Chapter 3 (Broken Body)/ Part 2: Disergap

2 0 0
                                    

Raesya, Rizky, Jack, dan Chris berkumpul di kantor polisi Carnoid di Carokarta. Mereka mengadakan pertemuan dengan Polisi Kop untuk membahas tentang rencana mereka selanjutnya.

"Kita sudah nemuin lokasi para Carnoid itu ditahan. Mereka ada di sebuah garasi bus di kota Windah. Kita akan pergi kesana sambil mengirim beberapa tim, kemudian kota akan membawa para Carnoid itu sementara tim lainnya akan menahan para penjahat kalo kita ketahuan," kata Polisi Kop.

"Kita juga perlu bawa beberapa manusia sama kita. Mereka bisa masuk ke tempat-tempat yang nggak bisa kita masukin," kata Chris.

"Kalo begitu aku akan ajak Daffa, Ardian, sama Alwan. Mereka masih di kotaku, jadi mendingan ajak mereka daripada mereka nggak ngapa-ngapain," kata Raesya.

"Aku juga bakal ajak Aidil," kata Rizky.

"Lho, kenapa Aidil? Memangnya dia ada disini?" tanya Raesya.

"Dia sama tim P.A.C. yang dia pimpin lagi bertugas di Papua. Kita bisa ajak mereka," kata Rizky.

"Dia sama P.A.C.? Sejak kapan?" tanya Raesya lagi.

"Sudah lama banget. Justru dia gabung sama mereka dan jadi seorang agen," kata Rizky.

"Baiklah. Kalo begitu kita juga akan ajak P.A.C. dan temen-temen Raesya dan Rizky," kata Polisi Kop.

                                           ***

Setelah pertemuan itu, Raesya dan Rizky menghubungi teman-teman mereka dan memberitahu tentang rencana mereka sambil menyuruh mereka untuk bertemu di alun-alun kota Fernanda. Malam harinya, mereka akhirnya bertemu di alun-alun dan mereka pun membahas rencana mereka.

Keesokan harinya, Raesya, Rizky, dan teman-teman mereka pergi ke kamp milik P.A.C. yang berada di pinggir kota Windah. Saat sampai di kamp itu, mereka disambut oleh seorang agen P.A.C..

"Pak Raesya, selamat datang. Kita sedang menjalankan tugas di Papua, jadi kita mendirikan kamp disini. Ada yang bisa kami bantu?" tanya agen itu.

"Kita mau ketemu sama Agen Aidil," kata Rizky.

"Tentu saja. Dia lagi ada di laboratorium bersama Agen Reihat dan Agen Zaskia," kata agen itu. "Ikut saya!"

Raesya, Rizky, dan teman-teman mereka, yaitu Ardian, Daffa, dan Alwan, pun mengikuti agen itu ke laboratorium. Sesampainya di laboratorium, mereka bertemu dengan Aidil yang sedang meneliti sebuah alat berbentuk tabung. Dia ditemani oleh dua agen, satu laki-laki dan satunya lagi perempuan.

"Aidil!" panggil Ardian.

Aidil pun langsung menengok ke teman-temannya.

"Eh, kalian. Kok tau gue lagi disini?" tanya Aidil.

"Gue yang ngasih tau mereka," kata Rizky.

"Halo, semuanya," kata Agen Zaskia.

"Eh, ada Zaskia juga. Halo, Zaskia," kata Raesya.

"Cowok yang sama kamu siapa, Kia?" tanya Daffa.

"Ini Reihat atau Agen Reihat," kata Agen Zaskia.

"Hai," kata Agen Reihat.

"Zaskia sama Agen Reihat sering dijulukin Rei-Kia, karena mereka selalu barengan bahkan waktu bertugas," kata Aidil. "Omong-omong, kalian ngapain ke sini?"

Raesya dan Rizky pun menjelaskan semuanya pada Aidil. Setelah mendengarkan penjelasan teman-temannya, Aidil setuju untuk membantu Raesya dan Rizky menjemput para Carnoid yang berada di garasi bus kota Windah. Raesya, Rizky, Aidil, dan yang lainnya menggunakan sebuah van milik P.A.C. untuk pergi ke kota Windah. Di tengah jalan, mereka berpapasan dengan Jack, Chris, Polisi Kop, dan beberapa Carnoid polisi lainnya yang juga sedang dalam perjalanan ke kota Windah.

Setengah jam kemudian, mereka akhirnya sampai di garasi bus yang besar di kota Windah. Raesya, Rizky, Aidil, Daffa, Ardian, dan Alwan turun dari van P.A.C. dan langsung menemui Polisi Kop dan timnya.

"Ini garasi hampir mirip kayak garasi bus dari serial Tayo," kata Aidil sambil berbisik pada Raesya.

"Maaf, tapi aku nggak pernah nonton Tayo," kata Raesya.

"Kalian sudah disini?" tanya Polisi Kop.

"Iya. Kita sebenernya juga ngajak beberapa agen P.A.C.. Nanti mereka nyusul," kata Rizky.

"Bagus. Sekarang mulai memeriksa sekitar! Mereka seharusnya masih disini," kata Polisi Kop.

Tanpa ada yang bertanya, semua orang dan Carnoid polisi di tempat itu langsung berpencar untuk mencari para Carnoid yang hilang, termasuk Billy dan Tom Tom. Raesya pergi area cuci mobil sambil diikuti Rizky karena dia memilih untuk bersama Raesya.

"Semua tempat disini belum ada yang kelihatan terbengkalai. Seharusnya ada orang-orang yang kerja disini," kata Raesya.

"Mungkin tempat ini memang belum terbengkalai, tapi sudah diambil alih buat nyimpen Carnoid-Carnoid itu," kata Rizky.

Raesya dan Rizky mendekati tempat cuci mobil yang ada di area itu. Raesya memeriksa tempat cuci mobil itu dan melihat mesin dan peralatan cuci mobil yang terlihat masih bisa digunakan.

"Semua alat ini kelihatannya masih bagus," kata Raesya.

Tiba-tiba, sebuah cahaya yang sangat terang menyala. Raesya pun langsung menutup matanya.

"Aduh, silau!" kata Raesya.

"Halo, Pak Raesya," kata sebuah suara.

Raesya pun membuka matanya. Cahaya yang sangat terang itu sudah tidak ada. Namun Raesya melihat Flop si Carnoid dan dua orang yang bersamanya.

"Kamu lagi?" kata Raesya.

"Iya, ini aku, Flop. Selamat, Raesya. Kamu dan teman-temanmu baru saja masuk ke dalam jebakan kita," kata Flop.

Raesya sangat terkejut saat mendengarnya.

"Kamu ngejebak kita?" tanya Raesya.

"Iya. Kita tau kalo kalian akan dateng, jadi kita sudah menyiapkan semuanya untuk menjebak kalian," kata Flop. "Dan sekarang aku mau memperkenalkan salah satu bosku. Kamu pasti bakal kaget waktu ngelihat dia. Lihat ke belakang!"

Raesya pun berbalik badan. Dia terkejut saat melihat seseorang yang memakai hoodie hitam dan topeng helm las. Dia adalah Pak Las.

"Halo, Raesya. Kamu kangen aku?" kata Pak Las.

"Pak Adrian?" kata Raesya.

"Jangan panggil aku itu!" bentak Pak Las. "Pak Adrian itu terlalu lemah. Dia bahkan tidak bisa mencegah aku mengambil alih tubuhnya."

"Gimana kamu bisa ada disini?" tanya Raesya.

"Kamu pikir Bang Jamal selalu kurung Adrian di basement? Dia masih ngebolehin Adrian untuk keluar dari basement. Aku memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil alih tubuh Adrian dan memulai rencana baruku," kata Pak Las.

Tak lama kemudian, Rizky datang menemui Raesya. Dia juga terkejut saat melihat Pak Las.

"Apa yang kamu mau?" tanya Raesya lagi.

"Aku mau memberi kalian pelajaran. Tapi sebelumnya, biar aku kasih tau dulu apa rencanaku dan motivasiku," kata Pak Las.

BERSAMBUNG...

Raesya, Rizky Dkk, dan AdrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang