Matahari bersinar dengan terang di siang pada hari itu. Di lapangan yang berada di dalam sekolah, sedang berlangsung pelajaran olahraga. Terlihat siswa laki-laki sedang berlari mengelilingi lapangan sambil diawasi oleh guru mereka. Banyak siswa laki-laki yang sudah kelelahan. Namun, ada satu laki-laki yang berada di posisi paling depan yang kelihatan masih belum kelelahan, bahkan dia kelihatan masih punya banyak sekali tenaga di saat temannya yang lain sudah tidak punya tenaga lagi.
Setelah 10 putaran, para siswa laki-laki di perbolehkan untuk istirahat. Tentunya, laki-laki yang paling depan jadi yang pertama selesai. Kemudian, diikuti oleh teman-temannya yang lain dengan rentang waktu yang cukup lama.
"Kerja bagus! Tumben bisa finis ketiga. Biasanya suka di tengah-tengah atau agak akhir." ucap laki-laki yang selesai lari pertama.
"Huh... huh... iya. Soalnya pas lagi di posisi depan aku paksain lari sampai selesai. Ah, pelajaran olahraga hari ini parah banget!" balas temannya.
Teman dari laki-laki tersebut segera meminum air yang ada di botol minumnya. Karena sudah sangat kehausan, dia meneguk air yang ada di botol tersebut dengan cepat sampai tersisa sedikit.
"Ah, segarnya! Eh Azriel, kenapa kamu bisa sekuat itu, sih? Yang lain aja sempat jalan santai tadi. Sementara, kamu dari awal sampai akhir lari terus dan sama sekali ga melambat. Gimana fisikmu bisa kuat sekali seperti itu, sih? Aku penasaran." tanya temannya.
"Aku sudah pernah bilang aku ga tahu. Aku saja ga pernah latihan fisik berat kayak atlet. Paling-paling cuma olahraga ringan saja." jawab Azirel.
"Masa sih cuma olahraga ringan bisa kayak gitu?" temannya masih penasaran.
Bel pulang sekolah berbunyi. Guru olahraga mengakhiri kelas dan mempersilahkan siswanya untuk pulang ke rumah.
"Karena bel sudah berbunyi, pelajaran hari ini selesai. Kalian boleh ganti baju dan pulang."
"Ayo Rino, kita ganti baju!" ajak Azriel.
"Ok."
Para siswa yang mengikuti pelajaran olahraga di jam tadi segera mengganti pakaian mereka. Setelah itu, mereka kembali ke kelas untuk mengambil tas mereka dan pulang ke rumah masing-masing.
Siswa yang memiliki tenaga kuat itu bernama Azriel Irvana. Dia adalah siswa kelas 2 SMA yang memiliki kemampuan fisik yang kuat, bahkan di jauh atas teman-teman sebayanya. Karena kemampuan fisiknya, Azriel memiliki bakat yang menonjol dalam bidang olahraga. Dalam pelajaran olahraga, dia selalu mendapat nilai yang bagus.
Arziel dan temannya, Rino berjalan menuju gerbang sekolah sambil mengobrol.
"Langsung pulang seperti biasa?" tanya Rino.
"Tidak. Aku hari ini mau ziarah ke makam Ayah dan Ibuku." jawab Azirel.
"Begitu, ya. Eh, semakin ke sini, banyak hal aneh sama ngeri yang terjadi, ya." ucap Rino.
"Memangnya kenapa?"
"Aku lihat di internet dan berita kalau serangan raksasa kahyangan makin banyak. Berita tentang itu juga semakin gencar dan viral. Aku takut kalau kota ini kena serangan juga."
"Aku pun was-was dan takut dengar berita itu. Tapi, di saat seperti ini juga kita harus tetap bisa berpikir positif. Kalau terus berpikiran negatif nanti takutnya kejadian."
Di jalan menuju gerbang sekolah, mereka melihat seorang siswa perempuan yang sedang dikerubungi oleh banyak siswa lain.
"Devita benar-benar populer, ya. Setiap hari ada saja yang mengerubunginya." ucap Azriel.
"Benar. Apalagi dia seorang model dan pengikutnya banyak di media sosial. Aku dengar rumor kalau Devita punya kemampuan sihir." timpal Rino.
"Kemampuan sihir?! Serius?" Azriel sedikit terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break The Destiny
ActionDunia sedang menghadapi suatu ancaman serius, yaitu serangan raksasa misterius yang disebut raksasa kahyangan ke Bumi. Seorang laki-laki bernama Azriel Irvana dan seorang perempuan bernama Devita Angraeni secara tidak sengaja mendapatkan kekuatan ya...