- dunia

11 3 0
                                    

Suara bising dan ramai menyambut pendengarannya untuk pagi ini. Tidak seperti pagi sebelumnya yang ia lalui, pagi yang sunyi dan sepi.

"Kamu yakin akan betah di sekolah ini sayang?" Tanya seorang pria paruh baya dari dalam mobil. Sepertinya pria itu khawatir dengan keputusan anak nya ini untuk kembali melanjutkan sekolah nya.

Gadis yang sekarang berdiri di dekat gerbang di temani seorang satpam itupun mengangguk yakin tanpa mengeluarkan suara. Ia meyakinkan dirinya untuk masuk ke sekolah ini.

"Lily gak bakal kenapa kenapa kok.." ucap gadis itu. Ia menyandang tas abu abu nya hanya menggunakan bahu sebelah kiri, rambut hitam legam nya yang terurai, rok abu abu yang tepat di atas lutut, ia terlihat sangat rapi. Di tambah wajah cantik nya tapi tidak ada cahaya semangat hidup, membuat ia terlihat lebih badmood dari biasanya.

Di giring oleh satpam, gadis itu masuk ke dalam area sekolah. Ramai, bahkan sangat ramai. Sekolah itu bahkan persis seperti pasar, siswa siswi yang berlalu lelang di luas nya lapangan sangat menunjukan bahwa sekolah itu aktif.

Setelah beberapa saat berjalan, mereka akhirnya berada tepat di depan kantor guru.

"Silahkan masuk," ucap satpam itu halus. Lily masuk ke dalam kantor guru itu dengan ragu.

"Silahkan duduk," ucap seorang guru wanita yang mengenakan kacamata.

Gadis itu duduk di sofa kosong, ia duduk diam, menunggu seseorang membuka percakapan. Karna sungguh ia tidak berani bicara duluan.

"Selamat datang di sekolah ini Lily, kami harap kamu betah dan nyaman di sini." Ucap guru berkacamata sebelumnya buka bicara.

"Identitas saya?" Tanya gadis itu.

"Seperti pak Victor minta, latar belakang kamu akan di tutupi, bahkan Tetang sekolah kamu yang sebelumnya, saya sebagai kepala sekolah akan menjamin semua itu." Jawab seorang guru pria yang duduk di kursi paling berbeda, sangat terlihat jika sofa itu sangat empuk dan nyaman.

'Ting.. Ting.. Ting..'

Terdengar suara bel yang berdenging, itu tandanya waktu masuk kelas telah tiba.

Guru berkacamata tadi berdiri, "tanpa mengulur waktu lebih lama, lebih baik kita langsung ke kelas. Buk Rah silahkan antar kan Lilian ke kelas nya." Ujar guru berkacamata itu.

Seorang guru bertubuh gempal berdiri, "Lilyan, ikut saya." Ajak nya dengan ramah.

Gadis itu hanya menurut, ia berdiri dan mengikuti guru itu dari belakang. Saat mereka keluar dari kantor, suasana terlihat sepi, suasana ramai tadi telah menghilang.

Gadis itu menghirup aroma udara pagi ini. sangat berbeda dari hari kemarin, aroma yang sudah hampir satu tahun tidak ia rasakan ini membuat nya masuk ke dalam perasaan yang tidak jelas. Ia merasa senang karna bisa merasakan hawa ini lagi, tapi ia juga sedih mengingat bahwa kejadian satu tahun lalu, karna peristiwa itu terjadi saat di pagi hari, persis seperti ini.

"Lily, kita sudah sampai di kelas, kamu masuk di kelas dua belas IPA satu. kamu tunggu di luar, saat saya panggil kamu masuk." Ucap guru itu. Di balas anggukan oleh gadis berambut hitam legam itu.

Ia sesaat memandangi sekitar nya. Pepohonan, tanaman di dalam pot, lapangan yang luas, koridor yang panjang. Ia kembali, ia akan memulai semuanya dari awal, ia akan menjalani semuanya dengan normal, tidak ada masalalu yang kelam. Ia yakin dirinya bisa bangkit dari masa lalu itu.

"Silahkan masuk."

Seruan dari dalam kelas membuat nya menghela nafas, ia berharap semuanya baik baik saja. Ia sedikit berdehem pelan sebelum masuk ke dalam kelas, bertujuan untuk menghilangkan kegugupan nya.

LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang