HELLO EVERYONE!
SEPERTI BIASA SEBELUM MEMBACA TEKAN
TOMBOL VOTE DULU YA!
TANDAI JIKA ADA TYPO!
-HAPPY READING-
Aluna berjalan lambat menuju kantin. Hari ini adalah hari pertama ia berani kembali ke sekolah setelah kejadian di kantin yang mengerikan. Ia masih merasa takut dan takut untuk bertemu Alaska dan Kenandra lagi.
Namun, ia harus kuat. Ia takut jika ia terus bersembunyi di panti asuhan, ia akan semakin terpuruk dan takut. Ia harus berusaha untuk kembali ke kehidupan normal nya.
Saat ia mendekati kantin, ia melihat Daren sedang duduk di meja kantin bersama teman-teman nya. Ia senang melihat Daren baik-baik saja.
Aluna mendekati Daren dan duduk di sebelahnya.
"Hai, Daren," sapa Aluna.
Daren menoleh ke Aluna dan tersenyum.
"Hai, Aluna," jawab Daren. "Kamu baik-baik aja?"
"Aku baik," jawab Aluna. "Cuma sedikit lemas aja."
Daren menatap Aluna dengan prihatin. Ia tahu bahwa Aluna sedang mengalami masa-masa sulit.
"Kamu harus kuat, Aluna," kata Daren. "Aku ada untuk kamu."
Aluna tersenyum sedikit. Ia merasa terhibur dengan kata-kata Daren. Ia tahu bahwa Daren benar-benar peduli padanya.
"Makasih, Daren," jawab Aluna.
Saat Aluna sedang mencoba untuk lupakan ketakutan nya, ia melihat Alaska dan Kenandra berjalan menuju kantin. Hati Aluna berdegup kencang. Ia buruk-buruk mencoba untuk menenangkan diri nya.
"Jangan takut, Aluna," bisik Daren sambil mencengkeram tangan Aluna.
Aluna menatap Daren dengan tatapan yang harap-harap cemas.
Alaska dan Kenandra berhenti di depan meja mereka. Alaska menatap Aluna dengan tatapan yang mengancam.
"Oh, kalian ada di sini," kata Alaska dengan suara yang sombong.
"Ya, kami lagi makan siang," jawab Daren dengan nada yang tegas.
"Gue nggak mau liat lo bareng si Aluna lagi," kata Alaska. "Lo bakal nyesel udah bela dia!"
Alaska mencoba untuk menyerang Daren, namun Daren lebih cepat menghindar.
"Jangan usik kami!" kata Daren.
"Lo nggak akan bisa ngelawan gue!" kata Alaska dengan sombong.
Kenandra mencoba untuk menyerang Aluna, namun Daren menahan tangan Kenandra.
"Lo mau ngapain?!" bentak Daren.
"Gue bakal buat lo nyesel!" kata Kenandra sambil menunjuk Daren.
"Gue nggak takut sama lo!" jawab Daren dengan tegas.
Alaska dan Kenandra terlihat sangat marah. Mereka menatap Daren dengan tatapan yang membara.
"Lo bakal ngeliat nanti!" kata Alaska dengan suara mengancam. Ia menunjuk Daren dengan jari telunjuk nya.
Kenandra tertawa sinis. "Tunggu aja lo ya," katanya sambil menghentakkan kakinya dan menarik Alaska menjauh dari meja mereka.
Aluna terlihat gemetar ketakutan. Ia merasa takut dan tak berdaya. Ia menatap Daren dengan tatapan yang memohon pertolongan.
Daren mencengkeram tangan Aluna dengan kuat dan menatap Alaska dan Kenandra yang sedang menjauh.
"Tenang aja, Aluna," bisik Daren. "Gue nggak akan biarin mereka nyakitin lo."
Aluna menangguk lemah. Ia merasa sedikit tenang karena ada Daren yang melindungi nya.
"Kita pergi dari sini," kata Daren. "Gue nggak mau lo terjebak lagi sama mereka."
Daren membantu Aluna berdiri dan menarik tangan Aluna menuju pintu kantin.
"Tunggu!" teriak Alaska dari kejauhan. "Lo nggak akan bisa kabur dari gue!"
Daren menarik Aluna lari menjauh dari kantin. Mereka berlari menuju taman sekolah. Mereka berlari secepat mungkin, takut jika Alaska dan Kenandra mengejar mereka.
"Kita harus sembunyi," kata Daren sambil menarik Aluna ke balik pohon besar di taman.
Mereka bersembunyi di balik pohon itu sampai mereka mendengar Alaska dan Kenandra menyerah mengejar mereka.
"Mereka udah pergi," bisik Daren.
Aluna menangis di pelukan Daren. Ia merasa takut dan tertekan. Daren menenangkan Aluna dengan pelukan hangat nya.
"Tenang aja, Aluna," bisik Daren. "Gue nggak akan biarin mereka nyakitin lo lagi."
Aluna menangis di pelukan Daren sampai ia merasa sedikit lebih tenang.
"Gue nggak mau lo takut lagi," kata Daren. "Gue bakal lindungi lo."
Aluna menatap Daren dengan tatapan yang bersyukur. Ia merasa beruntung memiliki Daren di sisi nya.
"Makasih, Daren," bisik Aluna. "Aku nggak tahu harus ngapain tanpa kamu."
"Kita bakal ngelewatin ini bersama," kata Daren. "Gue nggak akan biarin mereka menang."
Daren menarik Aluna keluar dari sembunyian. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan menuju panti asuhan.
Aluna merasa takut, tapi ia juga merasa berharap. Ia berharap bahwa Daren akan selalu menjaganya dan melindunginya dari ancaman Alaska dan Kenandra.TO BE CONTINUED..
BAB KALI INI MUNGKIN SANGAT TIDAK
JELAS LAH YA 😔.
TAPI JANGAN BOSEN BOSEN YA SAMA
CERITA AKU INI HEHE.
BERSAMBUNG..
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA
Teen FictionKisah seorang pelajar yang awalnya musuhan dan sering bertengkar dan lama kelamaan menjadi saling menyukai satu sama lain ᥫ᭡