itu yang seperti tidak berdosa, membuat sanji mengingat zoro saat msih muda dulu.

Sanji melihat zoro yang ingin mengambil kunci mobilnya, tanpa aba-aba sanji langsung menarik surai hijau zoro.

"EH YANG, KENAPA YANG?? YANG YANG SAKIT YANG" teriak zoro kesakitan karena sanji terus menjambak surainya.

Ji-ro dan chi terdiam melihat drama didepan mereka, chi terdiam karna ini pertama kali nya ia melihat adegan kdrt yang sangat jelas. Sedangkan ji-ro terdiam karna....

"Mom, ada testpack? " tanya ji-ro pada sanji yang masih menjambak zoro.

"HAH? KAMU NANYA APAAN SIH?!? KAMU KIRA MOMMY HAM---" ucapan sanji terpotong saat ia mengingat sesuatu, sanji yang awalnya terdiam langsung berlari kearah kamarnya dan zoro.
















Setengah jam sudah sanji tidak keluar dri kamarnya, membuat ji-ro dan zoro khawatir.

Tapi rasa khawatir mereka seketika lenyap saat melihat sanji yang dengan cepat menuruni tangga.

"ZORONJING" umpat sanji saat berada di depan zoro, sanji memberikan benda pipih bergaris dua.

"Ya Tuhan... Anak udah gede-gede... Kenapa malah nambah lagi" ucap sanji, sanji sebenarnya senang tapi ah sudahlah sanji lelah.

"Wih... Goal dad" ucap ji-ro saat melihat testpack ditangan zoro.

"Yoi, harus goal dong" ucap Zoro dengan senyuman bangga nya.

"MATALO GOAL" teriak sanji dan chi bersamaan, haa... Sepertinya dua pakmil ini emosian....




















































YEY BONCHAP KEDUA, jujur aku lupa sama ini.

Terus tadi nama chi sebenarnya kuma tapi tiba-tiba keinget kuma di One Piece, padahal kuma lucu😭😭

Awalnya kuma itu mau aku kasih alasan kenapa namnya jadi kuma, tapi gajadi😭😭

Ehehe maaf jadi cerita gini

Oh ya, jangan lupa baca cerita bru aku tapi lagi hiatus sih ehehe.

Babay guys(≡^∇^≡)

my crazy husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang