Bab 2

3 1 0
                                        

"Kamu pikir aku bohong? Aku serius. Setelah itu aku mengobati burung phoenix itu. Makanya aku datang terlambat," jawab Andromeda.

"Lalu burung itu sekarang bagaimana? Kenapa kakak tidak bilang yang sebenarnya kepada Ibu Cassi?" tanya Atlia yang semakin penasaran.

"Owh astaga! Kamu ini sudah seperti Ibu Cassi yang cerewet. Burung itu sekarang sudah sembuh, dia masih ada di hutan belakang asrama. Aku tidak bisa bilang yang sebenarnya karna sepertinya tidak ada yang tahu kalau burung phoenix itu masih ada," jelas Andromeda dengan kesal karena Atlia mulai cerewet seperti Ibu Cassi.

"Darimana kakak yakin kalau mereka tidak tahu ada phoenix di akademi ini?" tanya Atlia kebingungan.

"Kalau mereka tau ada phoenix seharuanya mereka sudah menangkapnya dan menaruhnya di kebun binatang akademi. Tidak mungkin akan dibiarkan berkeliaran seperti itu saja karena termasuk hewan langka," jawab Andromeda.

"Kakak benar juga. Ya sudahlah sebaiknya sekarang kita istirahar saja. Besok pagi kita sudah mulai belajar," ajak Atlia karena gadis itu sudah mulai mengantuk.

"Ya baiklah," balas Andromeda.

Keesokan harinya para siswa berkumpul di hutan akademi. Hari ini Pak Octans dari Orion akan mengajarkan bagaimana mencari hewan peliharaan yang sesuai dengan kepribadian mereka.

"Perkenalkan nama saya Octans. Saya akan mengajarkan kalian bagaimana mencari hewan peliharaan yang tepat. Hewan yang ada di rasi bintang tidak bisa sembarangan kalian jadikan peliharaan. Mereka sendiri yang akan memilih kalian. Ketika hewan tersebut memilih kalian menjadi tuannya, maka mereka akan setia sampai mati dan akan memberikan seluruh kekuatannya untuk membatu kalian dalam keadaan sulit. Hutan yang ada di Eridanus memiliki banyak sekali hewan liar yang dapat dijadikan peliharaan. Baiklah mari kita mulai. Fornax, Cancer, Dorado kalian coba cari hewan peliharaan sekarang," Pak Octans menjelaskan kepada para siswanya.

"Baik pak, " jawab Fornax lalu pergi kedalam hutan disusul kedua saudaranya, Cancer dan Dorado.

"Cancer, kau pergi ke hutan timur. Dan kau Dorado, pergi ke hutan barat. Aku akan pergi ke hutan selatan. Lakukan meditasi seperti yang pernah kita pelajari, " perintah Fornax begitu mereka tiba di dalam hutan yang langsung dipatuhi kedua saudaranya.

Setelah tiga puluh menit, Fornax, Cancer, dan Dorado kembali dengan membawa hewan peliharaan masing-masing. Fornax mendapatkan draco, yaitu hewan sejenis naga langka yang dapat menyemburkan api hitam abadi. Cancer mendapatkan lupus, yaitu hewan sejenis serigala berwarna putih, berkepala tiga, dan dapat membelah diri. Dorado mendapatkan aquila, yaitu hewan sejenis elang dengan bulu berwarna emas yang dapat berubah menjadi jarum beracun.

"Bagus sekali kerja kalian. Nah, selanjutnya Indus dan Sagitta, kalian pergi ke dalam hutan dan dapatkan hewan peliharaan," kata Pak Octans setelah memuji keberhasilan Fornax dan saudaranya.

"Baik pak," jawab Indus.

Indus dan Sagitta memerlukan waktu sekitar satu jam untuk dapat kembali menghadap Pak Octan. Indus berhasil mendapatkan serpens, yaitu hewan sejenis ular raksasa berwarna hijau yang memiliki bisa mematikan. Sagitta berhasil mendapatkan scorpius, yaitu hewan sejenis kalajengking raksasa yang dapat mengeluarkan panah beracun dari ekornya.

Kemudian pencarian dilanjutkan oleh Libra dan Aries, si kembar dari Gemini, dengan waktu satu setengah jam untuk kembali. Libra mendapatkan hydra, yaitu hewan sejenis naga laut yang dapat membekukan. Aries mendapatkan hydrus, yaitu hewan sejenis ular air raksasa yang dapat menghisap kekuatan lawan.

Selanjutnya Carina, Mensa, dan Lynx memerlukan waktu sekitar satu jam untuk mendapatkan hewan peliharaan. Carina mendapatkan pegasus, yaitu hewan sejenis kuda yang memiliki sayap dengan kemampuan menghembuskan asap beracun. Mensa mendapatkan monoceros, yaitu hewan sejenis kuda betanduk yang dari tanduknya dapat menyemburkan api. Lynux mendapatkan leo, yaitu hewan sejenis singa berkepala dua dengan surai emas yang memiliki keahlian bertarung.

Sekarang waktunya bagi Atlia dan juga Andromeda untuk mencari hewan peliharaan. Namun, setelah dua jam lamanya Andromeda belum juga kembali. Padahal Atlia sudah kembali sejak setengah jam yang lalu dengan mendapatkan ursa, yaitu hewan sejenis beruang berwarna putih dengan kemampuan bertarung yang baik. Akhirnya Pak Octans memerintahkan Fornax untuk menjemput Adromeda ke dalam hutan.

Sementara di dalam hutan Eridanus, Andromeda yang tengah meditasi didatangi oleh burung phoenix yang pernah dia tolong.

"Phoenix? Tidak mungkin. Bukankah seharusnya dia sudah musnah?" tanya Fornax yang baru saja tiba di samping Andormeda.

"Kamu..... Kenapa ada disini?" balas Andromeda yang terkejut.

"Aku disuruh mencarimu oleh Pak Octans. Jelaskan kenapa bisa ada phoenix disini?" tanya Fornax.

"Aku juga tidak mengerti kenapa dia masih disini. Kemarin dia terluka, lalu aku obati. Aku yakin kalau tidak ada yang tahu keberadaannya disini," jawab Andromeda sembari mengelus-elus phoenix.

"Sepertinya dia memilihmu menjadi tuannya. Kamu tahu melihat phoenix ini jadi mengingatkanku pada Aldebaran," tutur Fornax.

Andromeda dan AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang