Pagi ini hujan sudah mulai turun, terlihat Anne termenung duduk disofa kamarnya yang menghadap kejendela, wajahnya pucat sudah dipastikan Ia tak tidur semalam.
Pagi-pagi tadi terdengar Ayah dan Ibu sibuk, dan sepertinya akan pergi.
Ya mereka akan datang keacara pernikahan keponakan Ibu diluar kota."Kenapa harus hujan disaat seperti ini?"Ayah menunggu Ibu yang tengah menasehati Calum agar menjaga Anne, sesekali menatap langit yang gelap akibat mendung.
"Hati-hati Bu, Yah"Calum mengantar hanya sampai depan, mobil mulai melaju ditengah hujan yang mulai turun.
Tiba-tiba Anne terkejut merasakan ponselnya bergetar yang ada dalam saku celana tidurnya.
Anne mengernyitkan alis mendapati sms dari CalumFrom: My Brother Cal ♥
Anne kau masih tidur? Tolong temani aku didapur Ayah dan Ibu pergi.
Tanpa menunggu lagi Anne segera mencuci muka dan pergi keluar menemui Calum.
Calum sudah menunggu menatap Anne sedikit aneh.'Kau tak tidur lagi Anne?" Calum kaget menatap wajah Anne yang seperti kurang tidur.
"Kemarin aku terlalu semangat dan gembira Cal, ditambah Luke memaniku disana dan...."
Anne tiba-tiba menghentikan ucapannya, membuat Calum memasang wajah memelasnya ingin tahu, sungguh Anne tak suka melihatnya."Kau selalu seperti itu Anne, jangan terlalu dekat dengan Luke" Calum segera duduk dimeja makan diikuti Anne.
Anne hanya tertunduk mendengar ucapan Calum, Anne mengakui bahwa dirinya sudah mulai menaruh hati pada Luke.
"Selamat ya Anne untuk lomba kemarin, aku bangga padamu, dan ini hadiah untukmu"Calum mengacak-acak rambut Anne yang sudah berantakan, memberikan kotak kecil berwarna pink."Apa ini?" Anne menerima kotak itu dengan heran.
"Itu sebuah hadiah bodoh" Kembali lagi Calum berkata sinis, Anne mencibir, "Aku sudah tau, yang kutanyakan apa isi didalamnya idiot" Annepun tak mau kalah.
"Tolol sekali kau Ann, buka saja sendiri jika kau ingin tahu, kau benar benar perusak mood yang sangat handal" Calum berkata sedemikian rupa hingga pada akhirnya Anne membuka kemudian sedikit terkejut melihat isinya.
"What the Fuck? apaan ini, saputangan? Are you fucking kidding me?" Anne benar benar kesal mendapatkan hadiahnya hanya sebuah saputangan.
"Hey, don't swear!! Tanganmu sering berkeringat bukan? Kenapa? Apa kau tak menyukainya?"
"Tidak, aku suka terimakasih" Anne dengan gusar memasukkan saputangan itu kembali kedalam kotaknya.
"Sekarang mandilah Anne, aku tak ingin melihat wajahmu yg jelek saat sarapan nanti" Calum tertawa melihat ekspresi Anne yang berubah drastis. Seburuk itukah? Sangat.
Anne berlari kekamarnya menuruti perintah kakaknya yang menyuruhnya untuk mandi."Apa sarapan untuk pagi ini?"Anne yang sudah selesai mandi kini duduk dimeja makan menatap Calum yang sepertinya sudah lelah menunggu.
"Kau membuatku mati kelaparan" Calum dengan segera membuka piring dan menyendokkan nasi cukup banyak.
"Heyy!! kau seperti belum makan 1 minggu Cal, lihat porsimu" Anne jengkel menatap Calum yang sudah asik menyantap sarapannya.
"Yaahh seperti itulah"Calum tertawa dengan mulut penuh makanan membuatnya tersedak namun Ia tak bisa menghentikan tawanya, menyadari dirinya yang memang rakus.
"Berhentilah tertawa Cal, kau tersedak" Anne segera memberikan minum yang segera dirampas oleh Calum.
"Ugh, kau baru saja makan malam, pastinya makanan disana sangat lezat"Anne menggerutu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Brother √ Calum Hood [COMPLETED]
Kurzgeschichten"Tapi... sungguh aku tak bermaksud Cal"Anne lagi-lagi menangis, air matanya tak dapat dibendung lagi, wajahnya basah akibat tangisannya. "Aku sudah muak melihatmu lagi, kau selalu membuatku sial Anne"Calum menatap Anne penuh dengan kebencian. "Kuhar...