2. Central Sulcus🧠

343 44 17
                                    

Bab 2
akselerasi

Khail masih tidak percaya dengan takdir yang menimpa dirinya. Pasalnya dua minggu sebelum ia menjejakan kaki di sekolah barunya ini, ia sempat menonton live yang beberapa siswanya adalah bagian dari Callidus.

Sangat kebetulan.

Kini dirinya bingung, harus sedih atau sebaliknya. Ia mengkhianati sekolah tercintanya, meniti perjalanan baru di SMA lain yang lebih berprivilege. Guru yang ada di sekolah lamanya sangat menyayangkan akan kehilangan Khail, karena Ia adalah senjata dari sekolah lamanya dan kini telah berpindah.

Ia tidak lupa bahwa dilema keinginannya sejak SD sekarang telah terwujud. Namun ia tidak pernah menyesal masuk di sekolah lamanya. Baginya itu adalah pengalaman yang sangat berharga. Mungkin jika dari awal dia sekolah disini, tidak mungkin piagam dan piala memenuhi sebagian dari ruangan kamarnya.

÷

"Gue gak bisa jelasin lebih detail sih, ntar lo juga bakal survive disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue gak bisa jelasin lebih detail sih, ntar lo juga bakal survive disini. Gue yakin lo bakalan belajar banyak, dan bakal lebih ambis. Karena,"

"Bisa lo liat disini," Naura menggerakan tangannya.

"Banyak tipe-tipe manusia disini. Ada yang beneran rajin, rajin biasa, rajin banget, sampai yang rajinnya gak ketolong."

Naura menjeda omongannya ketika menyedot es yang tinggal setengah gelas.

"Yang IQnya di atas 150 juga ada," Seru Nemora.

"Serius?" Khail bergidik ngeri.

"Kalo kata gue sih, ya. Lo jangan heran."

"Inget. Ini sekolah bukan terbaik di Nusantara, tapi di Asia." Keduanya terkekeh melihat raut wajah Khail yang mengerucut.

"Tapi tenang aja Khail, selama lo pinter dan lo banyak berperan dalam sekolah ini. Lo bakal jadi anak emas kok disini." Keduanya masih menatap wajah Khail. Terbayang sekali wajah Khail saat ini sedang cemas.

"Lo cemas Khail?"

Khail tersenyum sipu. "Dikit."

"Gue yakin sih lo bisa ngikutin dan gak bakal mungkin kalo lo gak keotakan sama sekali. Ini cukup standar sih kayaknya, kalo buat lo." ujar Nemora, ia cukup yakin dengan keahlian Khail.

"Tapi beneran lo itu bener-bener masterpiece, masuk sini aja tanpa tes." Naura berlagak ngeri.

"Orang dalem ya?" Seru Nemora sambil menunjuk muka Khail yang tidak bersalah.

CEREBRUM CLASS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang