Seminggu Sudah sejak kejadian Dareen menampar Vanya. Dan hubungan antar keduanya semakin berjarak, bahkan seperti orang asing meski tinggal satu rumah.
Bahkan papa Vanya pun tidak pernah
Bertanya, apa ada yang sakit, bagaimana keadaan sekolah, apakah betah, atau mau jalan jalan kemana akhir pekan ini, mau hadiah apa, dan masih banyak lagi pertanyaan yang di harapkan Vanya keluar dari mulut papanya.Apalagi Devan, dia benar benar menjadi sosok asing bagi Vanya. Namun apa lagi yang bisa dilakukan
Vanya kalau bukan pasrah dengan keadaan yang menimpanya ini.Pagi hari yang cerah. Vanya Tengah bersiap siap untuk berangkat sekolah.
Sekarang Vanya sudah berada didalam mobil yang akan mengantarkannya ke sekolah. Vanya hanya duduk dengan Pandangannya menuju ke arah luar, dan tiba tiba
Terdengar notifikasi dari ponselnya.Ting
Elvander
Keluar! Gue ada di depan arpatemen Lo.
Devanya
Gue udah di jalan, hampir sampai di sekolah.Elvander
Kenapa gak nungguin gue!!!Devanya
Ya.. Lo gak ada bilang mau jemput gue ya bangbang!!!Elvander
Tungguin gue di parkiran, jangan bantah! Atau Lo tau akibatnya.Devanya tidak membalas pesan Elvan
Karna menurutnya tidak penting. "Apa apaan tuh cowok mesum, jangan bantah atau Lo akan tau akibatnya, bodo amat, emang dia siapa ngatur ngatur gue". Gerutu Vanya."Hah... Siapa non? Non ngomong apa barusan, saya gak denger non, maaf". Kata pak Asep.
"Eh enggak kok pak, Vanya nggak ngomong sama bapak, Vanya ngomong sama diri sendiri, iya... Gitu maksudnya".
"Yaudah non, kirain ada apa. Nah.. sudah sampai non". Pak Asep memberhentikan mobilnya tepat didepan gerbang sekolah.
"Makasih ya pak, oh iya... Nanti gak usah jemput Vanya mau ke apartemen nanti.
"Siapa non".
Vanya menuruni mobil dan berjalan memasuki area sekolah, bukan menuju parkiran yang diperintahkan oleh Elvan, melainkan menuju keruang kelasnya.
"Wah... Wah... Wah... Siapa nih yang baru datang?" Suara Rania yang tiba tiba menghalangi jalan Vanya.
"Amnesia Lo... Sampai gak ngenalin gue". Ujar Vanya sinis
"Udah berani lo sekarang ya, mentang mentang dekat dengan anak EDGAN, jadi se enaknya Lo sama gue". Rania marah dan mendorong lengan Vanya.
"Iuhh.... Sorry ya gue gak sepengecut orang yang berdiri di depan gue, yang butuh antek antek nya buat ngehajar
Lawan". Sindir Vanya menepuk pelan
Lengan yang di dorong oleh Rania."Maksud Lo apa hah!". Bentak Rania ingin menghajar Vanya "Pengangin dia". Perintah Rania ke Lona dan Mira.
Vanya hanya santai menunggu apa yang akan dilakukan jelmaan ular di depannya ini.
Belum sempat Rania menghajar Vanya, Bariton suara di belakang Vanya membuat Rania menurunkan tangannya yang sudah mengepal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devanya Alyssandra
Teen FictionDevanya Alyssandra Gadis cantik yang di jauhi dan di anggap pembawa sial oleh papanya sendiri, kakak dan saudara kembarnya, karena mereka yakini Devanya adalah penyebab utama sang mama meninggal dunia akibat kecelakaan beberapa tahun silam, tanpa me...