06. Yang lain nanti aja.

588 74 6
                                    


*****

Yivano x Ziano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yivano x Ziano


Yivano keluar dari kamar mandi dengan Ziano yang berada di gendongan belakangnya.

"Yivano,"

"Mm,"

"Ternyata enak juga ya ngomong aku kamu, gue kira bakalan canggung," ucap Ziano sambil terkekeh geli.

Yivano juga nggak sadar, kalo kakak kelasnya yang katanya jadi pacarnya ini ngomong pake 'aku-kamu' dari tadi.

"Eh, kenapa kita jalan ke arah sini? Kan tangganya di arah sana," ucap Ziano sembari memandang ke belakang di mana tangga menuju rooftoop berada.

"Ke perpus saja," ucap Yivano acuh tak acuh.

"Kenapa ke perpus? Kan kita mau bolos di rooft-

Kalimat Ziano terputus ketika ia mengingat suatu hal

-oh!, kamu mau kencan di library ala ala drakor ya?, ayok lah kalo gitu," ucap senang Ziano sembari menggoyang goyangkan kakinya ke depan dan belakang tanpa memperdulikan Yivano yang sedang keberatan.

Yivano tidak menyangkal apa yang di ucapkan Ziano, ia malas mengonfirmasi, lagian library itu tempat belajar, bukan tempat pacaran.

"Turun turun, Yivano cepetan turunin dulu"

Yivano menghentikan langkahnya, lalu menurunkan Ziano, lalu membalikkan badannya ke arah Ziano.

Padahal masih satu ruangan lagi yang harus di lewati, tapi Ziano udah minta turun, atau, Ziano mau puter balik ke rooftoop?.

"Yivano, emang kamu tau tatacara kencan di library?"

Yivano megerutkan alisnya bingung, emang kencan di library ada tatacaranya?, lagian siapa juga yang mau kencan di library.

"Pasti kamu nggak tau ya??" Ziano menaik turunkan alisnya usil.

"Nggak"

"Pfftt," Ziano menutup mulutnya yg hendak menertawakan Yivano, "kasian banget pacar aku,"

"Jadi gini, nanti aku masuk dulu ke perpus, nanti aku liat ada gurunya atau nggak kan" Yivano mengangkat salah satu alisnya sembari mendengarkan Ziano tanpa berniat memotong pembicaraannya.

"Kalau aman, nanti aku bakal ke lemari bagian belakang yang lumayan tinggi, nanti aku pura pura ngambil buku yang ada di rak paling tinggi,"

"Mm"

"Terus nanti kamu masuk, liat aku jinjit jinjit mau ngambil buku di atas situ," ucapnya sambil praktek ke dinding.

"Mm, terus,"

"Nah, nanti kamu pura pura ngambilin aku buku yang mau aku ambil, tapi kamu harus ngambil jalur di belakangku kek gini," Ziano menarik tangan Yivano biar tubuh Yivano berdiri di belakang tubuhnya.

"Terus?"

"Yang lain nanti aja," ucap Ziano sambil narik Yivano ke arah ruang perpustakaan.

Yivano nggak protes, nggak juga konfirmasi kalau sebenernya dia ke perpus ya mau belajar aja, nggak mau aneh aneh, dan kebetulan banget buku matematika yang mau dia belajarin ada di lemari bagian belakang dan paling atas sesuai dengan posisi Ziano yang tadi di bicarain.

"Nanti dulu," Yivano menahan Ziano yang hendak nyelonong masuk ke dalam perpus.

"Kenapa?" Ziano membalikkan badannya sembari menatap heran ke arah Yivano.

"Rapiin dulu seragamnya,"

Ziano langsung berdiri di depan jendela sambil jinjit jinjit merhatiin penampilannya, "masih ganteng kok, rambutnya juga udah rapi, kan tadi udah di rapiin juga sama kamu," ucap Ziano pede sembari menyugar rambutnya ke belakang.

Yivano menarik nafasnya jengah, ia menarik Ziano biar bisa adep adepan, tanpa bicara, Yivano langsung merapikan penampilan Ziano.

Mulai dari benerin kerah, ngancingin 2 kancing yg sengaja di lepas si empu, trs masukin baju seragam Ziano ke dalam celana.

Yivano menepuk kedua bahu Ziano setelah merasa penampilan Ziano terbilang rapi meski tanpa dasi dan sabuk "Udah,"

"Oke, aku masuk duluan, bye, bye," ucap Ziano sembari berjalan masuk ke dalam perpus

"Oh ya!, kacamatanya jangan lupa di lepas, dadahh," ucap kembali Ziano, ninggalin Yivano yang masih ngeliatin tingkah Ziano dari belakang.

*****

Bye bye!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bye bye!!

Yivano x ZianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang