Bab 4

4 1 0
                                        

"Hey ada apa? Apa kau ingin aku menaikimu?" setelah mendapat anggukan dari hewan dihadapannya, Andromeda menaiki punggung phoenix miliknya. Burung itu membawa Andromeda cukup jauh dari Eridanus. Mereka tiba di pasar rasi bintang Gemini.

"Kenapa kau membawaku kesini?" tanya Andromeda yang kebingungan. Dia memutuskan untuk berkeliling sebentar. Ketika Andromeda sedang melihat sebuah toko obat, ada seorang penjahat yang terluka dan hampir mati. Merasa kasihan, Andromeda pun menyembuhkannya dengan kekuatannya. Namun, sayangnya prajurit Gemini datang dan menemukan Andromeda yang tengah menolong penjahat yang mereka cari. Andromeda ikut tertangkap karena dicurigai sebagai kawanan penjahat dan sedang diseret menuju istana.

"Hentikan. Gadis ini tidak bersalah. Bebaskan dia," kata seorang lelaki menghentikan perjalanan prajurit Gemini. Dia menghipnotis mereka untuk melepaskan Andromeda. Setelah itu, lelaki itu membawa Andromeda pergi kesebuah kedai.

"Kau menghipnotis mereka? Kau ini siapa sebenarnya?" tanya Andromeda yang mengingat dengan jelas kalau lelaki dihadapannya ini sama dengan lelaki yang ada dimimpinya.

"Kau tidak bisa sembarangan menolong orang. Apa kau tidak tau dia itu penjahat?" tanya lelaki itu mengabaikan pertanyaan Andromeda.

"Sekalipun orang itu penjahat, dia berhak untuk diobati. Bagaimana dia bisa bertobat kalau dia mati. Heyy kamu belum menjawab pertanyaanku tadi," kata Andromeda sambil memakan makananya.

"Apa kamu tidak tau siapa diriku?" tanya lelaki itu.

"Isshh memangnya kamu itu artis sampai aku tahu siapa kamu. Dasar bodoh," umpat Andromeda karena kesal lelaki dihadapannya tidak menjawab pertanyaannya.

"Dasar gadis kecil. Kau bisa saja kubunuh sekarang juga. Kau tahu itu," ancam lelaki itu sambil mengangkat sendoknya menunjuk wajah Andromeda.

"Makanya beritahukan saja siapa namamu. Ternyata kau lebih tampan dari pada dimimpiku," kata Andromeda yang mendekatkan tubuhnya ke wajah lelaki itu.

"Aldebaran," jawab lelaki itu yang mendorong wajah Andromeda untuk menjauh.

Semenjak pertemuan Andromeda dan Aldebaran saat itu, hubungan mereka menjadi semakin dekat. Aldebaran sengaja mendekati Andromeda untuk mengetahui bagaimana caranya menggunakan segel kutukan yang ada pada gadis itu. Sementara Andromeda tidak mengira bahwa Aldebaran adalah leluhur mereka. Setiap sore Andromeda akan datang untuk menemui Aldebaran dan ketika malam hari Aldebaran akan mengantar Andromeda kembali ke Eridanus. Seperti saat ini mereka sedang menaiki phoenix.

"Al, sepertinya aku mulai mencintaimu," kata Andromeda yang duduk di depan Aldebaran menaiki phoenix dengan pipi yang bersemu merah.

"Kau tidak boleh mencintaiku," larang Aldebaran. Tidak tahu apa alasannya dia berkata seperti itu, tetapi yang jelas dia tidak ingin gadis ini sakit hati.

"Kenapa? Apa kau mencintaiku, Al?" tanya Andromeda penasaran. Hatinya sungguh sedih karena Aldebaran berkata seperti itu.

"Tidak," jawab Aldebaran setelah terdiam sebentar seakan mulai ragu dengan perasaannya.

Setelah jawaban lelaki itu, Andromeda menjadi terdiam. Hatinya terlalu sakit bahkan untuk sekedar bernafas.

Kedekatan Andromeda dengan Aldebaran juga diketahui oleh para petinggi rasi bintang. Mereka yang mengetahui mengenai isi ramalan tentang segel kutukan, mencoba untuk membuat strategi untuk menghancurkan Aldebaran. Para petinggi memasukan racun kedalam makanan Andromeda untuk membuat Andromeda mati suri. Mereka pura-pura menyiapkan pemakaman untuk Andromeda karena mereka yakin burung phoenix peliharaan Aldebaran akan memberitahu majikannya tentang kematian Andromeda.

Ketika Phoenix melihat bahwa Andromeda sudah meninggal dan akan dimakamkan, burung itu langsung menghampiri Aldebaran dan memberitahu majikannya melalui kemampuan telepati. Aldebaran yang mengetahui Andromeda telah meninggal merasa hancur dan sangat sedih. Saat itu juga Aldebaran pergi untuk menemui Andromeda. Sesampainya di Akademi Bintang, Aldebaran langsung dihalangi oleh para pemimpin rasi bintang. Namun, kekuatan mereka tidaklah sebanding dengan Aldebaran. Dengan mudah Aldebaran menghampiri tubuh Andromeda yang tergeletak di atas batu.

"Heyy gadis kecil..... Kumohon bangunlah. Jangan tinggalkan aku. Kau tahu aku awalnya ingin membunuhmu, tapi cintamu yang tulus telah menghancurkan ambisi dan keserakahanku," kata Aldebaran yang langsung berlutut di samping tubuh Andromeda. Dia bahkan tidak sadar air matanya telah jatuh. Ya untuk pertama kalinya Aldebaran menangis, bahkan ketika dia dihukum oleh Penguasa Langit pun dia tidak pernah menangis.

"Kau bilang bahkan seorang penjahat pun tidak boleh mati agar bisa bertobat. Tapi dengan kau meninggalkanku, aku lebih dari sekedar mati. Kumohon bangunlah," kata Aldebaran sambil berdiri mendekat ke wajah Andromeda.

"Aku tidak bisa melihat kau pergi karena aku..........terlalu mencintaimu," bisik Aldebaran tepat disamping telinga Andromeda.

"Apakah ini yang Kau maksud hukuman? Kau membuatku jatuh cinta kepadanya dan Kau mengambilnya dariku," teriak Aldebaran kepada Penguasa Langit.

"Aku Aldebaran bintang pertama yang bersinar di langit, dengan ini memerintahkan untuk menghidupkan kembali Andromeda dan memberikan nyawaku sebagai gantinya," Aldebaran baru saja mengucapkan sumpah terlarang yang akan membuatnya mati saat itu juga. Setelah dia mengucapkan itu, segel kutukan yang ada di dada kiri Andromeda menyebar ke tubuh Aldebaran. Sebelum segel kutukan itu menutupi tubuhnya, Aldebaran mencium bibir Andromeda untuk yang terkahir kalinya.

Setelah tubuh Aldebaran terbungkus oleh segel kutukan, Aldebaran akhirnya meninggal di samping Andormeda. Tidak lama setelah itu, Andromeda membuka matanya. Ketika Andromeda melihat tubuh Aldebaran yang tergeletak disampingnya, dia menjadi gelisah.

"Al! Bangun Al. Heyy bodoh cepat bangun. Al.... bangun. Tidak ini tidak mungkin. Ini pasti hanya mimpi seperti yang sering kualami. Al tidak mungkin mati," Andromeda langsung membawa tubuh Aldebaran kedalam pangkuannya sambil menangis.

Perlahan-lahan tubuh Aldebaran berubah menjadi butiran-butiran cahaya. Andromeda yang melihat itu semakin panik, "Al! Jangan pergi, Al. Kumohon jangan pergi. Aldebaran kumohon jangan tinggalkan aku."

SELESAI

Andromeda dan AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang