07. Library

538 79 4
                                    

Yivano x Ziano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yivano x Ziano

*****

Yivano melangkahkan kakinya ke dalam perpus tak lama setelah Ziano masuk.

Ia berdehem sebentar, kemudian melihat ke sekeliling perpus yang lumayan sepi, hanya ada adik kelas yang tengah menjaga perpus, biasanya ada jadwal penjagaannya.

"Selamat siang kak,"

"Mm," gumam Yivano sembari mengangguk membalas sapaan si adik kelas.

Yivano langsung pergi ke arah lemari buku bagian belakang, tak lupa ia melepas kacamatanya seperti yang Ziano instruksikan.

Untung Yivano tidak sebegitu tergantungnya pada kacamata, jadi masih aman aman aja kalo nggak pake, walau nggak bisa liat jauh kedepan, burem, kek masa depan saya:v.

Yivano menatap Ziano yang tengah mengedipkan satu matanya padanya, rasanya jantungnya berdetak kencang tiap di godain mahkluk kek Ziano.

Yivano berdehem sebentar sembari mengalihkan pandangannya dari Ziano yang udah mulai aktingnya buat jinjit jinjit di depan lemari sok sok an jadi anak ambisi yang pengen baca buku matematika tebal yang lagi coba Ziano gapai.

Yivano ngelangkahin kakinya ke arah Ziano, ia berhenti tepat di belakang Ziano sembari mengangkat tangannya menggapai buku matematika yang Yivano mau pelajari nanti.

Perlahan tapi pasti, ntu buku mulai keluar dari jejeran matematika lain, karna Ziano milihnya dibagian tengah, jadilah Yivano kudu pelan pelan biar buku yang lain nggk berjatuhan.

Saking konsennya Yivano ngambil tu buku matematika, Yivano ampe nggak sadar Ziano udah balikin badan biar ngadep ke arah Yivano.

Ziano terpana dengan ketampanan Yivano yang lagi serius ngambil buku di atas sana.

"Gilakk ganteng banget pacar gue!!"

Ziano natep dalem wajah tampan serius Yivano, nggak kelewatan juga jakun yang naik turun tajam.

"Bell, lo kalo liat kegantengan pacar gue sekarang lo bakal pingsan dah gue jamin!"

Ziano menyeringai saat ngeliat ke belakang ternyata beneran ada Bella sama Candra yang lagi ngintipin aksi romantis di perpustakaan mereka.

Di belakang sana bisa Ziano jamin kalo Bella udah nggak tahan pengen teriak, nggak kayak Candra, yang cuma natep datar mereka sambil jagain Bella di belakangnya takut takut Bella pingsan terus ambruk.

"Ngambil buku doang lama banget pacar gue, bodo'ah lama sih lo"

Ziano nglingkarin tangannya di leher Yivano, buat Yivano yang lagi konsen ngambil tu buku jadi tegang, satu tangannya reflek meluk pinggang ramping Ziano biar nggak jatuh.

"Lama!"

"Maaf, tinggi soalnya, di tengah juga, nanti kalo cepet cepet yang lainnya pada jatuh."

Jawaban Yivano buat Ziano yang pura pura cemberut jadi ngembangin senyumnya lebar.

"Emang kenapa kalo pada jatuh? Kan jatuhnya juga ke bawah,"

Yivano cuma ngehelain nafasnya aja, capek capek dia panjang panjang njawab malah di slewengin.

"Terserah,"

Ziano gembungin pipi kanannya pas denger jawaban sarkas yang Yivano ucapin, "nggak asik,"

Reflek Yivano ngecup pipi Ziano yang ngegembung, perbuatannya sontak buat Ziano ngebatu, speechless dia tuh.

"M maaf, nggak sengaja," ucap lirih Yivano, ngerasa bersalah banget dia tuh liat Ziano diem diem bae.

"Nggak papa sumpah nggak papa, sering sering aja nggak sengajanya," ucap Ziano sambil gerakin badannya ke kanan kiri seneng.

Yivano yang tadinya ngerasa nggak bersalah auto natap datar Ziano, ceplas ceplos bat tu mulut.

Yivano berhentiin gerakan Ziano yang nggak berenti gerak ke kanan kiri dengan meluk pinggang ramping Ziano, buku yang dari tadi di ambil udah ada di tangan.

"Udah,"

"Kok gitu!, kan belum mulai!,"

Yivano nengok ke belakang pas denger cekikikan anak perempuan di belakangnya, ia clingak clinguk tapi kagak ada orang, apa dia salah denger?,

Yivano cuman ngngkat bahunya acuh, terus fokusin lagi pandangannya ke arah Ziano yang kliatan kek lagi ngambek.

"Udah ya? Kita belajar aja di sana," ucap Yivano sambil narik tangan Ziano ke arah salah satu meja paling pojok di antara yang lain.

Ziano masih diem, 'rencananya tuh nggk gini! Huwaa Bellaaa' histeris batin Ziano natep Yivano yang masih asik narik dia ke arah meja tanpa merduliin wajah muram Ziano.

Yivano narik salah satu kursi buat di dudukin sama Ziano yang masih berdiri "udah, duduk sini,"

"Nggak mauu, kan tadi rencananya nggak gitu!" ucap Ziano hentakin kakinya kesel.

Yivano helain nafasnya, ia menatap ke arah Ziano yang masih berdiri hentak hentakkin kakinya sambil gembungin satu pipinya.

"Mau reka ulang pokoknya!"

"Iya, iya, oke, reka ulang" dengan pasrah Yivano nurutin anak PAUD yang njelma jadi kakak kelas plus pacarnya ini.

*****

"Nggak papa sumpah nggk papa DEMI AYANG!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nggak papa sumpah nggk papa DEMI AYANG!"

*****

Bye Bye

Yivano x ZianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang