Waktu terus berlalu, medan energi yang diciptakan oleh Alisa terus membesar. Orang-orang yang melihat medan energi tersebut memunculkan berbagai reaksi, ada yang heboh, penasaran, dan ketakutan.
Saat ini, Azriel dan Devita tidak bisa berbuat apa-apa. Kekuatan mereka tidak mampu untuk menghentikan Alisa.
"Apa ada sesuatu yang kita bisa lakukan saat ini?" tanya Azriel.
"Tidak ada. Kekuatan kita tidak bisa menghentikan Alisa." jawab Devita.
"Alisa? Jadi, raksasa kahyangan itu adalah Alisa temanmu?" ucap Lena.
"Ya." balas Devita.
"Bagaimana bisa?"
"Aku tidak tahu, ibu. Aku terkejut Alisa bisa menjadi malaikat kahyangan." ucap Devita.
"Aku juga terkejut mendengar itu. Ngomong-ngomong, untuk apa raksasa kahyangan tersebut menciptakan medan energi seperti itu?" tanya Yuna.
"Aku dan Devita juga tidak tahu. Namun, yang pasti itu bukanlah hal yang bagus." jawab Azirel.
"Apa mungkin permasalahan yang dialami Alisa bisa jadi pengaruh yang membuatnya seperti itu?" ucap Devita.
"Apa maksudmu, Devita?" tanya Azriel.
"Kamu tahu, Alisa sering dibuli di sekolah dan ayahnya selalu mabuk-mabukan serta tidak peduli dengan dirinya. Ia selalu merasa sedih dan benci karena hal itu. Ini pemikiranku saja, malaikat kahyangan mungkin memanfaatkan perasaan sedih dan benci yang dirasakan Alisa untuk membuatnya menjadi seperti itu." Devita menjelaskan.
"Begitu, ya. Bisa jadi karena itu." balas Azriel.
"Ini kesalahanku. Aku tidak bisa menolong Alisa meskipun aku tahu dia mengalami masalah yang berat." ucap Devita.
"Jangan murung, Devita! Saat ini, kita harus mencari cara untuk menolongnya."
"Benar. Selama ini aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong Alisa. Kali ini, aku harus bisa menolongnya." ucap Devita.
###
Bilal berjalan melewati area pepohonan. Ia sampai di sebuah bunker. Kemudian, ia masuk ke dalam bunker itu. Ternyata bunker tersebut adalah labolatorium yang sudah ditinggalkan dan keadaan laboratorium itu sangat berantakan.
Bilal duduk meratapi era yang sebentar lagi akan berakhir dan takdir siklus yang kembali terjadi
"Memang takdir tidak bisa dihentikan, ya." ucap Bilal.
Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu bunker.
"Apa? Siapa itu?"
Bilal membuat pintu bunker. Ia terkejut mendapati Merisia bersama asistennya Davis dan Celia berada di hadapannya.
"Jadi, selama ini kau ada di sini." ucap Merisia.
"Merisia?! Bagaimana kamu bisa-"
Merisia menunjukkan alat pendeteksi kekuatan pada Bilal. Alat itu pernah ia gunakan untuk mendeteksi kekuatan Colossaloid pada tubuh Azriel.
"Tidak usah tanya bagaimana aku bisa menemukanmu. Aku punya hal penting yang ingin kubicarakan padamu." Merisia memotong ucapan Bilal.
"Apa itu?" tanya Bilal.
"Bertarunglah kembali bersamaku! Mari kita berjuang bersama lagi! Kita hentikan siklus yang membelenggu dunia ini!" jawab Merisia.
"Aku..."
"Tidak bisa. Itu jawabanmu, kan?" ucap Merisia.
"..."
"Kau ingin dunia ini bebas dari siklus, kan?! Kau ingin dunia ini bisa memiliki kehidupan yang bebas tanpa gangguan, kan?! Tapi kenapa kau jadi seperti ini?! Ke mana semangat berjuangmu untuk mewujudkan itu?!" tanya Merisia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break The Destiny
ActionDunia sedang menghadapi suatu ancaman serius, yaitu serangan raksasa misterius yang disebut raksasa kahyangan ke Bumi. Seorang laki-laki bernama Azriel Irvana dan seorang perempuan bernama Devita Angraeni secara tidak sengaja mendapatkan kekuatan ya...