3. kantin

43 2 0
                                    

     
              Brakk.....

"Berisik". Sentak Elvan dan berlalu keluar kelas.

"Kantin". Singkat Devan mengikuti ketuanya keluar kelas.

Yang lain mengelus dada karena kaget
Akibat ulah Elvan Barusan "Buset dah itu dua manusia gak ada akhlak". Sembur Tara kesal.

"Udah ayo ke kantin, udah laper kan". Jawab Nathan dengan lembut.

"Nah ini baru temen gue kudu gini kalau ngomong tuh biar adem dengernya".  Kata Gibran sambil merangkul Nathan dan berlalu keluar kelas di ikuti oleh Tara.

Sedangkan Vanya hanya menyegit Heran dengan kelakuan para cowok yang agak aneh menurutnya itu.

"Udah dari pada ngurusin tuh berandal sekolah mending kita makan
". Seru Rissa sambil berlari keluar kelas meninggalkan Vanya dan Silvi.

"Ayo ke kantin, Lo yang sabar aja sama tuh kelakuan mereka terutama si Rissa yang udah di luar nalar.

Vanya tertawa pelan mendengar ucapan Silvi barusan dan menggandeng lengan Silvi untuk menyusul Rissa "ya udah ayo gue juga laper nih".

    •••••••

"Karena Lo baru hari pertama masuk sekolah ini, biar gue aja yang pesenin oke..". Seru Rissa sambil mengangkat jempol kanannya.

"Tumben baik Lo". Ketus Silvi. "Biasanya juga ngedumel kalau di suruh pesen". Lanjutnya yang membuat Rissa memanyunkan bibirnya.

Lagi lagi Vanya hanya tersenyum menanggapinya "oke deh... Pesenin nasi goreng aja ya,  ada gak?".
Tanya Vanya.

"Ada kok, tunggu bentar". Kata Rissa berlalu memesan makanan mereka.

"Lo ga mesen makanan sil?".  Tanya Vanya ke Silvi yang sedang asik memainkan ponselnya itu.

Silvi mengangkat kepalanya menatap Vanya dan meletakkan ponselnya di atas meja.

"Udah hafal si Rissa gue pesenin apa". Dan Vanya mengganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.

Sembari menunggu Rissa, keadaan kantin menjadi ramai karena kedatangan most wanted nya di sekolah ini.

"Lihat deh mereka, gak bosen apa ya ganteng terus" .

"Tuh si Elvan kenapa setiap hari makin ganteng aja sih".

"Apa lagi Devan tuh gantengnya gak ngotak anjir".

"Nathan tuh suamible banget gak sih kalau di lihat lihat".

"Apa lagi Tara Sama Gibran tuh senyumnya manis banget, bisa diabetes gue,".

"Sstt... Sil... Silvi...
Kenapa semuanya berisik sih waktu cowok cowok aneh itu masuk kantin". Bisik Vanya.

"Haha... Cuma Lo doang sih yang bilang mereka aneh, disaat murid murid lain mendewakan tuh geng EDGAN". Ucap Silvi sambil tertawa.

"Geng EDGAN? Pantes sih, anggotanya edan semua", Heran Vanya dengan suara pelan dan senyuman terkesan sinis itu. Namun siapa sangka suaranya di dengan oleh Elvan yang kebetulan lewat di sampingnya.

         Greett....

Suara deretan kursi disebelah Vanya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Elvan. Dan dengan santainya ia duduk di sebelah Vanya Tampa memperdulikan tatapan dari penghuni kantin. Mau tak mau anggotanya pun mengikuti ketua mereka duduk di meja Vanya dan Silvi.

"Pesen". Suruh Elvan sambil menyodorkan beberapa lembar uang seratus ribu kepada Gibran.
Dan dengan cepat diambilnya uang itu oleh Gibran "oke sip bos... Mohon di tunggu dengan tenang di sini". Kata Gibran sambil berlalu memesan makanan.

Devanya Alyssandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang